Perubahan iklim jadi isu utama dalam musrenbang Kepulauan Seribu
Perubahan iklim jadi isu utama dalam musrenbang Kepulauan Seribu. Menurut Budi, dampak perubahan iklim sangat terasa sekali bagi kehidupan warga. Selain itu, perubahan iklim tersebut juga berdampak terhadap ketersediaan bahan pangan.
Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Budi Utomo memimpin musyawarah perencanaan dan pembangunan (musrenbang) di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Musrenbang resmi dibuka oleh Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono.
Budi berharap, musrenbang tahun ini bisa melahirkan program-program yang inovatif dan kreatif. Serta bisa meningkatkan kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam musrenbang kali ini, Budi menyampaikan beberapa hal penting yang merupakan aspirasi warga Kepulauan Seribu. Hal tersebut dicetuskan berdasarkan permasalahan yang tengah menerpa warga Kepulauan Seribu, salah satunya adalah perubahan iklim.
"Perubahan iklim ini sangat berdampak bagi daerah pesisir," kata Budi, di Kantor Bupati Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Rabu (22/3).
Budi mengungkapkan bahwa saat ini iklim tidak bisa diprediksi, terutama pergerakan angin yang bisa menyebabkan nelayan gagal melaut.
"Pergerakan angin barat normalnya sudah selesai pada Desember lalu. Namun, yang terjadi justru hingga saat ini pergerakan ekstrem angin barat beberapa kali dirasakan, khususnya bagi nelayan," ujar Budi.
Budi berharap isu perubahan iklim tersebut bisa masuk dalam pembahasan musrenbang. Menurut Budi, dampak perubahan iklim sangat terasa sekali bagi kehidupan warga. Selain itu, perubahan iklim tersebut juga berdampak terhadap ketersediaan bahan pangan.
"Untuk itu, penyelesaian masalah tersebut harus masuk harus dipikirkan. Harus ada antisipasi apabila ada cuaca ekstrem, penyelesaian masalah bagi masyarakat terjauh juga harus dipikirkan," terang Budi.