Sowan ke Anies, Kapolda Metro Bahas Salah Informasi Ambulans DKI Bawa Batu
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, menyebut pihaknya masih mendalami peristiwa itu dan segera menyampaikan hasilnya. Pendalaman kejadian tersebut juga terkait penyebab petugas medis yang bertugas di lapangan mengalami luka saat demo.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono menemui Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Kota. Pada pertemuan itu, keduanya sempat membahas kesalahan informasi yang menyebut keterlibatan mobil ambulans milik Pemprov DKI Jakarta saat demo berujung ricuh di DPR kemarin.
Gatot menyebut pihaknya masih mendalami peristiwa itu dan segera menyampaikan hasilnya.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang ingin diberantas oleh Anies Baswedan? “Saya sudah berkomitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal, semua itu harus diberikan sanksi tegas dan dihukum,” tutupnya.
"Kami masih pelajari peristiwa itu, nanti perkembangannya kami kabari," kata Gatot di Balai Kota Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (27/9).
Pendalaman kejadian tersebut, kata Gatot, juga terkait penyebab petugas medis yang bertugas di lapangan mengalami luka saat demo.
"Itu kami sedang dalami juga ya," kata Gatot.
Dia menambahkan, ke depan perlu ada kesepahaman antara petugas kepolisian dengan petugas dari Pemprov DKI Jakarta ketika sama-sama berada di satu lokasi dengan massa besar. Sehingga insiden kesalahpahaman informasi seperti soal ambulans DKI beberapa waktu lalu tidak terulang lagi.
"Tadi kami sudah koordinasi dengan Pak Gubernur DKI, kami koordinasikan semua apakah petugas-petugas dari pemprov apakah itu Satpol PP, Damkar, teman-teman dari Dinkes dan sebagainya kita akan koordinasikan semuanya. Nanti Pak Gubernur juga akan memberikan ambulans sehingga ada logo-logo tertentu sehingga petugas polisi bisa mengetahui atau sebagainya," ucap Gatot.
"Pokoknya ke depan untuk menentukan koordinasi, sinergi dan kolaborasi yang lebih baik agar terwujud keamanan yang lebih baik di Jakarta," jelas Gatot.
Sementara di tempat yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya adalah mitra yang bekerja bersama untuk memastikan kondisi Jakarta stabil dan aman.
"Karena itu kita kolaborasi terus, komunikasi jalan terus di semua level. Dari level pimpinan sampai bawah itu kita kerja terus," ucap Anies mengenai pertemuan itu.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta pihak kepolisian untuk merehabilitasi nama baik institusinya terkait informasi mobil ambulans yang membawa batu dan bensin saat aksi demo di sekitar Gedung DPR/MPR.
"Kami minta agar rehabilitasi nama baik institusi Pemprov DKI Jakarta termasuk jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/9).
Widyastuti menyampaikan pihaknya juga meminta kepolisian untuk mengklarifikasi berbagai informasi yang telah tersebar di media sosial, termasuk pemberitaan di media terkait insiden tersebut. Terlebih, mobil ambulans milik Pemprov DKI terbukti tidak digunakan untuk mengangkut batu dan bensin.
Dalam kesempatan yang sama, Gatot mengaku kedatanganya untuk mengupdate kondisi keamanan Jakarta saat ini.
"Kedatangan saya ke sini dengan Kabinda (Kepala Badan Intelijen Daerah) untuk mengupdate perkembangan situasi di wilayah. Kemudian kita mengkoordinasi langkah-langkah apa apa yang harus kita kerjakan sesuai dengan tupoksi masing-masing," kata Gatot.
Pertemuan dirinya dengan pimpinan daerah Jakarta itu, kata Gatot, bertujuan untuk menjaga situasi di Jakarta tetap aman, damai dan kondusif.
"Sehingga masyarakat bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari itu yang kita bahas kemudian hal-hal yang lain, menjalankan tugas-tugas kita masing-masing," kata Gatot.
Baca juga:
Belum Ambil Langkah Hukum, Anies Tunggu Hasil Investigasi Petugas Ambulans Cidera
Anies Baswedan: Faktanya, Petugas Ambulans DKI Cedera Kaki dan Kepala
Pemprov DKI Inventarisir Kerusakan Aset Usai Demo di DPR
Usai Demo Pelajar, Anies Instruksikan Kepala Sekolah Cek Keberadaan Siswa
Anies: 1 Ambulans Milik DKI dan 4 PMI yang Diamankan Polda Metro Jaya
Ambulans Didapati Bawa Batu, Anies Sebut Petugas Medis Potensi Kena Fitnah
Anggota DPRD dari PDIP Minta Anies Cabut KJP Pelajar yang Ikut Demo