7 Unsur Buku Non Fiksi, Ketahui Penggunaannya
Dengan begitu, Anda perlu mengetahui beberapa unsur buku non fiksi yang harus ada di dalamnya. Hal ini sangat berguna jika Anda mempunyai tugas untuk menyusun tulisan karya ilmiah atau buku non fiksi lainnya.
Dalam karya penulisan bahasa Indonesia, tentu Anda sudah tidak asing dengan karya tulisan non fiksi. Berbeda degan karya sastra fiksi yang mempunyai berbagai macam kisah atau cerita yang diangkat dan memiliki nilai hiburan tersendiri. Karya tulisan non fiksi lebih mengarah pada tulisan yang berdasarkan fakta dan kenyataan.
Dalam buku non fiksi, berbagai fakta dan kenyataan yang ada diolah menjadi karya tulisan yang sehingga akan memuat berbagai macam informasi penting bagi pembaca. Dalam penyusunannya, terdapat beberapa unsur buku non fiksi yang harus ada sebagai komponennya. Beberapa unsur buku non fiksi ini memuat bagian-bagian dari luar hingga isi buku yang dapat memudahkan pembaca memahami informasi yang disajikan.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Siapa yang mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana kekeringan di Jateng? Namun Pak Suharyanto mengingatkan masyarakat bahwa meski tidak ada dampak El Niño, namun bencana kekeringan di Jawa Tengah masih mungkin terjadi, sehingga tetap perlu waspada.
-
Siapa yang menerima bantuan pangan di Jateng? Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Bagaimana warga Jateng merayakan kemenangan Timnas Indonesia? Setelah pertandingan selesai, mereka larut dalam euforia. Beberapa warga menyalakan kembang api untuk merayakan kemenangan bersejarah itu.
Setiap unsur buku non fiksi ini pun mempunyai peranannya masing-masing. Meskipun begitu, antara satu unsur dengan unsur lainnya saling berkaitan dan mendukung. Dengan begitu, penyusunan buku non fiksi ini mempunyai sistematika khusus dan tidak boleh sembarangan. Jika salah satu unsur atau komponennya tidak ada tentu dapat menyulitkan pembaca untuk mengetahui isi informasi dengan baik secara keseluruhan.
Dengan begitu, Anda perlu mengetahui beberapa unsur buku non fiksi yang harus ada di dalamnya. Hal ini sangat berguna jika Anda mempunyai tugas untuk menyusun tulisan karya ilmiah atau buku non fiksi lainnya. Dilansir dari Liputan6.com, berikut kami merangkum beberapa unsur buku non fiksi yang perlu Anda ketahui.
Unsur Buku Non Fiksi
©2019 Merdeka.com/Pexels
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa terdapat beberapa unsur buku non fiksi yang harus ada di dalamnya. Beberapa unsur ini mempunyai fungsi masing-masing namun saling mendukung satu sama lain.
Berbagai unsur buku non fiksi ini juga membantu pembaca untuk memahami informasi buku dengan baik secara keseluruhan. Beberapa unsur buku non fiksi yang perlu diketahui adalah sebagai berikut :
Sampul Buku
Unsur buku non fiksi pertama adalah sampul buku. Seperti pada umumnya, sampul buku non fiksi berada di paling awal sebelum memasuki isi buku. Pada bagian sampul buku biasanya memuat beberapa informasi. Mulai dari judul buku, nama penulis atau pengarang, serta nama penerbit buku. Bukan hanya itu, pada sebagian buku non fiksi juga menyertakan tahun terbit dan edisi buku yang diterbitkan.
Pokok Bab Buku
©2019 Merdeka.com/Pexels
Unsur buku non fiksi berikutnya adalah pokok bab buku. Pada bagian ini dibuat untuk memuat kata pengantar. Di sini, kata pengantar berisi tentang penjelasan isi buku secara keseluruhan, latar belakang dan tujuan penulisan, serta manfaat dari isi buku yang bisa didapatkan pembaca. Dalam kata pengantar, biasanya penulis juga menuliskan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusunan buku non fiksi tersebut.
Judul Bab dan Sub Bab
Unsur buku non fiksi selanjutnya yaitu judul bab dan sub bab. Judul bab dan sub bab ini biasanya tercantum pada halaman daftar isi. Dalam halaman daftar isi ini, pembaca bisa mengetahui isi buku dari halaman awal hingga akhir.
Daftar isi ini disusun secara berurutan berdasarkan susunan isi beserta halamannya. Dengan begitu, pembaca akan lebih mudah mencari informasi yang dicari melalui daftar isi ini.
Isi Buku
© FreeStockPhotos
Berikutnya unsur buku yang tidak kalah penting adalah isi buku. Unsur isi buku ini terdiri dari beberapa bab yang memuat bagian pendahuluan, bagian utama atau isi, serta bagian penutup. Dalam hal ini, setiap informasi disajikan dengan gaya penulisan yang jelas dan terperinci. Sehingga pembaca dapat memahami isi informasi dengan baik secara keseluruhan.
Cara Menyajikan Isi Buku
Unsur buku non fiksi yang perlu diketahui berikutnya adalah cara menyajikan isi buku. Dalam hal ini, Anda akan menemukan bagian daftar pustaka.
Daftar pustaka ini dibuat untuk menyertakan berbagai sumber referensi yang digunakan penulis dalam penyusunan buku non fiksinya. Dengan begitu, jika pembaca tertarik untuk mengetahui informasi lebih lanjut dan detail dari salah satu bagiannya bisa segera merujuk pada sumber referensi yang digunakan oleh penulis.
Bahasa yang Digunakan
©2019 Merdeka.com/Pexels
Bahasa yang digunakan juga termasuk salah satu unsur buku non fiksi yang harus ada dan tidak boleh dilewatkan. Unsur ini biasanya memuat glosarium yang berisi daftar istilah penting yang digunakan sebagai sumber penulisan buku tersebut.
Glosarium ini juga memuat bahasa-bahasa yang digunakan penulis dalam tulisan yang telah disusun. Sehingga jika pembaca tidak mengetahui makna dari salah satu istilah yang digunakan, bisa merujuk pada bagian glosarium untuk mencari tahu artinya.
Sistematika Penulisan
Unsur buku non fiksi yang terakhir berkaitan dengan sistematika penulisan. Dalam hal ini, penulis harus memperhatikan sistematika atau cara penyusunan tulisan dengan baik dan benar. Setiap informasi yang disajikan harus ditulis dengan runtut dan tidak acak atau sembarangan.
Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembaca memahami isi informasi yang tersusun dalam buku tersebut. Jika hal ini diabaikan, maka pesan informasi yang ingin disampaikan kepada pembaca tidak dapat diterima dengan baik.