Polisi Obrak-Abrik Kampung Boncos Jakbar, Sabu hingga Senpi Rakitan Disita
Dari penggerebakan di kampung narkoba tersebut, ditambahkan Dodi, angka peredaran narkoba sudah menurun.
Polisi membawa K9 alias anjing pelacak.
Polisi Obrak-Abrik Kampung Boncos Jakbar, Sabu hingga Senpi Rakitan Disita
Aparat kepolisian kembali melakukan penggerebekan di kampung boncos atau kampung yang kerap dikenal dengan sarang narkoba di Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat.
Dalam penggerebekan pada hari Selasa (8/8) sebanyak 30 personel bersama dengan K9 (anjing pelacak) dikerahkan.
Kapolsek Palmerah, Kompol Dodi Abdulrohim mengatakan saat penggerebekan sebanyak lima orang berhasil diamankan yang diduga tengah mengkonsumsi narkoba.
Selain itu, pihaknya juga turut mengamankan senjata api rakitan yang diduga milik pelaku.
"Senjatanya akan kami dalami terus buat apa. Apakah untuk perlawanan kalau ada razia dan sebagainya," ujar Kapolsek Palmerah, Kompol Dodi Abdulrohim saat dikonfirmasi, Rabu (9/8).
Selian senjata api, barang bukti lain seperti sabu seberat kurang dari 1 gram, 10 butir tramadol, alat isap sabu atau bong, korek, timbangan, senjata tajam juga turut diamankannya. Dari barang bukti itu dikatakan Dodi ada yang sempat dibuang oleh salah satu pelaku untuk menutupi perbuatannya. "Ada yang terbukti masih ada paketan, paketan narkoba yang dibuang," jelas Kapolsek Palmerah, Kompol Dodi Abdulrohim.
Kapolsek Palmerah itu menerangkan, pada saat penggerebekan sempat terdapat sejumlah kendala seperti banyak ditemukan jalan tikus yang digunakan oleh pelaku untuk kabur.
Dengan jumlah anggota telah diterjunkannya itu pun dianggap masih belum mengakomodir. "Kekuatan anggota kan, seperti biasa jajaran polsek masih kurang anggota, kita melibatkan 30 enggak bisa mengcover ke sana sini, mangkanya kami menggunakan K9 dan ini banyak didapat di kos kosan, termasuk dijalan," jelas Kapolsek Palmerah.
Tidak hanya itu, proses penggerebekan itu juga sempat berlangsung dramatis. Pasalnya, anggota mendapat perlawanan oleh pelaku. Namun hal itu pun dapat dikondisikan. "Memang perlawanan di awal itu kami sudah curiga pada saat kami amankan dia teriak-teriak. Tetapi alhamdulillah dengan kesigapan anggota berhasil mengamankan," beber Kapolsek Palmerah. Dari penggerebakan di kampung narkoba tersebut, ditambahkan Dodi, angka peredaran narkoba sudah menurun. Terlebih pelaku yang kerap kali menjadikan lokasi itu sebagai peredaran dan pemakaian barang haram bukanlah lagi asli warga sekitar.
Dikatakan dia, para pelaku telah beralih ke lokasi lain untuk digunakan sebagai transaksi narkoba.
"Kelihatannya, mudah-mudahan ya. Tetapi bergeser ke wilayah yang lain, salah satunya di Pasar Tomang Asli. Pasti akan akan kami dalami," kata Kapolsek.