6 Fakta Sayur Lodeh 'Tangkal Pageblug' Corona, Perintah Sultan HB IX untuk Usir Wabah
Pada Sabtu (21/3) tersebar sebuah pesan berantai yang berisi perintah Sultan HB X kepada warga Jogja untuk membuat sayur lodeh dengan 7 warna. Imbauan tersebut pada akhirnya terbukti hoaks. Namun dahulu, perintah memasak sayur lodeh pernah dilakukan Sri Sultan HB IX untuk menghadapi sebuah wabah penyakit.
Pada Sabtu (21/3) tersebar sebuah pesan berantai yang berisi perintah Sultan HB X kepada warga Jogja untuk membuat sayur lodeh dengan 7 warna, yaitu: kluwih, terong, kacang gleyor, kulit mlinjo, waluh, godong so, dan tempe.
Anjuran itu sengaja disebarkan agar Warga Jogja tidak terkena Virus Corona yang saat ini menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia tak terkecuali Yogyakarta.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Dilansir dari laman Kominfo.go.id, Humas Biro Umum dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji menegaskan poster yang disebarkan secara daring itu Hoaks. Mengenai pesan tersebut, Ditya mengatakan bahwa pesan tersebut bukanlah berasal dari Humas Pemda DIY maupun Keraton Yogyakarta.
Walau begitu, dahulu perintah memasak sayur lodeh pernah dilakukan Sri Sultan HB IX. Waktu itu, Sultan HB IX mengeluarkan perintah agar masyarakat membuat lodeh kluwih karena Yogyakarta sedang diserang sebuah wabah penyakit.
Anjuran Sultan HB IX Membuat Sayur Lodeh
2020 liputan6.com
Petro Dikromo, warga Kalibawang Kulonprogo bercerita bahwa ia dan banyak warga di tempatnya pernah mendapatkan perintah dari Sri Sultan HB IX untuk membuat sayur lodeh kluwih.
"Saya lupa dulu itu ada wabah apa. Tapi selain lodeh kluwih kami juga disuruh untuk menggoreng ikan asin dan ikan petek. Yang tak punya pohon kluwih bisa meinta tetangga," ujar Petro dilansir Liputan6.com, Jumat (20/3).
Warga Memasak Lodeh Kluwih Bersama
Begitu perintah sudah dikeluarkan, masyarakat harus segera melaksanakan perintah itu. Hal ini terjadi pada saat Sultan HB IX mengeluarkan perintah tentang pembuatan lodeh kluwih. Saat itu pula warga langsung berkumpul dan memasak bersama-sama. Di sana interaksi antar warga menjadi lebih semarak.
"Selain itu pertemuan antar warga itu membuat lingkungan jadi bersih. Lingkungan jadi bersih karena malu kalau ada tamu meskipun tetangga sendiri kalau rumah masih kotor," ujar Petro.
Tak Berani Naikkan Harga Kluwih
2020 Merdeka.com
Dilansir dari Liputan6.com, walaupun dulu warga berbondong untuk memasak lodeh kluwih, namun tak ada pedagang kluwih yang berani menaikkan harga. Hal itu dikarenakan waktu itu kluwih memang mudah didapat. Selain itu kluwih yang sudah dimasak tidak dikonsumsi sendiri, melainkan dibagikan kepada para tetangga.
Mengerjakan Perintah Sultan Membuat Warga Lebih Tenang
Perintah Sultan waktu itu memang dinilai tak masuk akal. Namun ketika sudah bisa mengerjakan perintah rajanya, warga Jogja akan merasa lebih tenang dan tak ada kepanikan.
"Selain perintah untuk membuat lodeh kluwih, waktu itu memang banyak perintah Sultan yang tidak masuk akal. Salah satunya adalah membuat dua buah ketupat yang diisi dengan beras kuning yang kemudian digantung di atas pintu. Paling sering adalah sewaktu ada tanda-tanda merapi akan batuk," ujar Petro dilansir Liputan6.com.
Bentuk Ikhtiar kepada Sang Pencipta
Dilansir dari Rri.co.id, warga Solo mulai membuat sayur lodeh untuk mengusir Virus Corona dari kota mereka. Sayur lodeh yang mereka buat dimasak dengan bahan tujuh rupa seperti buah kluwih, kacang panjang, terong, waluh, tempe, kulit mlinjo, dan godong so.
Menurut Sukarni (54) seorang warga Jatipuro, Karanganyar, membuat sayur lodeh merupakan cara yang diwariskan sejak zaman dulu ketika menghadapi suatu wabah.
"Ya ini pesan simbah-simbah dulu, kalau ada pagebluk (wabah) nyayur lodeh. Intinya hal ini dilakukan sebagai tawakkal dan ikhtiar pada sang pencipta," ujar Sukarni dilansir dari Rri.co.id, Minggu (22/3).
Makna Tujuh Sayuran
Menurut putri Paku Buwana XII, GKR Wandasari, tujuh bahan pada sayur lodeh itu memiliki makna yang berbeda-beda. Kluwih berarti memperhatikan keluarga, kacang panjang berarti di rumah jangan banyak bepergian yang tidak bermanfaat. Terong berarti teruskan beribadah yang rutin, kulit mlinjo berarti jangan hanya melihat kasat mata tapi melihat lebih dalam dan intropeksi diri.
Sementara itu waluh dimaknai sebagai jangan mengeluh dan lebih banyak bersyukur, godong so berarti lebih banyak berkumpul dengan orang soleh dan belajar bencana, serta makna tempe berarti sabar dan tangguh dalam menghadapi ujian.
"Sayur lodeh merupakan makanan sehari-hari orang Jawa yang semua macam bahannya memiliki makna dan bisa diterjemahkan sebagai bentuk permohonan," ujar GKR Wandasari dikutip Rri.co.id.