Sekda DKI Jakarta: 6 Dari 30 ribu RT Masih Zona Merah Covid-19
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali mengatakan 25 ribu dari 30 ribu RT di Ibu Kota berstatus zona hijau. Kata dia, jumlah tersebut berada data pada rekapitulasi zonasi PPKM Mikro per 6 Maret 2021.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali mengatakan 25 ribu dari 30 ribu RT di Ibu Kota berstatus zona hijau. Kata dia, jumlah tersebut berada data pada rekapitulasi zonasi PPKM Mikro per 6 Maret 2021.
"Zona kuning ada 5.032 RT, zona oranye ada 39, dan ada enam RT zona merah," kata Marullah Marullah di video YouTube BNPB, Minggu (7/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Lanjut dia, enam RT zona merah tersebut tersebar di wilayah Jakarta Selatan. Bila dipersentasekan wilayah zona merah 0,02 persen, lalu 83,34 persen zona hijau, 16,51 persen zona kuning, dan 0,13 persen zona oranye.
"Saat ini kasus aktif totalnya di DKI Jakarta 3,7 persen kemudian kesembuhannya 95,08 persen, kematiannya 1,69 persen," ucapnya.
Selain itu, kata Marullah, bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur pasien di RS masih 64 persen.
"Terdiri dari Jakpus 62 persen, Jakut 69 persen, Jakbar 55 persen, dan Jaksel 65 persen, serta Jaktim 62 persen. Kepulauan Seribu kita tidak ada rumah sakit di sana dan biasanya ke Jakut," jelas dia.
Hambatan Pengendalian Covid-19 di Ibu Kota
Marullah juga menyatakan terdapat sejumlah hambatan dalam pengendalian pandemi Covid-19 di Ibu Kota. Salah satunya yakni masih tingginya mobilitas masyarakat kota penyangga di Jakarta.
"Kita lihat di jalan masih sangat penuh dan kemacetan terjadi di mana-mana. Artinya mobilitas warga masih sangat ramai di Jakarta," ujarnya.
Selain itu, dia juga menyatakan bila terdapat masyarakat yang ber-KTP DKI Jakarta tetapi berdomisili di luar kota ataupun sebaliknya. Kata Marullah hal tersebut seringkali menjadi kendala dalam tracing kasus Covid-19.
Karena hal itu lanjut Marullah, pihaknya melakukan sejumlah tindakan salah satunya operasi yustisi di masyarakat hingga adanya penilaian indikator Mingguan terkait wilayah rawan Covid-19.
"Pembentukan posko pada tingkat kelurahan guna monitoring dan evaluasi penanggulangan covid pada pelaksanaan PPKM mikro di tingkat RW dan RT," jelas dia.
Baca juga:
Kemenkes: Cuma Gatal Ringan, Tak Ada Efek Samping Berat dari Vaksinasi Lansia
Update 8 Maret 2021: Pasien Rawat Inap di Wisma Atlet Berkurang 391 Orang
2.665 Pegawai Kejaksaan Agung Jalani Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama
Sepekan Kasus Covid-19 di Jakarta
Prokes hingga Vaksinasi Mampu Menurunkan Kasus Aktif Covid-19 di Kepri
Wagub DKI Klaim PSBB Sukses Turunkan Kasus Covid-19 Selama 2 Pekan