Siap Mundur dari DPR, Syaikhu akan Perjuangkan Posisi Wagub DKI Jakarta
Ketua DPW PKS Jabar, Ahmad Syaikhu siap mundur dari anggota DPR jika dipilih menjadi wakil Gubernur DKI Jakarta. Keputusan itu pun didasari banyak hal, salah satunya setelah bertemu dan berdiskusi dengan Sandiaga Uno.
Ketua DPW PKS Jabar, Ahmad Syaikhu siap mundur dari anggota DPR jika dipilih menjadi wakil Gubernur DKI Jakarta. Keputusan itu pun didasari banyak hal, salah satunya setelah bertemu dan berdiskusi dengan Sandiaga Uno.
Seperti diketahui, kursi wakil gubernur kosong setelah ditinggal Sandiaga Uno maju dalam Pilpres 2019. Sandi maju sebagai calon wakil presiden mendampingi calon presiden Prabowo Subianto. Sejak saat itu, Anies seorang diri memimpin Jakarta dan belum ada penggantinya.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Kapan Tol Cisumdawu diresmikan? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Jawa Barat, pada Selasa (11/7).
Proses penentuan wakil gubernur DKI sempat alot di antara partai koalisi pengusung Anies-Sandi. Partai Gerindra paling vokal ingin menyorongkan kadernya sendiri. Sementara PKS, juga punya calon. Akhirnya, setelah proses dan lobi-lobi politik, mengerucut dua nama dari kader PKS yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
Hanya saja, penentuan nama calon wakil gubernur belum mulus. Ada mekanisme internal di DPRD yang harus dilalui. DPRD setelah mendapat nama calon kemudian meneruskan ke Badan Musyawarah (Bamus) untuk menjadwalkan paripurna dan membentuk panitia khusus atau Pansus yang akan membuat tata tertib teknis pemilihan. Namun, realisasinya belum berjalan.
Saat ditanya perkembangan mengenai hal ini, Ahmad Syaikhu menegaskan bahwa Surat Keputusan (SK) penunjukkan dirinya menjadi kandidat Wakil Gubernur DKI Jakarta belum dicabut. Artinya, tugas dari partainya harus dituntaskan.
"Partai (PKS) belum mencabut (SK). Nama saya sudah masuk di DPRD DKI Jakarta (sebagai kandidat Wagub). Prosesnya belum selesai, hingga saya dilantik duluan jadi anggota DPR RI," kata dia saat ditemui di Kota Bandung, Sabtu (19/10/2019).
"Kalau akhirnya saya ditunjuk sebagai Wagub (DKi Jakarta), saya siap mengundurkan diri sebagai anggota legislatif. Kecuali kalau DPP PKS mencabut dan memerintahkan saya konsentrasi di DPR RI, ya sudah saya akan menerima. Tapi sampai hari ini DPP PKS belum mencabut jadi calon wakil gubernur DKI. Ini tentu harus saya perjuangkan," kata Syaikhu.
Syaikhu mengakui bahwa nama Sandiaga Uno sempat disebut akan menempati kembali posisi Wagub DKI Jakarta. Namun, dalam beberapa kali pertemuan serta diskusi, Sandiaga menegaskan tidak akan kembali menempati posisi tersebut.
"Beliau banyak berkali kali ketemu saya. Pernyataannya tetap ga berubah. Beliau tidak akan kembali lagi ke Wagub DKI. (Kalau kembali menjadi Wagub) itu menjadi preseden yang ga baik, karena toh beliau dengan pencapresan kemarin adalah titik puncak," jelas Syaikhu.
Bola panas mengenai penunjukan ini berada di tangan DPRD DKI Jakarta. Ia memahami bahwa konsentrasi para anggota dewan yang baru terpilih masih berkutat pada penyelesaian tata tertib dewan dan alat kelengkapan dewan (AKD).
Tetapi, setelah itu selesai, ia meminta persoalan penunjukan posisi Wakil Gubernur DKi Jakarta harus menjadi prioritas yang sudah diselesaikan.
"Wagub ini harus menjadi sesegera mungkin dijadwalkan dewan. Kalau dewan serius memilih wagub DKI, akan ada keputusan. Kalau ga serius, sampai akhir masa jabatannya pun ga akan selesai," kata dia.
Di lain pihak, menunggu keputusan itu, Syaikhu mengaku tetap bisa menjalankan rencana partainya di Jabar. Salah satunya menghimpun donasi untuk korban kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau dan beberapa daerah lain.
Hasil urunan dari kader, anggota legislatif dan kepala daerah menghasilkan total uang sebesar Rp 400 juta rupiah. Uang tersebut dikirimkan melalui pengurus DPP PKS yang berkoordinasi dengan kader di daerah terdampak.
Selain itu, pengurus PKS Jabar sudah melakukan rapat kerja wilayah untuk mengoptimalkan kerja struktur setahun ke depan. "PKS kan yang menjadi pemenang pemilu (urutan) ke dua. Kami akan optimalkan amanah ini dengan melipatgandakan suara PKS pada 2024," pungkasnya.
Baca juga:
Gerindra Bakal Ajak PKS Evaluasi Calon Wagub DKI
Cerita Sandiaga Berkali-kali Tolak Tawaran Prabowo Balik ke Kursi Wagub DKI
Mardani Yakin Jatah Wagub DKI Tetap Milik PKS Meski Sandi Balik ke Gerindra
Gerindra Bantah Baliknya Sandiaga untuk Isi Wagub DKI dan Kursi Menteri
Pemilihan Wagub DKI, Gerindra dan PKS Diminta Lobi DPRD DKI Jakarta
Banyak PR Urus Jakarta, Anies Diminta PDIP Segera Miliki Wagub