Sumarsono duga ada permainan di rekrutmen pasukan orange
Sumarsono meminta kepada Dinas Kebersihan dan wali kota untuk terjun langsung ke lapangan mengecek jalannya proses penerimaan pasukan orange.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengaku akan memperketat proses penerimaan petugas PPSU atau yang biasa disebut pasukan orange. Hal itu dilakukan lantaran dia menduga ada permainan dalam proses perekrutan pasukan orange.
"Memang saya menerima banyak pengaduan karena rekrutmen yang dulu dilakukan oleh Dinas Kebersihan, sekarang dialihkan ke Sekretaris Kelurahan. Banyak yang (pegawai) lama tidak terekrut walaupun memenuhi syarat tapi justru datang orang-orang baru," katanya saat berada di RSUD Tarakan, Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (18/1).
Dia juga meminta kepada Dinas Kebersihan dan wali kota untuk terjun langsung ke lapangan mengecek jalannya proses penerimaan pasukan orange.
"Saya sudah perintahkan kepada Dinas Kebersihan untuk kemudian koordinasi dengan para wali kota turun ke lapangan cek semua proses rekrutmen yang benar. Kalau (pegawai) yang lama dan masih memenuhi syarat dari segi pendidikan, pengalaman, kemudian KTP, saya kira tidak ada alasan untuk tidak mempekerjakan kembali dan mengganti orang yang baru," tandas Soni.
Soni juga tidak segan-segan untuk menjatuhkan sanksi bagi jajarannya yang terbukti 'bermain' dalam proses seleksi pasukan orange ini.
"Saya perintahkan sekaligus mereka akan menyelidiki kalau ada permainan di lapangan. Apalagi ada persyaratan harus bisa futsal, itu namanya neko-neko. Kalau ada permainan akan kita berikan sanksi, baik pada yang sudah terlanjur masuk maupun pada petugas yang nakal," tegasnya.
Dirinya juga berniat akan memanggil Sekretaris Kelurahan untuk koordinasi terkait hal tersebut. "Kalau perlu Sekel (Sekretaris Kelurahan) seluruh saya panggil ke Balai Kota untuk sama-sama kita clearkan. Saya kira untuk masalah seperti ini jangan mulai korupsi dari bawahlah, yang kecil-kecil begini bisa jadi penyakit dan harus diberantas. Saya enggak mau ini terjadi di Jakarta," tutup Soni.