40 Kata-kata Mutiara Cak Nun, Penuh Makna Mendalam
Kata-kata mutiara Cak Nun bisa dijadikan inspirasi dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Pemilik nama lengkap Emha Ainun Nadjib ini merupakan seorang seniman dan budayawan terkemuka di Indonesia.
Kata-kata mutiara Cak Nun bisa dijadikan inspirasi dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Pemilik nama lengkap Emha Ainun Nadjib ini merupakan seorang seniman dan budayawan terkemuka di Indonesia. Melalui karya-karyanya, Cak Nun kerap menyampaikan kata-kata mutiara yang menyejukkan hati.
Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 27 Mei 1953 ini, bersama grup Kiai Kanjeng sering mengisi acara pengajian di berbagai pelosok daerah. Dengan menggunakan metode dakwah yang sederhana dan menyejukkan hati, Cak Nun dikenal sangat dekat dengan berbagai kalangan.
-
Bagaimana pantun agama Islam lucu bisa menjadi permainan kata-kata? Pantun tidak hanya digunakan sebagai media penuturan pesan, tetapi juga sebagai media permainan kata-kata, seperti pantun agama Islam lucu ini.
-
Kenapa Cak Nun menganggap bahwa agama seharusnya menjadi sumber kebahagiaan dan bukannya hukuman? Agama kurang diperkenalkan sebagai berita gembira dan janji cinta, melainkan sebagai tukang cambuk, pendera, dan satpam otoriter.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kata-kata bijak Cak Nun apa yang mengungkapkan pentingnya kearifan dan sikap luhur dalam menghadapi kompleksitas kehidupan? Hidup ini sangat luas dan dimensi-dimensi persoalannya tak terhingga, untuk itu diperlukan bukan sekadar wawasan yang luas dan pengetahuan yang terus dicari melainkan juga kearifan dan sikap luhur yang konsisten dari hari ke hari.
-
Kapan doa Khotmil Quran Kudus dibaca? Doa khotmil Quran Kudus adalah doa yang dibaca ketika seseorang telah mengkhatamkan Al-Qur'an.
Dalam setiap kesempatan, Cak Nun kerap memberikan kata-kata mutiara yang selalu berhasil menginspirasi para jemaah. Berikut kata-kata mutiara Cak Nun yang merdeka.com lansir dari Jagokata:
Kata-kata Mutiara Cak Nun tentang Kehidupan
©2020 Merdeka.com
1. Kalau saya kadang bicara pakai bahasa Jawa, jangan dibilang Jawasentris. Saya cuman berekspresi sebagai orang Jawa. Saya lahir dan dibesar di Jawa. Diperintah Tuhan jadi orang Jawa. Maka saya mencintai dan mendalami budaya saya.
2. Bisakah kita menumbuhkan kerendahan hati di balik kebanggaan-kebanggaan?
3. Dakwah yang utama bukan berupa kata-kata. Melainkan dari perilaku. Orang yang berbuat baik sudah berdakwah.
4. Jangan paksa orang untuk mencintaimu. Tagihlah dirimu untuk mencintai siapapun.
5. Empati adalah salah satu unsur yang harus ada dalam menjalin hubungan, Antara satu sama lain harus saling menghargai dan memahami karena pada dasarnya cinta adalah saling melengkapi. Selalu berusaha merasakan apa yang dirasakan pasangannya juga adalah salah satu wujud nyata dari cinta.
6. Biasanya yang paling serakah dan paling memahami teori, metode, dan praktik keserakahan adalah orang-orang pandai!
7. Sejarah adalah deretan episode tentang siapa dalang siapa wayang, dan sejarah mencatat Ki Dalang menggenggam kaki tangan wayang-wayang untuk pada suatu hari dimasukkan dalam kotak.
8. Kebanyakan manusia berjuang mengada-adakan dirinya. Menonjol-nonjolkan dirinya, bahkan untuk itu mereka meniadakan makhluk selainnya. Sampai tega meniadakan Tuhannya, itulah kematian.
9. Kamu punya ruang dalam hatimu untuk merasakan hati para mbambung (gelandangan) sehingga hatimu sedih, getir, terimpit seribu gunung. Sementara orang-orang pandai sibuk dengan program-program dan omong besar di koran-koran.
10. Agama itu letaknya di dapur. Tidak masalah mau pakai wajan merek apa di dapur, yang utama adalah makanan yang disajikan di warung sehat. Maka ukuran keberhasilan orang beragama bukan pada salat atau umrahnya, melainkan pada perilakunya.
11. Dunia ini masih dipimpin oleh orang yang lebih memilih kenyang meskipun dijadikan budak, dari pada lapar tapi bertahan harga dirinya.
