5 Cara Menulis Narasi yang Baik dan Menarik, Mudah Dipraktikkan
Sebuah narasi bisa dituliskan berdasarkan fakta atau yang biasa disebut dengan narasi ekspositoris. Narasi juga dapat ditulis berdasarkan khayalan atau imajinasi penulis, seperti cerita fiksi atau yang disebut dengan narasi sugestif.
Narasi merupakan salah satu jenis tulisan yang menjelaskan sebuah peristiwa secara berurutan dari waktu ke waktu. Biasanya, narasi memiliki alur cerita atau plot seperti karya sastra lainnya. Selain itu, jenis tulisan ini juga menceritakan sebuah peristiwa, yang mana di dalamnya terdapat tokoh dan konflik.
Melansir Wiki How, narasi menceritakan kisah nyata maupun fiktif, dengan memperkenalkan suatu topik, menambahkan lebih banyak detail, kemudian diakhiri dengan refleksi atau transisi ke paragraf lain.
-
Apa yang dihasilkan warga binaan di Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
-
Siapa yang menginisiasi pendirian SMKN Jateng? Bukan tanpa alasan, mereka ingin menyampaikan terima kasih secara langsung kepada Ganjar yang telah menginisiasi pendirian sekolah gratis bagi siswa miskin di Jateng.
-
Di mana Sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
Sebuah narasi bisa dituliskan berdasarkan fakta atau yang biasa disebut dengan narasi ekspositoris. Narasi juga dapat ditulis berdasarkan khayalan atau imajinasi penulis, seperti cerita fiksi atau yang disebut dengan narasi sugestif. Dalam menulis narasi, seseorang harus melalui beberapa tahapan guna mendapatkan tulisan yang baik dan menarik.
Lantas bagaimana cara menulis narasi yang baik dan benar? Simak ulasannya berikut ini:
Jenis-jenis Narasi
©Pixabay
Sebelum mengetahui cara menulis narasa, ada baiknya mengetahui jenis-jenis tulisan ini. Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang memiliki tujuan untuk menyampaikan sebuah rangkaian peristiwa atau pengalaman seseorang berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.
Narasi dibagi menjadi beberapa jenis, yang mana setiap jenis memiliki tujuannya masing-masing. Adapun jenis-jenis narasi ialah sebagai berikut:
Narasi Ekspositorik
Salah satu jenis narasi yang paling umum digunakan ialah narasi ekspositori. Narasi ini merupakan salah satu jenis narasi dengan tujuan memberikan informasi. Biasanya, jenis narasi dini dibuat berdasarkan fakta yang ada.
Seseorang yang menulis narasi ekspositori, dianjurkan untuk mencari data berdasarkan fakta yang akurat. Selain itu, dalam penulisan jenis narasi ini, penulis juga akan menceritakan satu orang tokoh, dari masa kecil hingga tua.
Narasi Informatif
Jenis narasi yang kedua yaitu narasi informatif. Narasi informatif merupkan sebuah narasi yang memiliki tujuan untuk membagikan sebuah informasi berdasarkan fakta yang ada. Umumnya, jenis narasi ini menceritakan sebuah peristiwa atau kejadian dalam kehidupan seseorang.
Narasi Artistik
Narasi artistik merupakan salah satu jenis narasi yang berisi sebuah pesan atau amanat. Biasanya, para penulis menggunakan jenis narasi ini untuk menyampaikan pesan secara terselubung kepada pembaca. Narasi artistik ditulis menggunakan bahasa yang logis dan berdasarkan fakta.
Cara Menulis Narasi yang Baik dan Menarik
©2019 Merdeka.com
Salah satu cara menulis narasi menarik ialah selalu memperhatikan elemen-elemen yang esensial seperti pendahuluan, detail-detail penting, dan kesimpulan. Dengan memperhatikan beberapa elemen tersebut, akan menghasilkan sebuah narasi yang menarik dan mudah dipahami oleh pembaca.
Untuk membuat narasi yang menarik, Anda juga harus menentukan tema dan pesan moral yang ingin Anda sampaikan kepada pembaca atau pendengar. Setelah itu, tetapkan sasaran pembaca, lalu buatlah cerita yang menarik.
Di samping itu, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat menulis narasi. Melansir dari Wiki How, cara menulis narasi yang baik dan menarik ialah sebagai berikut:
1. Tentukan Sudut Pandang
Langkah pertama dalam menulis narasi ialah menentukan sudut pandang. Rencanakan untuk menceritakan paragraf narasi dari sudut pandang orang pertama atau orang ketiga. Anda bisa menggunakan "saya", "aku", "dia", atau "mereka" sebagai subjek penutur kisah.
Meski dalam menulis narasi kerap menggunakan sudut pandang orang pertama, namun jika kisah tersebut terjadi pada diri pencerita, hal ini dapat diceritakan dari sudut pandang orang ketiga. Selain itu, Anda bisa menghubungkan sesuatu yang terjadi kepada orang lain, bahkan tokoh fiktif.
2. Gunakan Bentuk Waktu yang Konsisten
Cara menulis narasi yang baik dan menarik berikutnya yaitu menggunakan bentuk waktu yang konsisten. Saat menulis narasi, pastikan Anda hanya menggunakan satu bentuk tense secara konsisten sepanjang paragraf, dan hindari berganti-ganti tense. Pengecualian bisa berlaku jika Anda beralih dari percakapan (menggunakan present tense) dan narasi kejadian-kejadian yang ada.
3. Buatlah Topik yang Menarik
shutterstock
Salah satu cara menulis narasi yang menarik ialah menciptakan kalimat pembuka yang menghadirkan kegembiraan atau ketegangan. Oleh karena itu, cari kalimat topik pembuka yang bisa membuat pembaca penasaran. Hal ini perlu dilakukan agar pembaca terus membaca tulisan Anda sampai akhir.
4. Tampilkan Karakter Utama
Cara menulis jenis tulisan ini yaitu menampilkan karakter utama yang terlibat dalam kisah. Perkenalkan semua tokoh yang berperan penting dalam cerita tersebut agar pembaca bisa memahami lebih jelas dari narasi yang Anda buat. Sehingga, tampilkan beberapa tokoh yang Anda anggap memiliki peranan kuat dalam narasi tersebut.
5. Menentukan Suasana Kisah
Cara menulis narasi yang baik dan menarik lainnya adalah mengatur suasana kisah. Sediakan latar untik kisah yang ingin Anda ceritakan, lalu arahkan pembaca ke waktu terjadinya peristiwa tersebut. Hal ini untuk membantu mereka menempatkan diri sebagai penutur kisah dan memahami pemikirannya untuk setiap adegan dalam kisah tersebut.