Pemprov DKI Diminta Benahi Pelayanan Transportasi Umum Dibanding PSBL
Untuk itu, Gilbert menilai Pemprov DKI segera melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat atau kementerian karena banyak pegawai di DKI yang ASN Pusat.
Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak meminta pemerintah provinsi DKI Jakarta fokus pembenahan di sektor transportasi sebagai bentuk persiapan normal baru. Gilbert menilai pembenahan transportasi lebih bermanfaat ketimbang Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL).
"Sebaiknya Pemprov DKI fokus mengurus transportasi, dan mencontoh Gubernur Jawa Barat yang sudah menerbitkan panduan," kata Gilbert, Selasa (2/6).
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menindak tegas PPKS? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menangani kasus DBD? Heru menyampaikan, Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menangani kasus DBD yang cenderung meningkat dengan melakukan fogging atau tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit DBD.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan? Pemprov DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengkaji pengaturan pembagian jam kerja.
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
Lebih lanjut, politikus PDIP itu menuturkan penerapan PSBL sulit dilaksanakan. Di samping penerapan hukumnya yang tidak maksimal, beban APBD justru semakin berat jika PSBL diterapkan mengingat Pemprov DKI setidaknya harus memenuhi logistik warga yang terisolasi.
Untuk itu, Gilbert menilai Pemprov DKI segera melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat atau kementerian karena banyak pegawai di DKI yang ASN Pusat.
"Dasar koordinasi ini adalah komunikasi yang baik, tidak kompetitif. Ada baiknya dipikirkan untuk mengatur jam masuk dan keluar kerja secara bergelombang, sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang yang berlebihan di jam tertentu," jelasnya.
Ia mengusulkan agar interval transportasi umum diatur sedemikian ketat, misalnya jarak satu moda transportasi 1 dengan lainnya berjarak 1 jam, tidak boleh melebihi waktu tersebut. Khawatir akan terjadi penumpukan.
"Juga frekuensi keberangkatan moda transportasi diperbanyak. Pengaturan yang sama soal jam masuk-keluar kerja juga diberikan ke sektor swasta, untuk menghindari penumpukan penumpang bila mengikuti jam kerja sebelum Covid-19," tandasnya.
PSBL
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Pusat, Erizon Safari menilai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) merupakan kewenangan lurah atau camat. Wacana ini dilontarkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza yang menyatakan ada 62 RW yang diproyeksikan menerapkan PSBL.
"Kalau teknis saya serahkan ke Pak Camat dan Pak Lurah yang lebih paham," ujar Erizon.
Erizon menjelaskan tidak semua RW di Jakarta Pusat menerapkan PSBL. Sebab, berdasarkan statistik yang dimiliki Sudin Kesehatan Jakarta Pusat kasus sebaran aktif Covid-19 tidak merata di setiap RW. Untuk itu, imbuhnya, jika PSBL diterapkan pertimbangan fakta lapangan perlu diperhatikan.
"Apakah tempat tersebut akan dilakukan PSBL ataupun mungkin ada tempat lain sebagai tempat tambahan karena bisa jadi di lapangan itu berbeda dengan data statistik ya. Jadi kita tetap minta koordinasi camat lurah," tandasnya.
"PSBL terkesan hanya wacana, seperti KSBB yang tidak jelas juntrungannya," kata Gilbert.