8 Gangguan Kecemasan pada Anak, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Anxiety atau kecemasan tidak hanya dapat dialami oleh orang dewasa, gangguan kecemasan pada anak juga dapat terjadi.
Anxiety atau kecemasan tidak hanya dapat dialami orang dewasa, gangguan kecemasan pada anak juga dapat terjadi.
8 Gangguan Kecemasan pada Anak, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Gangguan Kecemasan pada Anak
Apa itu gangguan kecemasan pada anak?
Memangnya anak bisa mengalami gangguan kecemasan?
Tentu, bisa.
Anxiety atau kecemasan tidak hanya dapat dialami oleh orang dewasa, gangguan kecemasan pada anak juga dapat terjadi.
Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain:
-
Bagaimana cara mengatasi kejang demam pada anak? Para orang tua dianjurkan untuk tetap tenang dan jangan panik berlebihan ketika melihat si kecil mengalami kejang demam. Tujuannya adalah agar para orang tua bisa berpikir jernih. Sehingga nantinya para orang tua bisa memberikan pertolongan pertama sebagai cara mengatasi kejang demam pada anak. Adapun cara mengatasi kejang demam pada anak adalah sebagai berikut: Letakkan anak di tempat yang datar dan luas, sehingga si kecil nantinya tidak terbentur maupun tertimpa benda tertentu ketika kejang Longgarkan pakaiannya, khususnya pada bagian leher Jangan memaksa untuk menahan gerakan tubuh si kecil. Cukup jaga agar posisi tubuhnya tetap aman Jangan memasukkan benda apa pun ke dalam mulutnya. Baik itu minuman, sendok maupun obat-obatan Panggil nama anak atau ucapkanlah kata-kata yang menenangkan agar si kecil merasa lebih nyaman Catat berapa lama si kecil mengalami kejang demam Amati kondisinya ketika kejang. Terlebih jika si kecil kesulitan bernapas atau wajahnya menjadi pucat dan kebiruan. Kondisi itu menandakan bahwa si kecil kekurangan oksigen dan membutuhkan penanganan medis secepatnya Jika memungkinkan, rekam kejadian ketika si kecil tengah kejang. Sehingga dokter nantinya dapat mengetahui dengan pasti seperti apa kejang yang dialami si kecil.
-
Bagaimana cara mengatasi gangguan pencernaan yang dialami anak karena cacingan? Infeksi cacing pada anak dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, mual, muntah, perut kembung, dan sakit perut. Anak juga mungkin kehilangan nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan.
-
Bagaimana cara mengatasi gejala tipes pada anak? Pada tingkat keparahan yang masih ringan, pengobatan bisa dilakukan bersama dengan beberapa tindakan mandiri seperti berikut: 1. Beri Asupan Cairan Pastikan cairan tubuh anak terpenuhi sehingga anak tidak mengalami dehidrasi. Sebab, gejala tipes seperti mual dan muntah, penurunan nafsu makan, diare, dan demam tinggi bisa memicu terjadinya dehidrasi.
-
Bagaimana cara mengatasi bayi yang cegukan? Cara mengatasi cegukan pada bayi umumnya melibatkan pendekatan yang tenang dan penuh perhatian.
-
Bagaimana cara mengatasi demam pada anak yang terkena campak? Caranya adalah dengan memberikan ibuprofen atau paracetamol yang dapat membantu menurunkan suhu tubuh anak. Namun, hal yang perlu diingat ketika memberikan obat penurun demam adalah dosis yang pas agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Gangguan Kecemasan Umum
Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD).
Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal.
Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal.
Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun.
Gangguan Kepanikan
Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.
Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.
(Foto : istockphoto.com)
Kecemasan saat Berpisah
Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD).
Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun.
Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri.
Kecemasan Sosial
Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial.
Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial.
(Foto : istockphoto.com)
Selective Mutism
Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism.
Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya.
Fobia
Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.
(Foto : istockphoto.com)
Obsessive-compulsive Disorder (OCD)
OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun.
Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.
(Foto : istockphoto.com)
Post-traumatic Stress Disorder (PTSD)
Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma.
Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar.
Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam.
Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
Penyebab Gangguan Kecemasan pada Anak
1. Perubahan di Lingkungan Sekitar
Ketika berpindah rumah, berpindah sekolah, berpindah lingkungan, ataupun perbedaan yang dialami oleh anak atas sesuatu yang sudah ia nyaman dengannya dapat menjadi pemicu munculnya gangguan kecemasan pada anak.
Ia bisa saja tidak merasa nyaman dan tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan yang masih asing dengannya.
2. Stres Akibat Kondisi Tertentu
Perceraian orang tua, terdapat keluarga atau kerabat yang meninggal, atau peristiwa mendadak lainnya juga dapat menjadi salah satu penyebab gangguan kecemasan pada anak.
(Foto : istockphoto.com)
3. Orang Tua Terlalu Protektif
Setiap orang tua memiliki cara tersendiri dalam mendidik anaknya.
Namun, tak dapat dipungkiri bahwa ada orang tua yang mengawasi dan melindungi anaknya selama 24 jam penuh tanpa memberikan kebebasan kepada anak untuk mengatur serta bertanggung jawab terhadap waktu yang dimilikinya.
Terlalu protektif justru dapat memengaruhi psikologis anak karena ia akan lebih mudah cemas dan merasa takut secara berlebihan.
Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan pada Anak
1. Berikan Perhatian Penuh
Apabila terdapat tanda-tanda gangguan kecemasan pada anak, berikan perhatian penuh padanya karena ia sangat membutuhkan perhatian ekstra terutama pada apa yang ia rasakan.
2. Tetap Tenang
Ketika gangguan kecemasan pada anak terjadi, orang tua atau pun kerabat yang ada di sekitarnya haruslah tetap tenang.
(Foto : istockphoto.com)
3. Berikan Pujian
Selalu berikan apresiasi atau apapun usaha yang telah anak lakukan. Hal itu akan membantunya untuk perlahan bangkit dari gangguan kecemasan pada anak.
(Foto : istockphoto.com)
4. Tidak Menghukum Sembarangan
Apabila anak mengalami perkembangan yang kurang dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, jangan menghukumnya.
Orang yang ada di sekitarnya memiliki tanggung jawab yang besar untuk membantunya agar tidak menjadi gangguan kecemasan pada anak.
Beritahu dan peringatkan anak dengan bahasa yang baik dan lembut.
5. Ubah Ekspektasi
Jangan terlalu menaruh harapan yang sangat tinggi kepada anak, bantu ia menyesuaikan dirinya dengan kondisi yang sedang dialami agar tidak terjadi gangguan kecemasan pada anak.
(Foto : istockphoto.com)
6. Bersiap untuk Segala Perubahan
Luangkan waktu untuk anak dalam segala perubahan yang sedang ia alami agar ia tidak mengalami gangguan kecemasan pada anak dan mengetahui bagaimana penanganan terhadap situasi yang sedang dialami.
(Foto : istockphoto.com)