Polisi Tangkap 3 Begal Pembacok Pegawai Basarnas hingga Tewas, 1 Pelaku Masih Diburu
Sementara satu orang pelaku berinisial T alias ADR masih diburu polisi. T merupakan pelaku pembacokan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Personel Polda Metro Jaya membekuk komplotan begal seorang wanita pegawai Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Mita Nurkhasanah. Korban dibegal di depan halte Basarnas, Jalan Angkasa Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, ada tiga orang dari komplotan begal ini yang telah ditangkap. Ketiga pelaku adalah RP alias K, lalua NG alias P kemudian MR alias E.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Kapan Jalur Pantura Jawa Barat mulai ramai pemudik motor? Sudah Ada Beberapa yang Mudik Saat kreator tersebut melalui Jalur Pantura, beberapa pemudik mulai terlihat di satu pekan jelang lebaran. Mereka sudah mulai pulang ke kampung halaman denga menggunakan sepeda motor.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
-
Kenapa motor injeksi sering kehabisan bensin berdampak buruk? Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh pengendara motor injeksi adalah kehabisan bensin. Meskipun mungkin terdengar seperti hal yang sederhana, kehabisan bensin pada motor injeksi dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada komponen-komponen penting seperti pompa bahan bakar (fuel pump) dan injektor.
Sementara satu orang pelaku berinisial T alias ADR masih diburu polisi. T merupakan pelaku pembacokan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
"Hasil penyelidikan teman-teman unit Resmob Polda Metro berhasil amankan tiga orang pelaku dan satu lagi pelaku yang masih DPO ya" ujar Yusri kepada wartawan, Senin (1/11).
Kronologi Pembegalan
Yusri menjelaskan awal kejadian begal yang menimpa korban. Dia mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar 03.00 Wib dini hari pada 11 Oktober. Ketika itu korban bersama teman lelakinya sedang menunggu pesanan ojek online di depan auto mobil, di Jalan Angkasa Gunung Sahari, Jakarta Barat.
Menurut Yusri, secara tiba-tiba dihampiri keempat kawanan pelaku begal yang memakai dua sepeda motor. Pelaku T saat itu, mengecoh perhatian korban bersama teman prianya, melontarkan tudingan jika teman korban melakukan pemukulan.
"Yang pada saat itu, yang salah seorang turun inisialnya T yang sekarang menjadi DPO kemudian mengeluarkan satu kalimat 'Kamu sudah memukul adik saya' dan si cowok tidak tahu apa-apa, si cewek (korban) melarikan diri," kata Yusri.
"Kemudian si pelaku mengeluarkan celurit, tanpa melihat situasi dan kondisi lantas merebut barang melirik korban handphone merek Vivo dan langsung membacok si wanita ini. Kasus ini yang sempat ramai di media," imbuh dia.
Akibat tebasan celurit yang dilayangkan T, nyawa Mita pun tak bisa diselamatkan. Bahkan, lanjut Yusri, aksi pembacokan T bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya T juga sudah tercatat dalam laporan polisi di Polres Metro Jakarta Timur dengan kasus serupa.
"Kami juga sedang mendalami juga kasusnya juga saat itu pembacokan, ini akan kita kejar. Tim masih bergerak di lapangan untuk mengejar T alias ADR ini. Sementara pelaku-pelaku yang lain yang sudah kita amankan," jelasnya.
Sementara untuk ketiga pelaku yang sudah ditangkap, dipersangkakan dengan Pasal 365 ayat 3 KUHP dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara.
Yusri meminta kepada T yang sampai saat ini masih DPO untuk segera menyerahkan diri.
"Ini juga saya ultimatum, ADR ini alias T ini yang DPO yang melakukan pembacokan. Ini saya minta untuk segera mungkin menyerahkan diri, karena kita sudah tahu identitiasnya," tandasnya.
Sebelumnya, seorang pegawai Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Mita Nurkhasanah, meninggal dunia usai menjadi korban pembacokan oleh kawanan begal di Jalan Angkasa, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Atas peristiwa ini, Kepala Badan SAR pun mengutuk keras dan meminta polisi tangkap begal karyawan Basarnas tersebut.
"Kami mengutuk keras atas perbuatan keji para pelaku, dan berharap aparat kepolisian dapat sesegera mungkin mengungkap dan menangkap para pelaku atas kebiadaban mereka sesuai hukum yang berlaku," kata Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/10) lalu.
Baca juga:
Honorer Basarnas Tewas Dibegal, DPRD Sebut Keamanan DKI Tak Hanya Tugas Polisi
Operator Basarnas Tewas Ditusuk Kawanan Begal 100 M dari Kantornya
Operator Call Center Basarnas Tewas Setelah Dibegal Saat Pulang Kantor
Tak Segan Bacok Korban, 2 Komplotan Begal di Bekasi dan Depok Ditangkap Polisi
Komplotan Begal di Sejumlah Wilayah Penyangga Jakarta Diciduk
Dalam Dua Pekan, 84 Begal Beraksi di Jabodetabek Dijebloskan ke Bui
Ngaku Jadi Korban Begal, Ternyata Tak Mampu Bayar Wanita Open BO