Tekan Kemacetan, Anies ingin Warga Jakarta Budayakan Berjalan Kaki
"Tapi karena kita tidak berpikir kaki sebagai alat transportasi, maka jalan dibuat hanya untuk roda bukan untuk kaki," jelas Anies.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan berkomitmen untuk mengutamakan membangun infrastruktur bagi pejalan kaki.
"Kami di Jakarta salah satu masalah yang kita hadapi adalah kemacetan yang besar. Jumlah penduduknya 10 juta, motor yang tercatat 13 juta," kata Anies saat memberi sambutan dihadapan peserta Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Tahun 2019 di Hotel JS Luwansa, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/4/2019).
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dititipkan Anies Baswedan kepada majelis hakim MK? Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Kapan Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan? Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja pada tahun 2014 - 2016
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
Menurut pendiri gerakan Indonesia Mengajar itu, hal demikian bisa terjadi karena masyarakat tidak menganggap bahwa kaki adalah alat transportasi. Bagi Anies, kaki merupakan sebuah alat transportasi yang dimiliki oleh setiap orang.
"Tapi karena kita tidak berpikir kaki sebagai alat transportasi, maka jalan dibuat hanya untuk roda bukan untuk kaki," jelas Anies.
Anies menganggap, pihaknya sebagai penyelenggara pemerintahan masih berpikir bahwa yang dibangun hanya fasilitas untuk roda.
"Kita sekarang sedang mendorong nomor satu kaki, nomor dua kendaraan beroda yang tanpa emisi, lalu kemudian kendaraan umum, baru kendaraan pribadi. Itu urutannya," kata Anies.
Anies berharap, dengan urutan seperti itu penduduk Jakarta akan lebih sehat, lebih sering jalan kaki dan naik sepeda.
"Harapannya nanti kita lebih sedikit mengalami masalah-masalah kesehatan di kota ini," ujarnya.
Anies juga menekankan agar pemerintah tak hanya fokus pada ruang publik. Baginya, ruang keluarga jauh lebih mendasar.
"Ketika kita bicara infrastruktur terpikirnya ruang kedua (publik), (yaitu) jalanan, jembatan, itu infrastruktur ruang kedua. Ruang pertama (keluarga/pribadi) jauh lebih mendasar, (yaitu) air, listrik, gas, pembuangan limbah," kata Anies.
Oleh karenanya, Anies mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong pembangunan dalam tiga ruang tersebut.
Baca juga:
Anies Dapat Info Ada Kecamatan yang Jumlah Penduduknya Beda dengan Data BPS
Anies Harap Kualitas Kesehatan di DKI Setara dengan Ibu Kota Anggota G20
Anies Akan Pasang Eskalator Untuk Hubungkan Halte Transjakarta CSW & Stasiun ASEAN
Gubernur Anies Resmikan Stasiun MRT ASEAN
Minta Hak Kolong Tol, Anies Surati Menteri PUPR
Anies Baswedan Resmikan Stasiun MRT ASEAN