Uniknya Ketan Unti, Kue Kematian Peninggalan Bangsa Portugis di Jakarta
Menurut tradisi warga Kampung Tugu, hidangan ini harus disajikan saat mendoakan jenazah yang belum dikubur.
Menurut tradisi warga Kampung Tugu, hidangan ini harus disajikan saat mendoakan jenazah yang belum dikubur.
Uniknya Ketan Unti, Kue Kematian Peninggalan Bangsa Portugis di Jakarta
Kehadiran Kampung Tugu di wilayah Cilincing, Kota Jakarta Utara meninggalkan banyak kisah sejarah. Salah satu yang mungkin belum banyak diketahui adalah ragam kuliner uniknya, termasuk ketan unti.
Ketan uti merupakan jenis kudapan ringan khas warga keturunan Portugis di Kampung Tugu.
Berdasarkan sejarahnya, wilayah ini memang sudah disiapkan Belanda sebagai permukiman para pekerja yang didatangkan Belanda untuk membantu peningkatan ekonomi di masa silam.
-
Kue tradisional apa yang terbuat dari tepung ketan? Kue Klepon Labu KuningBahan-bahan:200 gram labu kuning kukus, haluskan200 gram tepung ketan100 gram gula merah, sisir halus1/2 sdt garam2 lembar daun padan, buat simpulair secukupnya untuk merebusBahan taburan:1/2 butir kelapa, diparut1/4 sdt garam1 lembar daun pandan Cara membuat:1. Campur labu kuning, tepung ketan, dan garam. Uleni hingga bisa dipulung.
-
Apa itu kue ketan? Kue ketan adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki tempat istimewa dalam ragam kuliner nusantara.
-
Dimana kue ketan ditemukan? Kue berbahan dasar ketan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang khas.
-
Apa yang unik dari makan ketan Kemayoran? Dikutip dari kanal YouTube Fokus Indosiar, terdapat cara unik untuk memakan ketan susu di sana. Alih-alih disantap terpisah, banyak pengunjung yang justru mencampurkan tempe goreng gurih dengan satu suap ketan manis atau kelapa.
-
Apa itu Kue Geplak Betawi? Bentuknya tidak sebesar roti Belanda ataupun tart yang saat itu banyak dijual di toko-toko.Meski demikian, kue ini punya banyak penggemar tak terkecuali dari kalangan Belanda itu sendiri.
-
Apa keunikan nasi uduk Betawi? Rasa gurih nasi uduk diperoleh dari banyak rempah. Beras yang sudah dicuci, dimasukkan ke dalam alat masak dengan bumbu kayu manis, kembang pala, cengkeh, batang serai dan santan murni.
Karena mereka tinggal di satu permukiman, maka kebudayaan hingga kulinernya juga dilestarikan oleh para keturunan Portugis tersebut sejak 1661 silam. Dari sana, ketan uti pun lahir menghiasi khazanah kuliner lawas Jakarta.
Yang menarik, warga sekitar mengenal ketan uti sebagai “kue kematian” yang biasa disantap di momen tertentu. Bagaimana kisahnya, sehingga bisa dikenal sebagai kue kematian? Simak informasinya berikut.
Apa Itu Ketan Unti?
Ketan unti merupakan kue dari beras ketan yang diproses dengan cara dikukus hingga matang, lalu dibentuk kecil dan diberi wadah plastik atau daun pisang.
Foto: Kenzo Foresta Channel
Nasi ketan kemudian ditambahkan adonan yang terbuat dari kelapa parut dan diberi cairan gula merah yang kental. Kelapa bercampur gula merah ini ditempatkan di atas ketan tersebut dan bisa langsung dicicip.
Mengutip keudayaan.kemdikbud.go.id, ketan unti sudah berakulturasi dengan masyarakat sekitar, sehingga kue ini juga kerap hadir dalam acara-acara kebudayaan masyarakat Betawi. Namun bagi warga Kampung Tugu, ketan unti masih memiliki nilai khusus yang tidak bisa digantikan.
Bercita Rasa Manis dan Legit
Menurut seorang warga berdarah Portugis yang masih mahir membuat ketan unti, Eugeniana Quiko, makanan ini memiliki rasa yang kenyal, manis dan gurih.
Tekstur kenyal berasal dari ketan yang matang sempurna, dan gurih datang dari parutan kelapa, dengan tambahan manis legit dari gula merah.
Makanan ini, sangat cocok disantap sembari menyeruput kopi dan teh pahit, di waktu senggang.
Dikenal sebagai Kue Kematian
Bagi masyarakat Tugu, ketan unti biasanya dikenal sebagai kue kematian. Ini karena, kue tersebut hanya disajikan saat ada anggota keluarga yang meninggal dunia.
Sangat penting bagi warga Kampung Tugu dalam mendoakan orang yang sudah meninggal sebelum dimasukkan ke dalam kubur. Menurut tradisi warga Kampung Tugu, hidangan ini harus disajikan saat mendoakan jenazah yang belum dikubur.
Ajaran ini berasal dari leluhur Portugis yang sudah lama dianut oleh umat Kristiani di sana. Saat ada yang meninggal, ketan unti selalu disertakan sebagai bagian dari prosesi sebelum pemakaman.
Kudapan Lain khas Kampung Tugu
Selain ketan unti, terdapat kue tradisional lain khas Kampung Tugu, seperti pisang udang, pisang serani, apem kinca, dan eeg tart.
Pisang Udang mirip dengan kue Nagasari, namun tanpa isi pisang karena biasanya berisi irisan pepaya, udang, bawang goreng dan gula merah. Istilah pisang berasal dari pembungkusnya yakni daun pisang.
Kudapan pisang udang khas Kampung Tugu/Kemdikbud
Untuk kue apem khas Kampung Tugu juga berbeda dari kebanyakan, karena berukuran lebih besar. Bahannya juga memakai tambahan nasi untuk menjaga warna putih saat bercampur ragi. Apem ini biasanya dinikmati dengan kuah santan-gula merah atau yang biasa disebut kinca.
Terakhir adalah eeg tart yang memiliki bentuk mirip pastry. Ukurannya serupa kue mangkuk dengan isian telur dan kayu manis. Bahan pembuatannya adalah susu, gula, telur, tepung maizena, dan jeruk lemon.
Tambahan jeruk lemon menambah sensasi kesegaran sehingga makin nikmat disantap.
Foto: eeg tart/Wikipedia