Permintaan Melonjak, Isi Ulang Oksigen di Jakarta Naik Rp3.000-5.000 per tabung
Pada hari biasa pembeli yang rutin mengisi ulang oksigen tidak lebih dari 100 orang per hari. Namun, sejak dua minggu lalu jumlah pembeli melonjak menjadi sekitar 200 orang per hari.
Lonjakan kasus positif Covid-19 membuat kebutuhan terhadap tabung oksigen bertambah berkali lipat. Saking tingginya permintaan warga, harga isi ulang tabung oksigen melonjak naik.
Di kawasan sentra pengisian tabung oksigen Jakarta misalnya. Harga isi ulang oksigen melonjak Rp3.000 hingga Rp5.000 per tabung untuk berbagai ukuran.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
"Lonjakan pembelian isi ulang oksigen ini terjadi sejak dua minggu lalu," kata pengelola depot pengisian oksigen, Krisna Okta Wira, di Setiabudi, Jakarta Selatan. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (2/7).
Belakangan, katanya, ukuran yang paling banyak diisi ulang oksigen yakni tabung satu meter kubik yang kini dihargai Rp18.000 sekali isi ulang atau naik Rp3.000 dari harga sebelumnya Rp15.000.
"Rata-rata kenaikan untuk tabung lainnya, hingga mencapai Rp5.000 per tabung," katanya.
Sementara untuk pengisian oksigen di tabung paling kecil berukuran 0,5 meter kubik dihargai Rp10.000, tabung ukuran 1,5 meter kubik mencapai Rp25.000.
Sedangkan pengisian oksigen untuk tabung ukuran dua meter kubik mencapai Rp30.000 dan tiga meter kubik mencapai Rp40.000.
"Rata-rata yang isi ulang itu warga biasa untuk kebutuhan di rumah tapi ada juga dari Puskesmas," imbuhnya.
Menurut dia, pada hari biasa pembeli yang rutin mengisi ulang oksigen tidak lebih dari 100 orang per hari. Namun, sejak dua minggu lalu jumlah pembeli melonjak menjadi sekitar 200 orang per hari.
Akibatnya, persediaan oksigen juga mulai cepat habis karena tingginya permintaan.
Antre Mengisi Oksigen
Tingginya kebutuhan oksigen juga menyebabkan terjadi antrean di depot pengisian oksigen yang berada di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan itu.
Antrean pembeli dan kendaraan yang parkir juga mengakibatkan jalan di sekitar depot juga beberapa kali sempat tersendat.
Petugas depot yang berjumlah sekitar enam orang kemudian harus turun ke jalan mengatur pembeli termasuk jaga jarak.
"Kami buka dari jam tujuh pagi sampai jam tujuh malam. Sekali isi ulang membutuhkan waktu sekitar lima menit," ucapnya.
Selain di kawasan Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan, sentra pengisian oksigen di Jakarta juga ada di Cipinang, Kramat Jati dan Pramuka.
Namun, beberapa pembeli mengaku stok oksigen sejak beberapa hari terakhir terbatas karena tingginya permintaan.
"Dari beberapa hari lalu cari-cari isi ulang oksigen di Kramat Jati dan Pramuka sudah habis," ucap pembeli, Irna ditemui di depot pengisian oksigen di Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan.
(mdk/lia)