Sandiaga sebut 8 persen pendukung Ahok belum move on dari Pilgub DKI
Anies tak menampik gejolak arus bawah tersebut tak akan bisa menjadi hilang selamanya. Namun dia akan berusaha untuk mempersatukan kedua pihak yang sempat berbeda pilihan.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, meski Masa kampanye dan pemilihan Pilgub DKI sudah selesai, namun gejolak di masyarakat antar pendukung belum sepenuhnya terekonsiliasi. Dalam survei internalnya, masih ada 15 persen warga Jakarta yang belum menerima hasil dari Pilgub DKI Jakarta.
"Alhamdulillah setelah mendapatkan survei internal yang kami tidak rilis itu angkanya sekarang sudah di bawah 15 persen jadi sekitar 8 persen di kami 8 persen di pihak Pak Basuki Djarot yang belum move on, jadi tugas kami segera meredam," kata Sandiaga di Posko Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (3/5).
Dia pun tak menampik gejolak arus bawah tersebut tak akan bisa menjadi hilang selamanya. Namun dia akan berusaha untuk mempersatukan kedua pihak yang sempat berbeda pilihan.
"Mungkin enggak bisa 0 persen tapi paling enggak angkanya tidak terlalu signifikan dan semakin cepat baik pendukung kami maupun pendukung Pak Basuki yang sudah memikirkan Jakarta sebagai satu kesatuan," jelasnya.
Pasangan duet Anies ini mengungkap alasan tak mau membahas berbagai kebijakannya hingga penetapan dari KPU DKI Jakarta. Sebab pembicaraan yang demikian itu mampu memicu pro dan kontra.
Dia pun pada akhirnya memilih untuk menahan dan menunggu keputusan resmi dari KPU DKI Jakarta.
"Kita tunggu sampai 5 Mei nanti penetapan dan kita harus disiplin nih ternyata pembicaraan kita mengenai prgram ini justru memicu pro kontra dan serang menyerang di antara para pendukung," tutur Sandiaga.
Baca juga:
Supaya program masuk APBDP, Anies akan bicara baik-baik dengan Ahok
Anies soal intervensi JK di pencalonan Pilgub DKI: Saya tak terlibat
Karangan bunga buat Ahok per hari ini total 5.275 buah
Ini kata Sandiaga soal intervensi JK dalam pencalonan Anies Baswedan
Diminta Cikeas maju DKI, Chairul Tanjung ngaku usahanya lagi susah
Zulkifli sebut SBY bilang timses Ahok negara
Ketua MPR: Kalau tak dukung Ahok disebut anti-kebhinekaan itu ngawur
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.