Terungkap, tiap hari 6 Ton mie berformalin disebar ke Jakarta
"Bayangkan saja, dalam satu hari pabrik itu memproduksi 6 ton mie basah."
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan berdasarkan hasil pengungkapan kasus dalam lima tahun terakhir, mie basah merupakan produk makanan yang paling banyak menggunakan formalin.
Badan Pengawas Obat dan Makanan mendorong Kepala Daerah melakukan monitoring terhadap penyaluran dan penyalahgunaan zat berbahaya.
"Gubernur, bupati, wali kota dan dinas terkait harus ikut mengawasi distribusi, retail serta penyaluran bahan zat berbahaya untuk makanan," kata Kepala Badan POM Roy A Sparringa di Jakarta, Selasa (14/10) dikutip antara.
Roy dan timnya berhasil mengungkap dua pabrik mie berformalin beberapa hari lalu di di Desa Nanggerang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor.
Dua pabrik mie basah di Desa Nanggerang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, merupakan kasus yang cukup besar, yang berhasil diungkap BPOM.
"Bayangkan saja, dalam satu hari pabrik itu memproduksi 6 ton mie basah yang dijual di Tangerang, Depok, Bogor dan Jakarta," katanya.
Menurut dia, bahan makanan beracun baik siap dikonsumsi maupun yang perlu diolah terlebih dahulu mungkin ada di sekeliling masyarakat.
Konsumen perlu meningkatkan kewaspadaannya terhadap permasalahan ini, namun tidak perlu merasa takut.
"Kenali ciri-ciri bahan makanan yang sehat dan juga kenali ciri-ciri makanan yang mengandung formalin maupun pengawet lainnya," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa tahu merupakan produk kedua terbanyak yang ditemukan mengandung formalin.
"Ketiga itu ikan. Kami juga banyak mengungkap ikan dicampur bahan formalin sebagai pengawet agar kelihatan segar," ujarnya.
Dia tidak merinci kasus penggunaan bahan pengawet mayat dalam produk makanan dalam lima tahun terakhir. "Terlalu banyak kasusnya, yang terjadi di daerah hingga pusat," katanya.