Wagub DKI Sebut Tidak Baik Pengusaha Mengambil Keuntungan di Masa Pandemi
Riza mengakui, saat awal kemunculan Covid-19 ini, harga tes swab PCR sangat mahal. Namun seiring berjalannya waktu, harga tersebut diusahakan mampu dijangkau semua pihak. Maka dari itu, Riza meminta kepada semua pelaku usaha agar menurunkan harga tes swab PCR.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyatakan Pemerintah Provinsi DKI tengah mengupayakan agar harga tes swab PCR mudah terjangkau. Dia menyebut tengah berusaha menurunkan harga tes swab PCR.
"Terkait harga swab PCR, sesuai arahan Pemerintah Pusat, Pak Gubernur juga terus mengupayakan supaya harganya terus menurun. Semua harga di dunia terus menurun," katanya di Wisma Atlet, Sabtu (3/10).
-
Apa kesalahan yang dilakukan Riza Patria? Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria keselip lidah dengan menyebut nama pasangan Prabowo-Sandi. Padahal, Prabowo Subianto kini sudah berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka untuk Pilpres 2024.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Siapa orang tua Muhammad Rizky Pratama? Anak pertama dari tiga bersaudara. Ayah saya pedagang jus dan Ibu saya pedagang jus di sekitaran UMSU," ungkap Rizky.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
Dia mengakui, saat awal kemunculan Covid-19 ini, harga tes swab PCR sangat mahal. Namun seiring berjalannya waktu, harga tersebut diusahakan mampu dijangkau semua pihak. Maka dari itu, Riza meminta kepada semua pelaku usaha agar menurunkan harga tes swab PCR.
"Saya meminta juga semua dunia usaha juga harus memahami bahwa kejadian ini wabah, tugas kita adalah membantu sekali pun diperbolehkan mencari keuntungan," terangnya.
"Namun yang proporsional, jangan sampai pengusaha justru mengambil kesempatan. Saya kira itu tidak terpuji. Dalam kondisi seperti ini kalau ada kelompok atau pengusaha yang mengambil keuntungan saya rasa tidak baik," dia menambahkan.
Sebelumnya diberitakan Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN), Airlangga Hartarto, menyatakan pemerintah telah menetapkan batasan harga test swab mandiri paling tinggi sebesar Rp 900.000. Adapun, penetapan ini dilakukan sesuai dengan rekomendasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Airlangga bilang, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan hal ini dalam rapat bersama anggota KPCPEN.
"Kemenkes menyampaikan, berdasarkan rekomendasi BPKP, untuk pengetesan swab melalui PCR harga ditentukan maksimal Rp 900.000," ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual, Jumat (2/10/2020).
Airlangga melanjutkan, pihak BPKP juga akan mengumumkan keputusan ini. Selepas itu, menkes akan membuat surat edaran perihal batasan harga ini. "Sesudah diumumkan BPKP, Pak Menkes akan membuat surat edaran," jelasnya.
Sebelumnya, BPKP memberikan usulan harga tes swab dari rentang Rp 400.000 hingga Rp 700.000.
"Kami sampaikan bahwa BPKP telah memberikan estimasi harga untuk yang sifatnya kontraktual itu sebesar Rp 439.000 per spesimen. Sementara yang mandiri Rp 797.000," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo dalam keterangan pers pada Senin, 28 September 2020.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com