Simpang Santa Kembali Dibuka usai Bikin Macet Parah
Tidak ada kemacetan yang mengular seperti kemarin di Simpang Santa.
Persimpangan sekitar Pasar Santa akhirnya dibuka lagi. Barier jalan yang menutup persimpangan tersebut dibuka setelah macet parah pada Senin (17/4) kemarin.
Pantauan merdeka.com di lokasi pukul 10.30 WIB, kendaraan dari Jalan Wijaya 1 bisa kembali langsung berbelok ke kanan arah Jalan Piere Tendean. Tidak ada kemacetan yang mengular seperti kemarin.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Di mana Lesti Kejora kuliah? Setelah ini, Lesti Kejora akan menyusul rekan-rekan pedangdut lainnya untuk diwisuda. Hal ini dikarenakan pada bulan Juni lalu, Lesti telah mengikuti seminar proposal. Lesti memilih untuk mengambil Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Mercu Buana.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Apa aja gejala lidah kebas? Beberapa tanda-tanda yang dapat mengindikasikan adanya lidah kebas antara lain adalah perasaan kesemutan, sensasi terbakar, mati rasa lidah, atau perasaan seperti terkena jarum-jarum.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Volume kendaraan menuju Simpang Santa pun lancar. Kendaraan tersendat sesekali karena lampu merah. Begitu pula Jalan Wijaya I ke arah Jalan Wolter Monginsidi juga lancar.
Dalam rekayasa sebelumnya, kendaraan dari Jalan Wijaya I tak bisa langsung belok kanan ke Jalan Kapten Tendean. Kendaraan harus belok kiri ke Jalan Wolter Monginsidi lalu berputar ke arah Jalan Senopati. Masuk ke Jalan Suryo sebelum belok kiri ke Jalan Kapten Tendean.
©2023 Merdeka.com
Jalan Ciranjang atau Ciasem dipakai sebagai jalur pintas untuk menembus jalan Suryo hingga Jalan Piere Tendean. Hal ini ternyata menjadi salah satu penyebab kendaraan tidak bergerak.
Di persimpangan Jalan Wijaya I, para pemotor akhirnya nekat menggeser beton agar bisa langsung berputar ke arah Jalan Piere Tendean. Antrean motor menumpuk dan saling berebut.
Tak hanya itu, pemotor yang mengarah ke Jalan Wolter Monginsidi juga menerabas trotoar untuk menghindari kemacetan. Dari Wolter Monginsidi mereka kebanyakan menuju jalan Ciranjang atau Ciasem.
Titik kemacetan terparah terjadi di depan jalan masuk Jalan Ciranjang atau persis di depan Starbucks Wolter Monginsidi. Di sini adu klakson terdengar nyaring. Suasana jalanan terdengar heboh di tengah turunnya matahari.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjelaskan alasan membuka kembali pagar beton Simpang Santa, Jakarta Selatan. Dibukanya barier beton itu dilakukan usai evaluasi uji coba rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan pada kawasan itu.
"Dari hasil evaluasi terhadap pelaksanaan uji coba pengaturan simpang ini, itu terlihat bahwa tidak ada perbaikan unjuk kerja dari secara ruas maupun jaringan," kata Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Syafrin menerangkan dengan dibukanya kembali jalur lalu lintas lampu merah Santa, Jakarta Selatan atau persimpangan Jalan Wijaya 1, Jalan Wolter Monginsidi, dan Jalan Suryo itu pihaknya akan melakukan beberapa perbaikan.
Dishub DKI sudah memasang alat kontrol pengatur lalu lintas untuk penyeberang jalan (pelican crossing) yang nantinya akan diatur siklus waktunya.
Lalu, layanan bus TransJakarta yang sebelumnya belok ke Jalan Wolter Monginsidi akan kembali masuk ke arah Tendean.
"Begitu juga kita akan melakukan penataan parkir di kawasan Jalan Suryo, Jalan Wolter Monginsidi dan juga Senopati," tambahnya.
Selain itu, Dishub DKI juga akan mengaktifkan kembali lampu lalu lintas di Simpang Santa sehingga diharapkan kondisi jalanan di kawasan tersebut sudah kembali normal.
"Awalnya memang kita harapkan fungsi Jalan Ciranjang. Namun karena ada keluhan dari masyarakat beberapa portal ditutup sehingga kemacetan di mana-mana," sambungnya.
(mdk/ray)