PLN langsung manut setelah Ahok ngomel-ngomel soal pompa air mati
Awalnya pompa Waduk Pluit tak berfungsi setelah listrik mati.
Di awal pekan lalu, hujan mengguyur wilayah Jabodetabek seharian. Meski belum menjadi puncak musim penghujan, tapi curah saat itu membuat Jakarta kebanjiran dan beberapa ruas jalan putus karena tak bisa dilalui.
Sebenarnya kejadian ini sudah tiap tahun terjadi. Tapi yang kemarin benar-benar membuat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, berang.
Sebabnya, Ahok, sapaan dia, selalu menjanjikan banjir di Jakarta tak akan parah lagi. Belum sejumlah proyek penanganan banjir sudah dia awasi dengan ketat.
Dia pun mencari tahu penyebabnya. Ternyata, pompa di Waduk Pluit yang berfungsi menarik air tak berfungsi di saat hujan begitu derasnya turun.
Ahok heran kenapa itu terjadi, padahal service berkala selalu dilakukan. Rupanya yang terjadi, listrik dipadamkan PLN, dan berimbas pada operasional pompa.
Ahok geram bukan main pada PLN Berikut cerita marahnya Ahok pada PLN yang akhirnya membuat BUMN pimpinan Sofyan Basir itu mengalah dan menuruti mau Ahok:
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok dan Puput Nastiti Devi menunjukkan kebersamaan saat berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
Ahok sebut PLN berbuat arogan karena BUMN
Ahok masih tak terima dengan penjelasan bos PLN, Sofyan Basir, yang mengatakan pemutusan aliran listrik untuk menyelamatkan warga agar tidak kesetrum. Meski demikian, dia coba tak ambil pusing dengan pernyataan itu.
"Kita enggak usah berdebat-lah nanti urusannya panjang. PLN kan berkuasa, saya enggak mau debat," ketus Ahok.
Dia hanya meminta PLN untuk tidak mematikan listrik pada alat-alat pompa yang saat-saat ini kerjanya sangat dibutuhkan. Kalau gardu rendah menjadi alasan, dia meminta ditinggikan.
"Saya meminta kepada PLN, bantu saya semua gardu itu jangan putus listriknya. Jika gardunya rendah maka ditinggikan," ucapnya.
Sama seperti sebelum-sebelumnya, dia menaruh curiga, berbagai alasan-alasan pihak terkait soal penyebab banjir Jakarta kemarin hanya cara agar dirinya mau mencairkan dana cadangan yang telah dianggarkan.
"Ini hanya memaksa maksa saya untuk mengeluarkan surat darurat. Artinya semua tim semua dana cadangan harus saya keluarkan. Jokowi saja waktu itu engga ngeluarin kan," beber Ahok.
Ahok merasa disepelekan PLN
Dia masih tak terima alasan PLN mematikan listrik hingga membuat pompa tak menyala padahal curah hujan di Jakarta lagi tinggi.
Apalagi, katanya, listrik yang dimatikan tidak pada semua lokasi. Menurut Ahok, sapaan Basuki, jika alasan PLN agar tidak ada warga yang kesetrum, harusnya semua lokasi juga tak ada aliran listrik.
Tindakan PLN itu dinilai Ahok sebagai diskriminatif. "Saya ketemu PLN, saya katakan jangan perlakukan saya seperti swasta, PLN itu punya negara, pemprov itu juga negara jadi semua negara," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/2).
Ahok mengaku sebenarnya tak mau memperpanjang masalah ini. Tapi dia
tak terima karena ulah PLN masyarakat jadi menuding pemprov tak siap hadapi banjir.
"Jadi kita jangan berantam. Tapi infonya ada 17 gardu yang berbeda dan di Pluit Muara Karang kerendem dan Pluit Muara Baru belum kerendem," tambahnya.
"Anda merah putih kok, ada yang bisa nyogok bisa dijamin enggak mati listrik masak kita yang pemerintah gak bisa dijamin," sindirnya.
