Wagub DKI Sebut Banjir di Jakarta Akibat Curah Hujan Tinggi
Banjir merendam 57 dari 30.470 RT di DKI Jakarta.
Banjir merendam 57 dari 30.470 RT di DKI Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan banjir tersebut terjadi akibat curah hujan tinggi.
"Memang curah hujannya lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Kemudian juga dua hari ini menurut BMKG ada potensi hujan yang lebih tinggi, besar intensitasnya, berpotensi terjadi genangan bahkan mungkin ada banjir," kata Riza, Jumat (19/2).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Jadi saat ini perlu dipersiapkan. Pendaftaran sudah diterima, semua dokumen telah masuk. Terdapat beberapa masukan terkait pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati. Namun, masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap. Ternyata ada beberapa berkas dari pengadilan negeri Jakarta Timur yang belum saya siapkan," jelas Ramzi.
-
Apa yang sedang diurus Ramzi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Ramzi menyebutkan bahwa kedatangannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur adalah untuk melengkapi berkas administrasi pencalonannya.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Siapa yang terdampak banjir di Jalan Braga, Bandung? Mengutip Liputan6, sebanyak 600 rumah warga di Jalan Braga, Gang Apandi RW 08, RW 04, RW 03, RW 07, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, terkena dampaknya.
Politikus Partai Gerindra ini menyebut dari sekian titik terendam banjir di DKI Jakarta, ada sejumlah yang masuk kategori parah. Di antaranya Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Kemudian Condet, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur dan Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.
Meski demikian, kata Riza, banjir yang terjadi kali ini tidak sebanding dengan beberapa tahun lalu. Banjir yang terjadi beberapa tahun silam jauh lebih parah dan menelan banyak korban jiwa.
"Banjir-banjir yang sebelumnya luar biasa kan tidak terjadi lagi," ujarnya.
Sebelumnya, Ahmad Riza Patria mengatakan banjir yang melanda DKI Jakarta hari ini tidak berdampak besar. Berdasarkan data, hanya 57 dari 30.470 RT di DKI Jakarta yang terendam banjir.
"Jadi kecil sekali. Jumlah pengungsi ada 182 KK. Kalau melihat data dari tahun-tahun sebelumnya terjadi penurunan signifikan," kata Riza, Jumat (19/2).
Selain jumlah RT, titik pengungsian pada banjir kali ini juga menurun signifikan dibanding sebelumnya. Riza menyebut, pada 2013, titik pengungsian banjir sebanyak 1.115. Kemudian pada 2015 menurun menjadi 337.
Sementara pada 2018 tidak ada titik pengungsian. Namun, pada 2019 meningkat tipis yakni sebanyak 13. Pada 2020, tercatat ada 70 titik pengungsian banjir.
"2021 Sedang kita rekap, sementara ada 1, 2 titik pengungsian," ujarnya.
Riza melanjutkan, korban jiwa pada banjir kali ini juga belum ada. Padahal, pada 2013 jumlah korban jiwa akibat banjir sebanyak 38. Pada 2018 menurun menjadi 1, 2019 meningkat menjadi 2 dan 2020 konsisten hanya 2 korban jiwa.
"Warga terdampak juga demikian semakin berkurang, kelurahan terdampak juga semakin berkurang, kecamatan terdampak juga semakin berkurang. Prinsipnya dari data dan fakta terjadi penurunan yang cukup signifikan berkat upaya kita semua, khususnya masyarakat Jakarta yang mendukung program-program pemerintah," tandasnya.
Baca juga:
Proses Evakuasi Orang Meninggal di Lokasi Banjir Cipinang Melayu
Wagub DKI Ariza: Titik Banjir Menurun, Pengungsi dan Keluhan Berkurang
Banjir Akibat Luapan Kali Sunter Rendam Cipinang Melayu
Wagub DKI: Hanya 57 dari 30.470 RT Banjir, Kecil Sekali dari Tahun Sebelumnya
BPBD DKI: Masih Ada 33 RW Tergenang, Akibat Hujan Deras Hari Ini