Polda Metro imbau demo 3 hari tutup tol batal dilakukan
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes 3.000 lebih pekerja yang akan dijanjikan masuk sebagai karyawan tetap.
Demo besar-besaran yang akan berlangsung 3 hari lamanya oleh para pekerja tol Jasa Marga diperkirakan bakal membuat Ibu Kota macet parah. Polda Metro pun memberikan imbauan agar aksi tersebut ditiadakan.
"Mengenai adanya penutupan tol selama 3 hari yakni 28-30 Oktober mendatang, kami mengimbau agar para pekerja tol Jasa Marga tidak menutup akses tol," Kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal, Senin (20/10).
Pelarangan ini menurut Iqbal dikarenakan jika mereka menutup tol yakni pintu tol Pondok Ranji, Pondok Pinang, Fatmawati, Lenteng Agung, Bambu Apus, Pasar Rebo, Taman Mini, Jati Warna, Jati Asih, Kalimalang, Bintara, Pulogadung, Rorotan sampai Cikunir, maka akan mengganggu laju kendaraan dan kepentingan masyarakat lainnya.
"Dan akan hal ini, sebenarnya sudah dilakukan mediasi oleh Kemenakertrans dua hari yang lalu dan polisi juga hadir dalam mediasi tersebut. Kami imbau tidak melakukan aksi penutupan tol. Kami juga melakukan langkah yang solutif akan hal ini," ucapnya.
Lanjutnya, untuk sementara belum ada informasi atau pemberitahuan yang menjelaskan bahwa sudah dipastikan mereka akan demo, tetapi pihaknya tetap menyiapkan pengamanan untuk berjaga-jaga.
Sebelumnya, dikabarkan pada tanggal 28 Oktober sampai 30 Oktober 2015 nanti, rencananya 1.000 lebih pekerja pintu tol PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (PT JLJ), selaku anak usaha PT Jasa Marga, melakukan mogok kerja.
Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia, Mirah Sumirat menuturkan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes 3.000 lebih pekerja yang akan dijanjikan masuk sebagai karyawan tetap di PT JLJ per November 2015. Sayangnya, rencana itu terancam gagal dilakukan.
Penyebabnya, kata Mirah, Jasa Marga justru membuat anak usaha baru bernama PT Jasa Layanan Operasi (PT J