Waspada Gangguan Kesehatan Mental saat Hamil, Ketahui Jenisnya Beserta Cara Mencegahnya
Gangguan kesehatan mental adalah masalah serius yang perlu diantisipasi oleh para ibu hamil. Ketahui jenis dan cara mencegahnya sekarang juga.
Gangguan kesehatan mental adalah masalah serius yang perlu diantisipasi oleh para ibu hamil. Ketahui jenis dan cara mencegahnya sekarang juga.
Waspada Gangguan Kesehatan Mental saat Hamil, Ketahui Jenisnya Beserta Cara Mencegahnya
Seorang wanita yang sedang hamil memiliki kondisi fisik yang rentan. Tak hanya mengalami perbuhan fisik, namun juga sering merasakan mual, sakit punggung, hingga perubahan mental.
Terutama masalah mental yang terkadang dirasakan oleh ibu hamil. Perubahan emosi secara tiba-tiba akan membuat ibu hamil sering merasa sedih, khawatir, dan rasa cemas yang terus muncul.
Meski hal tersebut merupakan masalah alami, namun para ibu hamil perlu mengenali jenis gangguan kesehatan mental seperti apa yang terjadi supaya bisa dicegah bila sekiranya berbahaya.
Gangguan kesehatan mental saat hamil akan mempengaruhi kondisi kehamilan sampai proses kelahiran bayi. Tentu saja hal tersebut bisa dicegah sedini mungkin supaya tidak terjadi di kemudian hari.
Dirangkum Merdeka.com dari laman hellosehat.com dan sumber lain, Kamis (9/11) berikut jenis gangguan kesehatan mental saat hamil selengkapnya.
-
Apa ciri gangguan mental ibu hamil? Menurut Lenny, beberapa ciri gangguan kesehatan mental pada ibu hamil termasuk perasaan tertekan yang berkelanjutan, gangguan tidur seperti insomnia atau hypersomnia, serta gangguan pola makan seperti kelebihan atau kurangnya nafsu makan.
-
Bagaimana mengatasi gangguan mental ibu hamil? Dukungan dari lingkungan, khususnya pasangan atau suami, serta konsultasi dengan ahli kesehatan mental merupakan langkah-langkah penting untuk menjaga kesehatan mental ibu dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.
-
Kenapa menjaga kesehatan mental penting saat hamil? Kesehatan mental penting diperhatikan selama masa kehamilan. Edukasi diri Anda dan pasangan tentang hal ini. Masa kehamilan membawa perasaan campur aduk, dan tidak semuanya baik terutama jika ini adalah kehamilan pertama atau kehamilan yang tidak direncanakan.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan mental saat hamil dengan pasangan? Kemungkinan besar pasangan juga mengalami banyak emosi saat Anda tengah hamil. Mempererat hubungan dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan pasangan sambil melakukan percakapan yang terbuka dan jujur penting dalam membantu Anda berdua mengelola emosi.
-
Kenapa kesehatan mental ibu hamil penting? Gangguan kesehatan mental pada ibu hamil adalah hal yang perlu diperhatikan dengan seksama. Psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia), Lenny Utama Afriyenti S.Psi M.Psi, menegaskan bahwa pemahaman terhadap gangguan tersebut sangat penting karena dapat mempengaruhi kesejahteraan ibu dan aktivitas sehari-hari mereka.
-
Apa saja tanda gangguan kesehatan mental? Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang bisa menjadi indikasi bahwa kita perlu memeriksakan kesehatan mental kita: Perubahan suasana hati yang ekstrem atau tidak stabil. Misalnya, merasa sangat sedih, marah, cemas, takut, atau bahagia tanpa alasan yang jelas. Perubahan perilaku yang signifikan atau tidak biasa. Misalnya, menjadi penyendiri, agresif, impulsif, atau tidak peduli dengan orang lain. Perubahan pola tidur atau nafsu makan yang drastis. Misalnya, sulit tidur atau tidur terlalu banyak; tidak nafsu makan atau makan terlalu banyak. Perubahan kinerja atau produktivitas di sekolah atau tempat kerja. Misalnya, sulit berkonsentrasi, sering lupa, kurang motivasi, atau sering absen. Perubahan minat atau kesenangan terhadap aktivitas yang biasa dilakukan. Misalnya, tidak lagi menikmati hobi, olahraga, atau bersosialisasi dengan teman. Perasaan tidak berharga, bersalah, putus asa, atau ingin bunuh diri. Mengalami halusinasi (melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada) atau delusi (percaya pada sesuatu yang tidak nyata). Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan secara berlebihan untuk mengatasi masalah. Mengalami gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis. Misalnya, sakit kepala, nyeri dada, mual, atau sesak napas.
