Selain lurah, Ahok juga temukan Satpol PP manipulasi laporan
"Jadi ada orang datang, dia foto dia suruh pinggirin, ke samping dia foto, balik lagi," kata Ahok.
Laporan soal kecurangan camat dan lurah memanfaatkan keberadaan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) ternyata membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berang. Selain curang, oknum, katanya, banyak lurah camat yang malas dan tidak becus kerja.
Ahok sapaan akrabnya juga membeberkan modus kecurangan yang dilakukan camat dan lurah. Mereka meminta uang dari warga yang ingin merapikan pohon di pekarangan rumahnya sebesar Rp 3 hingga 4 juta.
Dia bercerita sebenarnya masih banyak lagi perilaku curang yang dilakukan oknum lurah dan camat lainnya. Tapi, dia enggan menjelaskan lebih lanjut. Ternyata, praktik curang ini tidak hanya dilakukan lurah camat tapi juga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Banyak anggota Satpol PP, katanya, yang membuat laporan palsu saat menertibkan suatu lokasi agar mendapat pujian.
"Ada lah, tapi ndak terlalu banyak lagi. Ya kan ada KPI, sama saja kayak satpol PP, kita temukan lagi Satpol PP misalnya gini dia berapa banyak lokasi ditertibkan. Jadi ada orang datang, dia foto dia suruh pinggirin, ke samping dia foto, balik lagi," kata Ahok di Balai kota, Jakarta, Selasa (17/5).
Kesal dengan perilaku anak buahnya, Ahok berencana melakukan perombakan besar-besaran di jajaran lurah, camat dan jajaran SKPD lainnya terutama mereka yang sering melakukan kecurangan dalam bekerja.
Ahok juga meminta kepada masyatakat untuk aktif memberi laporan kepada Pemprov DKI jika ada anak buahnya yang curang, dan tidak bekerja sesuai yang diharapkan.
"Nah kita harapkan adanya partisipasi masyarakat penting. Jadi kan kelihatan daerah mana yg berulang. Nah yang berulang berarti pasti petugasnya itu manipulasi," tegas Ahok.
Baca juga:
Setnov ketum Golkar, Ahok tak mau spekulasi bakal didukung di Pilgub
Jadi ketum Golkar, Setnov dipuji Ahok teman baik yang mengayomi
Ahok geram temukan Polantas arahkan pengendara masuk busway
Ahok akan gusur warga yang tinggal di kolong tol, dipindah ke rusun
Ahok tawarkan Jakarta Smart City ke Bawaslu awasi pilgub
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang dikhawatirkan oleh Ahmad Sahroni terkait tindakan oknum polisi? “Ini berbahaya sekali kalau benar terjadi. Jangan sampai ada jajaran di bawah melakukan intimidasi terhadap siapa pun, apalagi ada kaitannya dengan konteks kepemiluan." Justru kalau kalian melakukan itu, kalian mencoreng komitmen netralitas Kapolri. Dan ini sayang sekali karena masa kampanye sebentar lagi. Jangan nodai trackrecord netralitas Polri yang sudah bagus,” ujar Sahroi dalam keterangan (6/2).