Sudah 8 tahun, bandara di Pulau Panjang mangkrak tak terurus
Sejak tahun 1997, bandara ini tidak pernah didarati pesawat lagi.
Keberadaan landasan pacu di Pulau Panjang, Kepulauan Seribu, mangkrak sejak tahun 2006. Kondisinya kini memprihatinkan karena tertutup ilalang dan banyak bagian yang rusak.
Pantauan merdeka.com di lokasi, Selasa (23/12), landasan pacu yang memiliki sepanjang 900 meter dengan lebar 23 meter itu dipenuhi pepohonan tinggi besar di sampingnya. Untuk menuju lokasi, jalanan tanah terjal dan berawa, belum lagi adanya genangan air setinggi 20-30 meter dan berbatuan.
Landasan ini hampir memenuhi panjang dari Pulau Panjang yang memiliki luas 14 hektar tersebut. Untuk mengembangkan bandara ini, dibutuhkan reklamasi.
Sebenarnya, pada tahun 2006 lalu Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu telah telah berupaya melaksanakan pengembangan Bandar Udara Pulau Panjang. Rencananya ukuran landasan pacu akan berubah menjadi 1400 x 30 meter, dengan lebar shoulder 150 meter (Bandar Udara Kelas III C), yang akan bisa digunakan mendarat pesawat berpenumpang 50 orang.
Proyek berlangsung dengan pembangunan tanggul untuk pembatas reklamasi, kemudian reklamasi untuk perpanjangan landas pacu, dan pengerukan kolam labuh. Dana yang dianggarkan saat itu Rp 160 miliar. Namun proses perpanjangan berlarut-larut dan berhenti dengan tidak selesai pada tahun 2008. Pada tahun 2009 Gubernur Fauzi Bowo tidak mau mengalokasikan dana lagi untuk melanjutkan pembangunan itu dan tahun ini juga tidak berlanjut.
Bandara ini sebelumnya sempat berfungsi dan dibuka pertama kali tahun 1986 dengan didarati pesawat Cassa 212 dari maskapai Pelita Air Service (PAS). Pada tahun 1990, jumlah penerbangan di bandara itu pernah mencapai 800 penerbangan dalan setahun.
Namun, jumlah penerbangan turun drastis pada tahun 1991 karena PAS mengalihkan penerbangan ke Indonesia timur. Sejak tahun 1997, bandara itu tak lagi didarati pesawat. Lama mangkrak, menara pengawas rusak dan banyak perlengkapan bandara yang hilang.
Rencananya, Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu akan mengajukan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengaktifkan kembali bandara tersebut dengan pembangunan dimuai tahun 2015 nanti.
Bupati Kepulauan Seribu, Asep Syarifudin mengaku telah melaporkan rencana tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Saya suah lapor ke pimpinan dan meninjau langsung ke sana. Ada beberapa investor yang sudah serius, tapi masih kita bicarakan teknisnya seperti apa," ujar Asep kepada wartawan di Pulau Panjang, Kepulauan Seribu, Selasa (23/12).
"Memang sudah bertahun-tahun bandara tersebut mangkrak. Untuk itu kami mempunyai rencana untuk memfungsikan kembali bandara tersebut untuk mempermudah transportasi wisatawan," tandasnya.