Soal mobilisasi becak, PDIP DKI minta Anies-Sandi tak cari kambing hitam
Gembong mengungkapkan, Sandiaga harus berani mengungkapkan kepada publik siapa pihak dibalik mobilisasi becak dari luar Jakarta. Bahkan, dia meminta, Pemprov DKI Jakarta langsung mengambil tindakan tegas.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menduga ada yang memobilisasi becak-becak dari luar daerah masuk ke ibu kota. Terkait hal tersebut, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengatakan, Sandiaga jangan asal menuduh tanpa ada bukti.
Gembong mengungkapkan, Sandiaga harus berani mengungkapkan kepada publik siapa pihak dibalik mobilisasi becak dari luar Jakarta. Bahkan, dia meminta, Pemprov DKI Jakarta langsung mengambil tindakan tegas.
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
"Wagub itu kan punya intelijen, punya perangkat, saya pikir nggak perlu menuduh itu. Langsung berdasarkan intelijen dan perangkat yang dia punya, tangkap, tunjukan siapa yang memobilisasi itu," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (30/1).
Dia menduga masalah ini muncul karena rencana Anies-Sandi yang ingin menghidupkan kembali becak di ibu kota. Rencana tersebut menyebabkan becak-becak daerah datang ke Jakarta untuk mengadu nasib.
"Kenapa yang namanya becak jadi persoalan? karena ulah atau ucapan atau pernyataan dari Gubernur yang membuka pintu membolehkan becak," tegasnya.
Gembong mengingatkan, Anies-Sandi untuk tidak mencari kambing hitam dari polemik menghidupkan becak kembali. Padahal rencana tersebut jelas-jelas bertentangan dengan Perda nomor 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
"Jangan cari kambing hitam. Jangan kambing hitam lah, kalau kambing hitam sudah biasa. Jadi jangan cari celah bagaimana untuk memperkuat pernyataan Pak Anies dan Pak Sandi bahwa apa yang dikatakan itu benar. Benar bahwa dia tidak melanggar aturan," tegasnya.
Bahkan, dia meminta kepada Anies-Sandi untuk menunjukkan aturan yang mendukung pengoperasian becak kembali. "Tunjukan pada Fraksi PDI Perjuangan UU mana, peraturan mana yang tidak dilanggar oleh Pak Anies dan Pak Sandi ketika memutuskan memperbolehkan becak beroperasi di Jakarta, itu saja," tutup Gembong.
Baca juga:
Selama aturan belum siap, Sandi tawarkan tukang becak ikut OK OCE
Becak era Anies-Sandi tak lagi berpenumpang emak-emak melainkan 'politik'
Sandiaga sebut banyak perusahaan tertarik becak listrik
Terjebak wacana hidupkan kembali angkutan becak di DKI
Sandi belum bisa pastikan keluarkan Pergub atau Perda buat becak