Percepat Penanganan Covid-19, Pemprov DKI Latih Petugas Testing dan Tracing
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, pelatihan ini membuat testing PCR di Jakarta mencapai 252,67 persen atau 2,5 kali standar testing PCR PPKM Level 3.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan berbagai percepatan dalam melaksanakan pengujian, pelacakan dan perawatan (testing, tracing dan treatment/3T) dalam penanganan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19). Salah satunya dengan melatih petugas testing dan tracing untuk secara sigap menelusuri kontak erat dari warga yang diketahui terpapar virus Corona.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, pelatihan ini membuat testing PCR di Jakarta mencapai 252,67 persen atau 2,5 kali standar testing PCR PPKM Level 3.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan? Pemprov DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengkaji pengaturan pembagian jam kerja.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menangani kasus DBD? Heru menyampaikan, Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menangani kasus DBD yang cenderung meningkat dengan melakukan fogging atau tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit DBD.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI ingin mengurangi kemacetan? Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menindak tegas PPKS? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
"Rasio tracing yang sebesar 6,7 juga sudah cukup baik. Karena artinya dari satu kasus positif, dilakukan tes PCR 6-7 orang kontak erat. Rasio tracing pun akan terus kami tingkatkan agar bisa di atas 10, sesuai dengan target dari Kemenkes yang ada di laporan SILACAK," katanya di Jakarta, Kamis (2/9) malam.
SILACAK merupakan aplikasi buatan Kemenkes untuk mendukung program penguatan tracing di seluruh wilayah Indonesia.
Dwi menjelaskan, Dinkes DKI Jakarta telah melatih petugas testing dan tracing di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta untuk segera memasukkan data secara tertib dan rapi ke sistem SILACAK begitu mengetahui ada warga yang terpapar Covid-19. Namun, masih ada beberapa kendala di sistem SILACAK karena NIK kontak erat yang sudah pernah dimasukkan tidak dapat dimasukkan kembali.
"Karena satu orang ini bisa menjadi kontak erat beberapa orang dalam beberapa periode, namun tidak dapat dimasukkan kembali ke sistem SILACAK. Untuk itu, kami akan terus berupaya dan berkoordinasi dengan Kemenkes untuk mengatasi ini," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Dengan percepatan tersebut, Dwi menyebutkan bahwa berdasar laporan hasil evaluasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 31 Agustus 2021, 'positivity rate' spesimen di DKI Jakarta terendah se-Indonesia yang menunjukkan bahwa Pemprov DKI Jakarta berkomitmen melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah, 'positivity rate' spesimen di DKI Jakarta sudah mencapai 6,8 persen yang terendah se-Indonesia berdasar data dari Kemenkes. Kasus aktif di Jakarta terus menurun karena adanya upaya-upaya dari semua pihak yang berkolaborasi bersama Pemprov DKI Jakarta dan memberikan dukungan dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19 di DKI Jakarta," ujarnya.
Ke depannya, Pemprov DKI akan terus meningkatkan 3T guna menekan laju penularan atau "positivity rate' di wilayah DKI Jakarta, serta berbagai upaya lainnya dalam rangka percepatan penanganan pandemi Covid-19 seperti, program vaksinasi yang masih secara aktif dilakukan dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak.
"Data-data yang ada menunjukkan capaian DKI Jakarta dalam menangani pandemi sudah menunjukkan tren penurunan kasus. Namun, kita tidak boleh lengah dan tetap harus waspada," terangnya.
Untuk itu, tambah dia, Pemprov DKI akan terus memonitoring kondisi pandemi di DKI Jakarta, serta memperkuat 3T dan gencar melakukan vaksinasi supaya kekebalan komunal di DKI bisa terbentuk secara optimal. Kita semua juga tetap harus menjalankan protokol kesehatan secara disiplin," tutup Dwi.
Baca juga:
Dalam Sepekan, 10.678 Warga di Jakarta Barat Kena Razia Masker
PTM Berjalan Baik, Wagub DKI Harap Sekolah Bisa Masuk 100 Persen
Mendagri Ingatkan Pemda Perbaiki dan Perbarui Input Data Covid-19
Plt BPBD Jember saat Ditanya DPRD Soal Honor Pemakaman: Sudah Masuk Ranah Hukum
Angka Kematian Covid-19 di DIY Masih Tinggi, Banyak Pasien Telat Datang ke RS
Satgas Jelaskan Karakter Kematian Akibat Covid-19 di Daerah yang Perlu Diwaspadai