Pemprov sebut 2.000 siswa di Jakarta belum kantongi KJP
Pemprov sebut 2.000 siswa di Jakarta belum kantongi KJP. Sopan mengakui permasalahan yang dihadapi soal KJP selalu berubah-ubah. Ditambah banyaknya peserta didik yang mengajukan KJP akan tetapi ATM atau kartunya belum terdistribusi dengan Bank DKI.
Sebanyak 2.000 peserta didik di DKI belum mengantongi KJP (Kartu Jakarta Pintar). Hal itu diungkapkan Kepala dinas pendidikan DKI Jakarta, Sopan Adrianto.
Sopan mengakui permasalahan yang dihadapi soal KJP selalu berubah-ubah. Ditambah banyaknya peserta didik yang mengajukan KJP akan tetapi ATM atau kartunya belum terdistribusi dengan Bank DKI. Meski demikian, pihaknya saat ini tengah mengebut prosesnya agar semua peserta didik bisa segera mengantongi KJP.
"Jadi memang dari waktu ke waktu berubah-ubah permasalahannya. Kecenderungannya kepada keberaturan, saking banyaknya yang diajukan sehingga memang Bank DKI perlu ekstra keras untuk segera memenuhi kartu-kartu tersebut," ujar Sopan.
"Sekarang udah mulai, karena kemarin dikebut ya. Sekitar 2000-an peserta didik belum peroleh, kirim cepat," ujar Sopan, di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (3/4).
Untuk sistemnya sendiri, Sopan mengungkapkan, belum memungkinkan jika KJP mempunyai sistem tarik tunai. Karena hal itu rentan disalahgunakan.
"Ya kadang-kadang orang tuanya ikut campur, perintahin anaknya ngambil-ngambil gini. Padahal itu sudah nggak dibenarkan," terang Sopan.
"Kadang-kadang dipakai untuk hal-hal yang nggak sesuai aturan. Misalkan beli apa-apa, padahal disitu udah ada aturannya. Tapi sekarang, dengan dibatasi itu dia gak ada gerakan apapun, akan mengikuti aturan yang ada," tandas Sopan.