12. Kebanyakan orang tak bisa tidur, mereka hanya tertidur, karena sepanjang siang dan malam hari mereka diberati oleh dunia.
13. Yang penting bukan apakah kita menang atau kalah, Tuhan tidak mewajibkan manusia untuk menang sehingga kalah pun bukan dosa, yang penting adalah apakah seseorang berjuang atau tak berjuang.
14. Agama kurang diperkenalkan sebagai berita gembira dan janji cinta, melainkan sebagai tukang cambuk, pendera, dan satpam otoriter.
15. Agama diajarkan kepada manusia agar ia memiliki pengetahuan dan kesanggupan untuk menata hidup, menata diri dan alam, menata sejarah, kebudayaan, politik.
Kata-kata Mutiara Cak Nun yang Penuh Makna
pinterest.com
16. Hakikat hidup bukanlah apa yang kita ketahui, bukan buku-buku yang kita baca atau kalimat-kalimat yang kita pidatokan, melainkan apa yang kita kerjakan, apa yang paling mengakar di hati, jiwa dan inti kehidupan kita.
17. Pelajaran terpenting bagi calon pemimpin adalah kesanggupan menjadi rakyat. Barang siapa sanggup menjadi rakyat yang baik, itulah pemimpin yang baik. Maksudnya, Sikap mental seorang pemimpin haruslah sikap mental kerakyatan.
18. Cinta bukanlah bertahan seberapa lama. Tetapi seberapa jelas dan ke mana arahnya.
19. Engkau bisa mencintai meskipun tanpa cinta.
20. Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati. Kalau kekasih kita haus, kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka, perasaan kita yang mengucurkan darah.
21. Jangan paksa orang untuk mencintaimu. Tagihlah dirimu untuk mencintai siapapun.
22. Engkau bisa mencintai meskipun tanpa cinta.
23. Empati adalah salah satu unsur yang harus ada dalam menjalin hubungan. Antara satu sama lain harus saling menghargai dan memahami karena pada dasarnya cinta adalah saling melengkapi. Selalu berusaha merasakan apa yang dirasakan pasangannya juga adalah salah satu wujud nyata dari cinta.
24. Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati. Kalau kekasih kita haus. Kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka. Perasaan kita yang mengucurkan darah.
25. Orang boleh salah, agar dengan demikian ia berpeluang menemukan kebenaran dengan proses autentiknya sendiri.
26. Cinta bukanlah bertahan seberapa lama. Tetapi seberapa jelas dan ke mana arahnya.
27. Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati. Kalau kekasih kita haus, kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka, perasaan kita yang mengucurkan darah.
28. Hanya sunyi, yang sanggup mengajarkan kita, untuk tak mendua.
29. Kesedihan boleh ada, tapi jangan ada kebencian kepada siapapun.
30. Kalian berbicara bahwa dunia semakin rusak dan akan semakin rusak. Siapa yang merusak? Kalian sendiri.
Kata-kata Mutiara Cak Nun yang Menyejukkan Hati
31. Apapun yang kita lakukan dalam kehidupan ini adalah perlombaan dalam kebaikan. Bukan perlombaan keunggulan satu sama lain.
32. Surga itu gak penting, fokuskan dirimu hanya pada Tuhan.
33. Tidak apa-apa kalau ilmu agamamu masih pas-pasan, itu malah membuatmu menjadi rendah hati. Banyak orang yang sudah merasa tahu ilmu agama, malah menjadikannya tinggi hati.
34. Seseorang tidak akan memperjuangkan perubahan dari ketidakbenaran menjadi kebenaran ketika yang harus ia perlihara adalah kemapanannya dalam ketidakbenaran.
35. Kalau kau cukup makan sepiring nasi, kenapa harus sepiring setengah. Kalau kesehatanmu cukup dipenuhi dengan sebiji tempe, kenapa ambil dua?
36. Sunah Rasul yang paling mendasar adalah akhlaknya, bukan kostumnya. Orang yang disukai Tuhan adalah orang yang menyebut dirinya buruk, biso rumongso (merasa tidak bisa), enggak rumongso biso (merasa paling bisa).
37. Menyepi itu penting, supaya kamu benar-benar bisa mendengar apa yang menjadi isi dari keramaian.
38. Tuhan tidak menuntut kita untuk sukses. Tuhan hanya menyuruh kita berjuang tanpa henti.
39. Rakyat adalah juragan kita bersama. Kalau pagi kita siapkan air hangat untuk membasuh kakinya dan jika malam kita bernyanyi untuk menentramkan tidurnya.
40. Belajarlah membedakan mana kemuliaan dan mana kehinaan, amatilah mana orang yang luhur dan mana yang hina, mana yang derajatnya tinggi dan mana yang rendah. Pakailah mata Allah sebagai ukuran.
(mdk/jen)