Pemicu Masalah Kesehatan Mental saat Hamil
Pada dasarnya ada banyak faktor penyebab kesehatan mental saat hamil.
Selain karena riwayat gangguan kesehatan mental, beberapa hal berikut juga bisa jadi penyebab terjadinya gangguan kesehatan mental ibu hamil.
- Kehamilan pada usia remaja.
- Pengalaman mengalami trauma baik fisik, emosi ataupun kekerasan seksual.
- Riwayat ketergantungan obat, termasuk perilaku merokok.
- Kurangnya dukungan sosial.
- Menjadi orang tua tunggal saat hamil.
- Memiliki tingkat sosio-ekonomi rendah.
- Pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
- Pengobatan depresi yang tidak tuntas.
- Mengalami kesulitan finansial.
- Memiliki pemikiran yang bertentangan akan kehamilannya.
Jenis Gangguan Mental Ibu Hamil
Beberapa jenis gangguan mental memang bisa dialami siapapun termasuk ibu hamil. Beberapa di antaranya bersifat umum namun ada pula yang perlu diwaspadai.
Bila dibiarkan maka akan berpengaruh pada janin dan kondisi kehamilannya. Menurut Kids Health, ada beberapa jenis gangguan mental yang bisa dialami ibu hamil.
Simak beberapa gangguan kesehatan mental saat hamil beserta cara mengatasinya.
1. Depresi
Beberapa kasus depresi memang berakhir fatal bila tidak ditangani dengan tepat. Hal ini juga berlaku bagi seorang wanita yang masuk pada masa kehamilan.
Depresi biasanya akan menjadi penyebab dari beberapa jenis gangguan kesehatan mental lain dan muncul secara bersamaan. Sebagai contoh, gangguan kecemasan, obsessive-compulsive disorder, dan gangguan pola makan.
Seorang ibu hamil yang mengalami depresi memiliki beberapa pola yang bervariasi. Pada trimester pertama dan ketiga, biasanya depresi akan terasa makin berat.
Meski cukup intensif, masalah ini hanya di trimester pertama dan akan menurun pada trimester kedua.
Bila sudah menderita depresi saat hamil bisa melakukan banyak metode pengobatan yang aman bagi janin. Pengobatan seperti terapi perilaku kognitif dan terapi kejiwaan interpersonal bisa jadi solusi.
2. Skizofrenia
Gangguan mental kedua adalah skizofrenia. Skizofrenia merupakan salah satu hebus gangguan psikosis yang dapat muncul dan hilang pada masa kehamilan.
Seorang ibu hamil yang mengalami gangguan ini perlu mendapat pengawasan dan penanganan oleh dokter. Bila dibiarkan, skizofrenia berdampak pada kesehatan ibu dan bayi karena perawatan yang tidak tepat dari sang ibu.
Yang terparah, bisa memicu lahir bayi prematur dan berat lahir rendah hingga kematian janin dan ibu hamil.
Menangani gejala ini bisa dengan penanganan gejala psikosis akut pada masa kehamilan sangat diharuskan untuk mengurangi intensitas dan dampak skizofrenia.
Beberapa di antaranya yaitu mencakup dukungan, pengobatan, dan penanganan intensif di rumah sakit.
Penanganan dengan terapi elektroconvulsive juga diperlukan untuk menangani gejala depresi, termasuk bila ibu hamil mengalami skizofrenia.
3. Panic disorder
Gangguan kesehatan mental bagi ibu hamil ketiga adalah panic disorder.
Gangguan ini muncul di masa kehamilan meski wanita tersebut tidak pernah memiliki riwayat penyakit tersebut.
Munculnya panic disorder dimulai dari rasa cemas dan stres yang ditandai dengan peningkatan hormon kortisol.
Apabila tidak ditangani dengan tepat, peningkatan kortisol dapat mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan.
Penanganan tanpa obat juga bisa dilakukan dengan cara terapi perilaku kognitif dan supportif, seperti menerapkan teknik relaksasi, penerapan sleep hygiene , serta pengaturan pola makan.
4. Gangguan bipolar
Gangguan Bipolar juga bisa menjadi salah satu masalah mental yang bisa dialami seorang wanita hamil. Bahkan gangguan ini bisa bersifat kambuhan.
Meski demikian, gangguan kesehatan mental ini lebih sering terjadi pasca melahirkan.
Bila menderita gangguan tersebut, bisa diatasi dengan menggunakan obat mood stabilizer, namun memerlukan pemeriksaan serta pertimbangan risiko beserta manfaat.
Meski demikian, pengawasan kondisi kejiwaan dan perilaku dari ibu hamil dengan bipolar adalah hal yang paling penting.
