Sandiaga sebut Pandemi Covid-19 jadi Momentum Kebangkitan Sektor Agraria
Seminar yang diadakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember dan IAIN Jember itu, mampu memantik antusiasme para mahasiswa meski mereka hanya bertatap muka secara daring.
Pandemi covid-19 berdampak cukup dalam terhadap kalangan pelaku usaha. Meski demikian, pelaku usaha diharapkan tidak patah semangat dan terus berinovasi agar mampu bertahan melewati krisis global ini.
Pesan itu disampaikan pengusaha Sandiaga Uno ketika mengisi seminar daring atau Webinar pada Selasa (05/05). Seminar banyak diikuti mahasiswa IAIN Jember yang sedang merintis usaha.
-
Di mana UMKM di Bontang terdampak oleh pandemi Covid-19? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa yang dilakukan Pemkot Bontang untuk mengembangkan UMKM setelah pandemi Covid-19? Upaya untuk membangkitkan kembali pasar UMKM dilakukan oleh pemerintah. Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Bontang salah satu instansi pemerintah yang dapat memberikan konsep secara teori maupun praktis untuk pengembangan UMKM.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa visi dari UNIMUDA Sorong? UNIMUDA Sorong punya visi yaitu menjadi Universitas Kelas Dunia dalam mengembangkan IPTEK berbasis Entrepreneurship dan Multikultural pada tahun 2037 seperti dikutip dari website resminya.
"Memang krisis sekarang berbeda dengan krisis 98. Kalau krisis 98 banyak menyerang industri besar karena berawal dari krisis finansial. Sedangkan sekarang menyerang semua lapisan masyarakat, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tetapi seperti janji Allah, di balik kesusahan, akan ada kemudahan," ujar Sandiaga yang juga pernah mengalami keterpurukan bisnis pada krisis 1998.
Seminar yang diadakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember dan IAIN Jember itu, mampu memantik antusiasme para mahasiswa meski mereka hanya bertatap muka secara daring.
Ketua HIPMI Jember, Nur Rizal bersama mantan Ketua HIPMI Jember, Agusta Jaka Purwana bertindak sebagai moderator diskusi, dari kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pemprov Jatim di Jember. Sandi sendiri tetap berada di Jakarta dan para mahasiswa serta dosen IAIN Jember terhubung dari tempat masing-masing melalui aplikasi Zoom.
"Saya berharap Bang Sandi nanti bisa datang dan mengisi di kampus kami untuk memotivasi mahasiswa berwirausaha. Kita juga ada perhatian dan keprihatinan akan tingginya proses konversi lahan persawahan yang bisa mengancam ketahanan pangan kita serta struktur ekonomi kita yang masih timpang," ujar Wakil Rektor 2 IAIN Jember, Dr Moch Chotib MM.
Ajakan Chotib yang juga dikenal sebagai pakar ekonomi zakat itu disambut antusias oleh Sandi. "Saya terima tantangannya Pak Chotib. Nanti kalau Covid-19 mereda, saya berharap bisa datang mengisi di IAIN Jember," tutur mantan Ketua Umum HIPMI ini.
Seperti halnya Chotib, Sandi juga memiliki keprihatinan yang sama perihal sektor agraria di Indonesia. Pandemi Covid-19 saat ini, dinilai Sandi akan menjadi peluang bisnis pangan untuk melesat. Sebab, komoditas pangan dianggap sebagai salah satu sektor yang tetap dan semakin dibutuhkan masyarakat di era krisis.
"Krisis ini juga akan menjadi kesempatan bagi kita untuk memperbaiki rantai pasokan pangan yang selama ini masih sangat tergantung dengan impor. Ini menjadi momentum kita mencapai kemandirian pangan sekaligus ekonomi yang ramah lingkungan," papar Sandi.
Nafiatul Azizah, mahasiswi IAIN Jember juga meminta tips kepada Sandi agar UMKM mampu bertahan. Sebab, beberapa UMKM saat ini ada yang sudah terlanjur merosot.
"Yang pertama, perketat pengelolaan dana cash. Antara lain dengan penentuan skala prioritas pembayaran. Kedua, kita juga harus beradaptasi dengan realita baru, dengan menerima bahwa ini adalah ujian, dan nanti akan ada peluang," papar mantan cawapres di Pilpres 2019 ini.
Selain itu, Sandi juga menyarankan UMKM mampu memperkuat jejaring untuk mempertahankan dan memperluas pangsa pasar. UMKM juga disarankan untuk meningkatkan skill berwirausahanya sesuai peluang. Melalui lembaga Rumah Siap Kerja binaannya, Sandi menyatakan siap membantu peningkatan skill itu secara gratis.
"Percayalah teman-teman UMKM. Badai pasti akan berlalu. Kita tidak akan mampu melawan badai. Sehingga kalau ada arus besar, kita menepi dulu," pungkas Sandi.
Motivasi untuk pengusaha UMKM muda juga disampaikan Agusta Jaka Purwana, mantan Ketua HIPMI Jember. "Di masa sulit ini, kita masih ada banyak peluang usaha yang bisa dipilih teman-teman mahasiswa. Seperti jamu, masker dan yang terkait IT. Di setiap bencana akan selalu ada hikmah dan bisa menjadi berkah kalau bisa kita maksimalkan. Jangan putus asa," pungkas anggota DPRD Jember ini.
(mdk/ded)