Reklamasi pulau di Teluk Jakarta dan pengaruhnya bagi kepala naga
17 Pulau reklamasi yang dibangun di Teluk Jakarta dapat menahan hempasan air laut yang masuk langsung ke pantai.
Sejumlah petugas keamanan berseragam biru tua berjaga di pintu masuk dan keluar jembatan Pulau C yang dibangun oleh PT Kapuk Naga, anak perusahaan PT Agung Sedayu Group. Mereka sigap ketika ada kendaraan yang melaju mendekati jembatan penghubung yang dibangun oleh PT Wijaya Karya tersebut.
Wartawan yang ingin mengambil gambar jembatan yang berada di penghujung Jalan Pantai Indah Kapuk tersebut diharuskan memiliki izin. Selain melarang mengambil gambar jembatan penghubung, petugas keamanan ini terkadang juga menutup lensa kamera profesional maupun kamera handphone dengan badan mereka.
Pembangunan pulau reklamasi yang saat ini dihentikan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Komisi IV DPR disebut menguntungkan Provinsi DKI Jakarta. Selain menjadi pemasukan bagi Pemrov DKI lewat kewajiban, kontribusi, dan kontribusi tambahan yang saat ini Raperdanya dihentikan oleh DPRD dianggap dapat melindungi Jakarta dari ancaman kenaikan permukaan laut.
Konsultan feng shui Yulius Fang mengatakan, reklamasi sangat diperlukan Jakarta. Menurutnya, 17 pulau reklamasi yang dibangun di Teluk Jakarta dapat menahan hempasan air laut yang masuk langsung ke pantai. Selain itu, posisi pulau reklamasi yang berada di depan hilir sungai dapat menjadi pengunci agar energi dari naga sungai tidak mengalir terbuang begitu saja.
"Poin ke dua tujuan reklamasi bertujuan membendung energi dari naga sungai agar tidak langsung terbuang ke sungai. Ke tiga sebutnya lock, jadi aliran energi itu dikunci. Salah satu contoh yang baik itu seperti yang ada di Pantai Mutiara," kata Yulius saat berbincang dengan merdeka.com, beberapa waktu lalu.
Yulius menambahkan, pulau reklamasi dipastikan dapat berpengaruh terhadap harga properti di kawasan kepala naga. Meski begitu, pengaruhnya tidak lah terlalu besar. Hal itu menurutnya kembali lagi kepada cara pengembang mempromosikan industri propertinya.
"Pasti ada pengaruh. Kalau ditanya, 'apakah mereka akan menjadi miskin?' Jawabannya tidak. berpengaruhnya mungkin lebih ke arah harga secara ekonomis. Kalau dibilang turun, tanah mereka akan begitu saja. Pertumbuhan standar. Sedangkan tanah reklamasi akan dibumbui dengan marketing. Otomatis harganya akan digoreng lebih sadis daerah Pluit, Muara Karang. Itu logika bisnis."