Pemprov DKI belum tunjuk kontraktor urus proyek LRT
Pemprov beralasan hingga saat ini proses tender masih berlangsung.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih belum menentukan kontraktor yang akan mengerjakan proyek pembangunan light rail transit (LRT). Hingga saat ini proses tender masih berlangsung.
Penanggung jawab proyek LRT Pemprov DKI Jakarta, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Abdul Hadi mengatakan, penentuan kontraktor LRT yang dikerjakan Pemprov DKI Jakarta berbeda dengan yang dikerjakan Kementerian Perhubungan. Proyek LRT Kemenhub dikerjakan oleh PT. Adhi Karya.
"Kalau Adhi Karya kan kontraktornya ditunjuk," kata Abdul Hadi di Balai Kota, Rabu (9/9).
Abdul menjelaskan, walau belum memiliki kontraktor, dirinya memastikan bahwa proyek LRT Pemprov DKI Jakarta akan segera dikerjakan secepatnya. Ia menambahkan, Ahok sendiri telah meminta Presiden Joko Widodo untuk melakukan proses pencanangan.
"Nanti pak presiden yang akan melakukan pencanangan. Ini kita lagi menyesuaikan dengan jadwal beliau," ujarnya.
Seperti diketahui, PT Adhi Karya (Persero) Tbk resmi mulai membangun kereta api ringan atau light rail transit (LRT), yang ditandai dengan pemancangan tiang pancang (groundbreaking) yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (9/9) pukul 09.00 WIB.
Tahap pertama proyek itu meliputi rute Cibubur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 24,2 kilometer. Sementara, tahap selanjutnya meliputi Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 17,9 kilometer.
Sementara layanan LRT yang akan dibangun oleh Pemprov DKI direncanakan melayani tujuh rute, yakni rute Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 Km); Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km); Joglo-Tanah Abang (11 km); Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km); Pesing-Kelapa Gading (20,7 km); Pesing-Bandara Soekarno Hatta (18,5 Km); dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).
Rute-rute ini berbeda dengan rute LRT yang dibangun Kementerian Perhubungan yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo tadi pagi.
LRT Kemenhub tersebut akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama mencakup tiga trase, yaitu Cibubur-Cawang sepanjang 13,7 kilometer, Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 kilometer (Tahap I A), dan Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,9 kilometer (Tahap I B).
Untuk tahap kedua, panjang total lintasan LRT mencapai 41,5 kilometer. Tahap kedua itu meliputi lintas layanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, Palmerah-Grogol.
Baca juga:
Ahok yakin proyek LRT takkan mangkrak seperti Monorel
Presiden Jokowi jamin LRT tak akan mangkrak
Ahok tak ingin peletakan batu pertama LRT jadi batu nisan
Usai LRT, Jokowi pastikan resmikan proyek kereta Sulawesi dan Papua
Korsel bantu Pemkot Bandung bangun LRT Koridor II
Serba sembilan di peresmian proyek LRT Cibubur-Jakarta
Saat peresmian, Presiden Jokowi sindir SBY buat proyek LRT mangkrak
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Apa tujuan pembangunan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai)? Pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome – Manggarai) bertujuan mendukung Manggarai sebagai stasiun sentral."Kami berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik, sehingga mengurangi kemacetan di Kota Jakarta," kata dia.
-
Kapan LRT Jabodetabek resmi dibuka? Resmi dibuka pada 28 Agustus 2023 oleh Presiden Joko Widodo, LRT Jabodetabek memberikan pilihan transportasi modern yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan serta memudahkan mobilitas bagi para pekerja dan penduduk di sekitar stasiun.
-
Apa saja yang dibangun pada MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta, yang akan menghubungkan Bundaran HI-Kota, diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama.
-
Siapa yang membangun MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.