Wagub DKI Jawab Kritik PSI Terkait Pengadaan Server Rp39 Miliar: Kebutuhan
"Contohnya apakah komponen tersebut terlalu mahal atau spesifikasinya terlalu tinggi untuk keperluan Diskominfotik dan beberapa dinas lainnya," tandasnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara soal kritik dana Rp39 miliar dalam usulan rancangan APBD 2022 untuk pengadaan komponen server di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Menurutnya, adanya usulan soal pengadaan itu pasti memiliki tujuan dan dasar yang bisa dijelaskan. Sedangkan apabila kritik menyoal anggaran, Riza mempersilahkan agar PSI bertanya langsung kepada dinas terkait.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kapan Rizki Natakusumah menjabat sebagai anggota DPR RI? Rizki telah menjabat sebagai anggota DPR RI sejak 1 Oktober 2019, dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan legislatif.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
"Silakan DPRD bisa rapat dengan komisi terkait silakan didiskusikan bersama. Nanti dinas tentu harus menyampaikan berapa besarannya untuk apa kenapa, saya kira silakan didiskusikan bersama," kata Riza kepada wartawan, Rabu (17/11).
Kendati demikian, Riza menilai jika usulan soal pengadaan server tersebut menjadi sebuah kebutuhan. Melihat saat ini telah masuk era digitalisasi yang turut membutuhkan anggaran besar.
"Tentu sangat banyak anggaran yang dibutuhkan terkait dengan program- program digitalisasi apa itu aplikasi, software server, hardware, yang pntng semua direncanakn dengan baik, tujuannya baik, dapat dipertanggungjawabkan," tuturnya.
Namun, Politikus Partai Gerindra itu tetap mewanti-wanti Diskominfotik jangan sampai melakukan mark up. Pasalnya, besarnya anggaran sampao Rp39 miliar mungkin turut dicurigai sejumlah pihak.
"Tidak boleh ada mark up karena proyek-proyek di IT itu kan cukup abstrak ya sehingga mungkin orang punya kecurigaan. Boleh saja siapa saja boleh curiga tapi yang penting semuanya bisa dijelaskan," katanya.
"Nanti dinas akan menjelaskan apa saja programnya peruntukannya, kenapa untuk apa kebutuhannya, seberapa jauh urgensi dari pekerjaan yang ada. Dan temen-teman DPRD punya tugas dan tanggung jawab yang sama untuk mengecek, mastikan, diskusikan, dan bahas, mewakili rakyat," tambahnya.
Sebelumnya, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Justin Adrian mempertanyakan pengadaan komponen server di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) sebesar Rp39 miliar pada usulan rancangan APBD 2022. Pihaknya meminta penjelasan rinci terkait proyek itu.
Saat menyampaikan pandangan umum terhadap fraksi-fraksi atas rancangan APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2022, Justin mengatakan, tidak ada penjelasan signifikan dari Diskominfotik melakukan pengadaan server dengan nilai fantastis.
"Diskominfotik belum menjabarkan alasan mengapa penambahan server dibutuhkan setiap tahun serta tidak menjelaskan mengapa spesifikasi unit server tersebut harus begitu tinggi," ucap Justin di Gedung DPRD, Selasa (16/11).
Justin melampirkan, pembelian atau pengadaan server di Diskominfotik dengan server PrimeQuest disertai perangkat lunaknya sebesar Rp23 miliar. Kemudian, pembelian satu server Oracle Exadata berikut perangkat lunaknya senilai Rp16 miliar.
Justin, mewakili Fraksi PSI, mengaku tidak puas dengan penjelasan Diskominfotik terkait pengadaan server itu. Menurutnya, instansi itu hanya menjabarkan spesifikasi tentang server tersebut berikut perangkat lunaknya.
Partai besutan Grace Natalie itu pun meminta Pemprov DKI Jakarta segera mengadakan audit bersama network analyst guna memastikan apakah komponen-komponen itu sudah tepat guna dan tepat harga.
"Contohnya apakah komponen tersebut terlalu mahal atau spesifikasinya terlalu tinggi untuk keperluan Diskominfotik dan beberapa dinas lainnya," tandasnya.
Baca juga:
Pemprov DKI Targetkan Nihil Korban dan Mempercepat Pemulihan Dampak Banjir
Cegah Kasus Covid-19 Naik, Wagub Riza Minta Warga DKI Tak Bepergian Saat Libur Nataru
DPRD Cecar Efektivitas Sumur Resapan, Wagub DKI Jawab 'Manfaat Sudah 2 Tahun Terasa'
Wagub DKI Sebut Akan Ada Sanksi Kafe yang Berdiri di Atas Saluran Air
Wagub DKI Soal Normalisasi Sungai: Sudah Didiskusikan dengan Kementerian PUPR
Wagub DKI: Masyarakat Belum Butuh Vaksin Dosis Ketiga
Pemprov DKI Segera Evaluasi PTM Dan Takziah Antisipasi Klaster Covid-19