Sandiaga tidak suka RPTRA dibangun dari CSR berkedok iklan perusahaan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno terganggu dengan CSR berkedok iklan yang terpampang di RPTRA. Dalam pandangannya, selama ini RPTRA justru dimanfaatkan sebagai ruang beriklan bagi perusahaan yang membangun.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi sinyal menghentikan pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Selama ini RPTRA yang dibangun di Jakarta menggunakan dana pihak swasta melalui mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR).
Ini mengusik perhatian Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Dia terganggu dengan CSR berkedok iklan yang terpampang di RPTRA. Dalam pandangannya, selama ini RPTRA justru dimanfaatkan sebagai ruang beriklan bagi perusahaan yang membangun.
-
Di mana RPTRA Kalijodo berada? Kawasan Kalijodo sebelumnya dikenal sebagai sarang judi dan prostitusi.
-
Siapa yang membangun RPTRA Kalijodo? Hingga pada tahun 2014, Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, menyulap Kalijodo menjadi RTH dan RPTRA.
-
Mengapa RPTRA Kalijodo tak lagi terurus? Namun kini RPTRA yang dibangun menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) dari PT. Sinarmas Land tak lagi terurus.
-
Kapan Kalijodo diresmikan sebagai RTH dan RPTRA? Sebelum akhirnya diresmikan bersama Megawati Soekarnoputri, Basuki atau akrab disapa Ahok harus berhadapan dengan salah satu pimpinan kelompok Preman Abdul Azis atau Daeng Azis.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
"Saya enggak suka yang berkedok CSR padahal itu adalah iklan. Kalau RPTRA itu CSR, tapi gambarnya satu produk sendiri, itu bukan CSR itu mengiklan, gitu saja," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (6/3).
Dia meminta perusahaan berterus terang jika ingin beriklan. Bukan dengan alih-alih membangun ruang terbuka untuk warga namun menyisipkan iklan perusahaan.
"Mereka bilang mau branding untuk produknya yah silakan, kita beri kemudahan dari segi perpajakannya, perizinannya tapi ini masyarakat dan kita ingin merangkul semuanya. Dan lagi jangan dikait - kaitkan dengan apa yang dikatakan karena kemungkinan itu bisa menjadi hoaks," katanya.
Dia menegaskan, Pemprov DKI mendukung CSR perusahaan asalkan tidak ada kepentingan bisnis di belakangnya. CSR perlu mengingat terbatasnya lahan untuk RPTRA.
"Silakan diajukan aja saya serahkan teknisnya ke pokoknya, konsennya kita mendukung adanya ruang terbuka. Pasti ada APBD kalau untuk merawatnya," ucapnya.
(mdk/noe)