Pengamat Sebut Ada Tiga Nama yang Dinilai Kuat Menandingi Anies Jika Maju Pilgub Jakarta
Ketiganya memiliki popularitas dan kapabilitas serta elektabilitas yang cukup kuat
Sosok ini menjadi lawan Anies jika maju pilgub Jakarta
Pengamat Sebut Ada Tiga Nama yang Dinilai Kuat Menandingi Anies Jika Maju Pilgub Jakarta
Ada tiga nama yang disebut bisa menjadi lawan Anies Rasyid Baswedan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024. Salah satunya yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Hanya saja, dari nama yang beredar ada tiga nama yang relatif kuat mendingi Anies. Ketiganya, Basuki Tjahhaja Purnama (Ahok), Ridwan Kamil, dan Tri Rismaharini" kata Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga saat dihubungi, Kamis (23/5).
- Jadi Penentu Kemenangan Pilkada Jakarta, Kemana Arah Dukungan Anies?
- Alasan Kuat Ini Membuat Anies Putuskan Kembali Maju di Pilgub Jakarta
- Petinggi PDIP: Anies Berpasangan dengan Kader Kami di Pilkada Jakarta akan Sangat Baik
- Anies Akui Belum Ada Pembahasan Lanjutan dengan NasDem Terkait Peluang Diusung Pilgub DKI
Menurut Jamiluddin, ketiga pesaing mantan Calon Presiden (Capres) tersebut memiliki popularitas dan kapabilitas serta elektabilitas yang cukup kuat.
Oleh karenanya, Anies disebutnya harus menggandeng tokoh yang bisa menguntungkan. Seperti Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera atau Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ida Fauziyah.
Nama-nama tersebut nantinya harus bisa dipertimbangkan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk bertading di Jakarta.
"Jadi, Anies harus memilih pasangan yang kapabel agar dapat unggul dari kompetitornya seperti Ahok dan Ridwan. Kalau tidak, Anies bisa saja terjungkal dalam Pilgub Jakarta 2024," sebutnya.
Terkait dengan nama Ida, karena diungkapkannya memiliki modal sosial dan politik yang baik. Oleh karena itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) itu berpeluang dapat meningkatkan elektabilitas dirinya maupun Anies.
Sedangkan, untuk Mardani juga punya popularitas yang baik dan akan mendapat dorongan dari PKS yang punya mesin politik di Jakarta.
"Karena itu, Mardani juga potensial mendongkrak elektabilitas dirinya dan Anies. Hanya saja, modal ekomomi Mardani tampaknya tidak sebaik Ida Fauziyah," pungkasnya.
Sebelumnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bakal mempertimbangkan secara serius untuk maju kembali di Pilkada DKI Jakarta 2024 atau tidak. Hal ini disampaikan Anies pada Minggu (19/5).
Ketika itu dia didesak warga saat menghadiri silaturahmi dan halalbihalal dengan PKL dan Warga Kampung Jaringan Rakyat Miskin Kota di Kampung Marlina.
Dalam acara tersebut, perwakilan dari Jaringan Rakyat Miskin Kota, Sugiarti menyampaikan pernyataan sikap agar Anies maju lagi di Pilkada Jakarta.
"Kami siap dukung penuh untuk memenangkannya," ucap Sugiarti.
"Saya ngomong nih sama Bapak, Ibu, memang saya mendapatkan undangan dari partai-partai politik ditawarkan diminta untuk dicalonkan menjadi gubernur. Saat ini saya sedang mempertimbangkan apakah kembali atau tidak, jadi sedang mempertimbangkan," ujar Anies.
Mendengar ucapan Anies, warga langsung berteriak menyatakan dukungan dan meminta Anies maju lagi dalam pilkada.
"Saya lagi nimbang nih serius nimbang. kembali apa enggak ya? Kembali apa nggak?" tanya Anies.
"Kembali Pak. Kita masih butuh Pak Anies," jawab warga.
"Ya, jadi baiknya gimana nih?" timpal Anies.