35 Tahun Tidak Beroperasi, Ini Cerita Pendaratan Pesawat di Bandara Blora
Rabu, 30 Desember 2020, sebuah pesawat komersial ATR 72 berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Ngloram yang terletak di Kabupaten Blora. Pendaratan itu menandakan era baru penerbangan Bandara Ngloram setelah 35 tahun tidak beroperasi.
Rabu, 30 Desember 2020 merupakan hari yang bersejarah bagi warga Kabupaten Blora dan sekitarnya. Sebuah pesawat komersial ATR 72 berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Ngloram yang terletak di kabupaten itu.
Pendaratan pesawat berkapasitas 70 penumpang milik maskapai Nam Air itu menandakan era baru sejarah penerbangan di Kabupaten Blora, terlebih khusus di Bandara Ngloram. Pasalnya, bandara yang berdiri tahun 1980 itu telah berhenti beroperasi selama 35 tahun.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Dengan mendaratnya pesawat ATR 72, diharapkan ke depan bandara itu segera bisa melayani naik turun penumpang. Rencananya, bandara ini akan mengakomodir warga yang ada di Blora dan wilayah-wilayah di sekitarnya, seperti Kabupaten Rembang, Pati, serta wilayah yang berada di Jawa Timur seperti Bojonegoro, Tuban, dan Ngawi.
Berikut selengkapnya:
Sejarah Bandara Ngloram
©YouTube/Ganjar Pranowo
Bandara Ngloram dibangun pada tahun 1980 untuk kepentingan pengelolaan minyak dan gas bumi yang dilakukan Pertamina EP, Pusdiklat Migas, dan dosen Akamigas. Pada waktu itu, bandara ini memiliki fungsi untuk mengangkut para pengajar dan periset di bidang minyak dan gas bumi menuju Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi di Kecamatan Cepu, Blora.
Dalam dunia penerbangan internasional, Bandara Ngloram memiliki nama resmi Ngloram Strip Air. Bandara ini kemudian berhenti beroperasi pada tahun 1984.
Proses Renovasi
©2021 Liputan6.com
Mulai tahun 2018, dimulai renovasi tahap pertama pada bandara ini hingga tahun 2019. Renovasi ini menghasilkan runway atau landasan sepanjang 1.200 meter dari sebelumnya 900 meter, dan lebar 30 meter dari sebelumnya 23 meter.
Pada tahun 2020, renovasi tahap kedua dilakukan. Dari renovasi ini panjang landasan bertambah hingga 1.500 meter. Pada tahap ini pula Apron dan terminal bandara dibangun.
Pada 11 Januari 2020, Kementerian Perhubungan telah melakukan uji coba pendaratan pesawat King Air 200GT. Pada tahun 2021 ini, rencananya Bandara Ngloram dipersiapkan untuk melayani penerbangan komersial.
Mendarat dengan Selamat
©2021 Liputan6.com
Pesawat ATR 72 yang dibawa oleh Pilot Kapten Kurniawan Akbar, dan Co Pilot Musanif Renggo berhasil mendarat dengan selamat pada Rabu (30/12) sekitar pukul 07.58 WIB. Dalam penerbangan tersebut, pesawat itu membawa 10 orang dari rombongan Staf Ahli Menteri Perhubungan Chris Kuntadi.
Dengan berhasil mendaratnya ATR 72 di Bandara Ngloram, Chris Kuntadi mengatakan bahwa pesawat itu sudah cukup melayani masyarakat dengan rute Blora-Surabaya, Blora-Semarang, dan Blora-Jakarta. Untuk tarif tiket nantinya akan dibicarakan lebih lanjut dan ditentukan dengan pihak maskapai.
“Tentunya harganya wajar. Kalau bisa untuk awal harga tiketnya bisa disubsidi oleh pemerintah daerah. Kepala Bandara Ngloram juga bertanggung jawab melakukan lobi ke maskapai lain seperti Citilink dan Wings Air,” kata Chris dikutip dari Liputan6.com pada Jum’at (1/1).