5. Obsessive-compulsive disorder (OCD)
Gangguan kelima adalah OCD atau obsessive compulsive disorder yaitu gangguan berupa obsesi dan kebiasaan berulang yang sulit dikendalikan.
Kondisi ini umumnya muncul di periode awal masa kehamilan. Gangguan ini bisa meningkat seiring masa kehamilan hingga setelah melahirkan.
Gangguan OCD saat hamil dapat sangat mengganggu aktivitas ibu hamil dan perlu ditangani dengan terapi perilaku atau konsumsi obat.
6. Gangguan pola makan
Gangguan mental terakhir memang biasa terjadi namun cukup mengganggu bila dibiarkan, yaitu gangguan pola makan.
Meskipun hal ini cenderung membaik saat masa kehamilan, gangguan pola makan masih dapat terjadi saat masa kehamilan.
Gangguan pola makan tak hanya akan mengganggu kesiapan ibu hamil untuk melahirkan normal, tapi juga dapat meningkatan risiko depresi pascamelahirkan.
Bila dibiarkan akan berdampak pada bayi yang lahir dengan kondisi berat rendah.
Cara Mencegah Gangguan Mental Saat Hamil
Cara Mencegah Gangguan Mental Saat Hamil
1. Melakukan olahraga ringan
Olahraga memang memberikan ragam manfaat bagi tubuh termasuk ibu hamil. Ibu hamil tetap harus melakukan olahraga ringan dan cocok bagi kehamilannya.
Selain itu dengan rutin berolahraga, dapat meningkatkan serotonin dan endorfin yang dapat membangkitkan mood, sehingga Anda terhindar dari stres selama kehamilan.
Berolahraga seperti renang, yoga, dan berjalan-jalan santai di alam terbuka merupakan aktivitas yang aman dan menyenangkan untuk dilakukan oleh ibu hamil.
Bila memungkinkan, lakukan olahraga kelas bersama ibu hamil yang lain.
2. Berkomunikasi dengan bayi
Menjalin komunikasi dengan bayi bisa dilakukan sejak dari minggu ke-23 kehamilan. Bayi dalam kandungan sudah bisa mendengar suara ibu.
Dengan meluangkan waktu untuk berinteraksi dengannya, seperti dengan mengobrol, menyanyi, dan membacakan dongeng, bisa menjalin ikatan dengan anak dan juga membantu ibu merasa lebih positif terhadap kehamilan Anda.
3. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
Konsumsi makanan bergizi untuk pikiran, tubuh, dan bayi supaya lebih rileks.
Pastikan ibu makan secara teratur, sehingga gula darah Anda tidak turun. Hal ini bisa membuat Anda merasa lelah dan mudah tersinggung.
Meski demikian ibu harus tetap mengontrol kadar gula yang dikonsumsi supaya tidak meningkatkan kadar gula darah pada tubuh.
Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein, karbohidrat, serat, dan lemak sehat, serta vitamin dan mineral.
Selain itu perlu menambah nutrisi lain dari buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, ikan, daging, telur, dan produk olahan susu.
Terakhir penuhi mineral tubuh dengan rutin minum air putih atau air mineral minimal 1,5 liter setiap hari. Hal ini penting untuk diingat karena dehidrasi juga dapat menurunkan suasana hati dan membuat Anda menjadi lebih mudah tersinggung.
4. Beristirahat yang cukup
Istirahat cukup akan berpengaruh positif bagi kesehatan mental ibu hamil. Bila terlalu banyak begadang atau kurang tidur pada malam hari, Anda cenderung akan merasa lebih lelah dan mudah tersinggung keesokan harinya.
Idealnya ibu hamil harus tidur minimal 7–8 jam setiap malamnya.
Bila mengalami sulit tidur, seperti sakit punggung, carilah posisi yang dapat membuat Anda merasa nyaman dan buatlah suasana kamar tidur Anda senyaman mungkin agar Anda bisa tidur lelap.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan kegiatan yang membuat Anda tenang dan mengantuk, misalnya membaca atau mendengar rekaman relaksasi.
5. Bersikap terbuka pada dokter dan pasangan
Cara mencegah bisa dengan komunikasi intensif dengan pasangan dan dokter. Ceritakan kekhawatiran terkait kehamilan ibu atau mungkin terkait hal lain yang mengganjal pikiran, cobalah untuk terbuka kepada dokter dan pasangan Anda.
Bila kekhawatiran terkait kehamilan, dokter mungkin bisa membantu Anda dengan memberikan informasi lengkap mengenai masalah tersebut, sehingga Anda sadar bahwa sebenarnya Anda tidak perlu terlalu khawatir.