20 Warga Kampus Terpapar COVID-19, Ini Alasan Unsoed Tak Terapkan Lockdown
Kasus COVID-19 sudah merebak ke berbagai sektor. Salah satu sektor yang terkena imbas adalah sektor pendidikan. Di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Banyumas, ada 20 warga kampus yang terpapar COVID-19. Mereka terdiri dari dosen, karyawan, dan mahasiswa.
Kasus COVID-19 sudah merebak ke berbagai sektor. Salah satu sektor yang terkena imbas adalah sektor pendidikan.
Di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Banyumas, ada 20 warga kampus yang terpapar COVID-19. Mereka terdiri dari dosen, karyawan, dan mahasiswa. Dari jumlah tersebut, 8 di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Selebihnya cukup melakukan isolasi mandiri dari rumah karena tanpa gejala dan bergejala ringan,” kata Sub Koordinator Humas dan Protokol Unsoed, Hermawan Prasojo, dikutip dari Liputan6.com pada Senin (28/6).
Walaupun banyak yang terkena COVID-19, namun Hermawan menjelaskan bahwa Unsoed tidak akan menerapkan “lockdown” di kampusnya. Berikut selengkapnya:
Tidak Memberlakukan Lockdown
©Liputan6.com/Angga Yuniar
Hermawan mengatakan, Unsoed tidak akan menerapkan “lockdown” untuk mengendalikan kasus COVID-19 di wilayahnya. Hal ini dikarenakan sebagian besar kasus itu terjadi karena di lingkungan rumah atau keluarga, bukan di kampus.
Sebagai gantinya, pihak kampus mengendalikan penularan dengan menggelar disinfeksi secara serentak yang dilakukan pada Jumat (25/6). Selain itu, tim monitoring pendamping Adaptasi Kebiasaan Baru (ABK) Unsoed juga melakukan pemantauan terhadap warga Unsoed yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Penelusuran Agresif
ilustrasi tes swab ©Liputan6.com/Herman Zakharia
Sebagai upaya deteksi dini, tim ABK juga melakukan penelusuran secara agresif dan meluas terhadap semua orang yang berkontak erat dengan para pasien COVID-19. Sampel tes mereka kemudian diperiksa di Laboratorium COVID-19 Unsoed.
Sementara itu untuk mencegah penularan, Unsoed menerapkan 75 persen pegawai yang bekerja dari rumah, sesuai dengan surat edaran Kemendikbudristek.
“Semua kontak erat diperintahkan untuk melakukan karantina mandiri sampai hasil swab PCR keluar. Terus kami juga melakukan edukasi tentang pencegahan COVID-19. Kami juga lakukan monitoring secara periodik terhadap penerapan protokol kesehatan di setiap unit yang ada di Unsoed,” kata Hermawan dikutip dari Liputan6.com.