7 Potret Museum Tumurun, Gedung Koleksi Masterpiece Seniman Indonesia di Solo
Museum Tumurun adalah sebuah museum seni yang berada di Kota Solo. Museum yang beralamat di Jalan Kebangkitan Nasional No.2 Sriwedari, Laweyan, Solo itu merupakan museum milik Iwan Kurniawan Lukminto, anak dari HM Lukninto, pendiri perusahaan tekstil PT Sritex.
Museum Tumurun adalah sebuah museum seni yang berada di Kota Solo. Museum yang beralamat di Jalan Kebangkitan Nasional No.2 Sriwedari, Laweyan, Solo itu merupakan museum milik Iwan Kurniawan Lukminto, anak dari HM Lukminto, pendiri perusahaan tekstil Asia, PT Sritex.
Dilansir dari Brilio.net pada Rabu (20/11/2019), Iwan mendirikan museum ini sebagai bentuk dedikasi pada ayahnya yang juga seorang kolektor dan penikmat karya seni.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Bagaimana Dishub DIY mengantisipasi kepadatan arus kendaraan saat Tol Jogja-Solo dibuka secara fungsional? Sejumlah antisipasi disiapkan Dishub DIY untuk mengurai kepadatan di sejumlah titik rawan pada lebaran 2024 nanti.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Karena milik pribadi, museum ini tidak bisa diakses setiap hari dan sembarangan, lho. Pengunjung yang hendak melihat koleksi di Tumurun harus mendaftarkan diri dan rombongannya terlebih dahulu. Penasaran bagaimana potret museum unik ini? Ini dia potretnya.
Museum Keluarga
Instagram/Museum Tumurun
Menurut Sofyan Prasetyo, pemandu wisata di Museum Tumurun, nama tumurun yang melekat pada museum ini berasal dari kata turun temurun.
Sofyan bercerita, inspirasi awal pembangunan museum ini pada awalnya waktu HM Lukminto punya mobil Mercy pertama. Setelah dia meninggal, koleksi dari ayah dari Iwan Kurniawan itu tidak ada yang merawat. Oleh karena itu dibangunlah tempat yang besar untuk menampung semua koleksi HM Lukminto.
Terdiri dari Dua Lantai
Instagram/Museum Tumurun
Dilansir Brilio.net pada Rabu (20/11/2019), gedung Museum Tumurun terdiri dari dua lantai. Lantai pertama berisi koleksi temporary art, sedangkan lantai kedua berisi modern art. Walau begitu akses wisatawan hanya dibatasi pada lantai 1 saja.
Lukisan dengan Nilai Seni yang Tinggi
Instagram/Museum Tumurun
Menurut Sofyan, lantai dua tidak bisa dikunjungi wisatawan karena berisi lukisan-lukisan tua yang memiliki nilai seni yang tinggi. Oleh karena itu, lukisan yang bernilai tinggi itu harus dijaga baik-baik.
"Lantai dua itu memang lukisan-lukisan yang usianya sudah sangat tua dan kita sangat menjaga sekali. Kita belum membukanya untuk umum," ujar Sofyan pada Rabu (20/11/2019).
Lantai Atas Bagi Karya Masterpiece
Instagram/Museum Tumurun
Dilansir dari Surakarta.go.id lantai atas berisi karya-karya masterpiece para seniman Indonesia dan mancanegara di antaranya milik Mochtar Apin, Henk Ngatung, Arie Smit, Antonio Blanco, Ahmad Sadali, Affandi, dan Lee Mang Ho.
Selain itu di lantai atas pula ada karya seni yang lahir dari tangan Emil Rizek, But Muchtar, Srihadi Soedarsono, Hendra Gunawan, dan S. Sudjojono. Ada pula karya H. Widayat, Rudolf Bonnet, Walter Spies, Williem Gerrard Hofker, Sudjana Kerton, Basoeki Abdullah, dan Raden Saleh.
Lantai Bawah bagi Karya Instagramable
Instagram/Museum Tumurun
Sementara itu lantai bawah menjadi tempatnya karya kontemporer yang Instagramable. Di sana ada karya Kei Imazu, Sinta Tantra, Eko Nugroho, Entang Wiharso, dan Heri Dono. Selain itu di sini pula ada karya Rudi Mantofani, Mochtar Sarman, Eddie Hara, Eddy Susanto, Handiwirman Saputra, dan Syaiful Garibaldi.
Museum Privat
Instagram/Museum Tumurun
Menurut pemilik museum Iwan Kurniawan Lukminto, Museum Tumurun masih bersifat privat. Hal ini dikarenakan secara infrastruktur tempat itu belum bisa dibuka untuk publik. Bila ada masyarakat yang ingin mengunjungi museum itu, bisa menghubungi pihak pengelola museum terlebih dahulu.
Tidak Dipungut Biaya
Instagram/Museum Tumurun
Dilansir dari Brilio.net, wisatawan yang ingin mengunjungi museum tersebut tidak dipungut biaya. Namun mereka harus memberi informasi kepada pengelola museum jauh-jauh hari.
"Wisatawan harus reservasi tujuh hari sebelum hari kunjungan lewat website Tumurun Private Museum," ujar Sofyan.