Lihat Ahok tiap hari ngomel, PLN datangi Balai Kota
Ahok terus saja ngomel ke PLN karena mematikan pasokan listrik ke pompa di Waduk Pluit saat Jakarta lagi diguyur hujan deras. Melihat aksi itu, PLN memutuskan menemuinya.
Dalam pertemuan kedunya langsung menemukan kesepakatan. PLN bersedia
menyediakan jalur khusus pengaliran listrik ke pompa Waduk Pluit agar tak berdampak pada keselamatan warga.
Kepada Ahok, PLN menjelaskan kejadian saat itu karena adanya ketidaksinkronan aliran listrik yang mengalir ke pompa. Karena itu ke depan akan dibuatkan jalur khusus pada gardu-gardu di Ancol Barat, Waduk Pluit, Pasar ikan, dan Blok G.
"Belajar dari pengalaman ini, PLN akan meninggikan semua gardu induk yang kira2 akan kerendam," ujar Ahok.
Ahok menambahkan, dalam pertemuan tadi PLN dan pemprov juga sepakat kerja sama membereskan pompa dan tanggul di Jakarta Utara agar tetap berfungsi ketika banjir. Dengan begitu, tanggul selatan dialirkan ke utara, maka tanggul utara bisa menampung.
"Yang penting ada tanggul, pompa, dan waduk. Kecuali PLTU meledak, pompa nggak akan mati lagi. PLN sementara gabungan dari pemprov dan PLN," sambung Ahok.
Bos PLN sebut Ahok tak paham listrik cuma bisa marah-marah
Ahok terus mengungkapkan kekesalannya pada perusahaan pelat merah itu. Membuat hubungan antara Ahok dan PLN memanas.
Terus-terusan jadi sasaran kemarahan Ahok, emosi Direktur Utama PLN Sofyan Basir pun tersulut. Dia kembali menegaskan bahwa PLN melakukan prosedur yang tepat ketika banjir melanda Jakarta.
Dia justru balik menyerah Ahok. "Kenapa air belum penuh dimatikan, kalau penuh sudah nggak bisa. Tampaknya beliau (Ahok) nggak paham listrik," kata Sofyan.
Sofyan menegaskan, aliran arus listrik dimatikan dengan alasan kuat, demi keselamatan warga. Dia membantah bila matinya listrik dikaitkan dengan gardu tenggelam.
"Ketika air naik memang kita matikan. Bukan karena gardunya tenggelam. Tapi ini memang kami matikan," ujarnya.
Menurutnya, Ahok terlalu cepat keluarkan pernyataan dan mengambil kesimpulan. "Beliau kecepatan bicara. Logika saja, nggak mungkin listrik mati sebabkan banjir. Yang ada, banjir sebabkan mati listrik," terangnya.
Setelah kemauannya dituruti PLN, sekarang Ahok puji-puji
Ahok sempat marah-marah dan menuding PLN menjadi penyebab banjir di Jakarta karena mematikan aliran listrik pompa di Waduk Pluit, Jakarta Utara. Namun kini sikap Ahok melunak setelah bertemu pihak PLN.
"Iya saya dengan PLN baik-baik saja. Malah kita mau bikin posko bersama," ujar Ahok.
Setelah pertemuan tersebut, akhirnya PLN sepakat untuk membuat jalur khusus pengaliran listrik di sejumlah lokasi gardu, seperti di Ancol Barat, Waduk Pluit, Pasar ikan, dan Blok G. Ahok menambahkan PLN dan Pemprov akan bekerjasama membereskan pompa dan tanggul di Jakarta utara agar tetap berfungsi ketika banjir. Sehingga ketika tanggul selatan dialirkan ke utara, maka tanggul utara bisa menampung.
Baca juga:
Atasi banjir DKI, Pemprov Jabar segera bebaskan lahan Waduk Ciawi
Banjir surut, warga Rawa Buaya mulai bersih-bersih rumah
'Banjir Jakarta harus ditangani saat banjir, kalau surut pasti lupa'
Rumah terendam air, Yovie Widianto gendong anak lewati banjir
Ahok tantang PLN: Di Kampung Pulo listrik nyala, masak Pluit kagak