Usai Libur Panjang, Warga Jakarta Bergejala Covid-19 Diminta Transparan
Jika warga merasa memiliki gejala diharapkan dapat segera melaporkan ke ketua RT/RW atau pun Satgas Penanganan Covid-19 terdekat.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengimbau warga untuk transparan dalam mengikuti proses pelacakan kasus Covid-19 agar dapat ditangani dengan lebih cepat dan lebih baik oleh puskesmas setempat.
Hal itu disampaikannya mengingat pada libur panjang 28 Oktober-1 November 2020 banyak warga yang melakukan perjalanan ke luar Jakarta dan berpotensi menimbulkan peningkatan kasus Covid-19 khususnya pada klaster keluarga.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
"Kita minta masyarakat transparan. Nah kan ada saja warga yang habis liburan terus ternyata bergejala tapi tidak lapor, takut diisolasi," kata Irwandi ditemui di Gedung Wali Kota Jakarta Pusat dilansir Antara, Selasa (3/11).
Irwandi mengatakan hal itu sejalan dengan imbauan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meminta warga Jakarta lebih terbuka terkait kesehatannya di tengah pandemi Covid-19.
Jika warga merasa memiliki gejala diharapkan dapat segera melaporkan ke ketua RT/RW atau pun Satgas Penanganan Covid-19 terdekat. Sehingga masalah kesehatannya itu dapat segera ditangani oleh petugas medis.
Dengan demikian, kata Irwandi, jika ternyata warga yang bergejala itu terkonfirmasi Covid-19 maka penanganannya pun lebih mudah dilakukan. Selain meminta warga untuk transparan terkait masalah kesehatan pasca menjalani liburan panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Irwandi mengatakan Pemerintah Kota Jakarta Pusat mendorong adanya pendataan warga di tingkat RT dan RW.
"Saya memang mau cek ke kelurahan-kelurahan, ada gak RT sama RW yang lapor bahwa ini ada warga yang pergi waktu long weekend kemarin. Lalu sekarang mereka di isolasi gitu pasca liburan itu. Itu kita dorong jadi memudahkan pelacakan kasus Covid-19," kata Irwandi.
Sebelumnya, pada Sabtu (10/10) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengatakan libur panjang Maulid Nabi SAW berpotensi meningkatkan kasus Covid-19.
Lalu pada Rabu (28/10), dia pun meminta warga Jakarta untuk mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 itu dengan mengetatkan protokol kesehatan meski pada saat bersama keluarga.
Baca juga:
Permudah Lacak Kasus Covid-19, RT/RW Diminta Data Kesehatan Warga Usai Libur Panjang
Cegah Penularan Covid-19, Warga Pulang Libur Panjang Disarankan Cek Kesehatan
Anies Pastikan RS Rujukan Siap Tampung Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Libur Panjang
Gubernur Anies Minta RS Rujukan Antisipasi Lonjakan Covid-19 Usai Libur Panjang
Efek Libur Panjang, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Rp14.640 per USD