Bacaan Niat Haji Sesuai dengan Waktu Pelaksanaannya, Ketahui Rukunnya
Niat haji dan artinya penting untuk diketahui setiap muslim. Haji merupakan ibadah umat muslim dari kelima Rukun Islam, setelah syahadat, salat, puasa, dan zakat. Ibadah ini hukumnya wajib dilaksanakan bagi setiap umat muslim yang mampu.
Niat haji dan artinya penting untuk diketahui setiap muslim. Haji merupakan ibadah umat muslim dari kelima Rukun Islam, setelah syahadat, salat, puasa, dan zakat. Ibadah ini hukumnya wajib dilaksanakan bagi setiap umat muslim yang mampu.
Melansir dari NU Online, Ibadah haji dikaitkan langsung dengan kemampuan para hamba-Nya. Sebab, ibadah haji merupakan sebuah perjalanan yang membutuhkan materi dan kemampuan fisik yang kuat. Hal ini sebagaimana perintah Allah dalam salah satu surah Alquran, yang artinya:
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Siapa Raja Ali Haji? Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau dikenal dengan nama pena Raja Ali Haji lahir di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau pada tahun 1808 silam.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Di mana Sate Haji Ishak berjualan? Mengutip tangerangkota.go.id, pedagang sate ini sudah 70 tahun berjualan di kawasan kuliner Pasar Lama Kota Tangerang.
"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Ali Imran: 97).
Ibadah haji terbagi menjadi tiga macam, yaitu ifrad, qiran, dan tammatu'. Masing-masing jenis tersebut berkaitan dengan waktu pelaksanaannya. Hal ini karena setiap jemaah biasanya terbagi menjadi beberapa kelompok terbang, ada yang datang duluan dan berangkat berdekatan bulan Dzulhijjah.
Lantas, bagaimana bacaan niat haji dan artinya? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari NU Online:
Pengertian Haji
©2016 Merdeka.com
Setiap awal bulan Dzulhijjah, beberapa umat muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. Tentunya tidak semua umat muslim mampu menjalankan ibadah ini, sebab perjalanan ke Tanah Suci memerlukan banyak tenaga, mental, dan materi yang tidak sedikit.
Haji menurut bahasa diartikan sebagai "pergi menuju". Adapun menurut pengertian yang lebih luas, haji memiliki arti perjalanan menuju ke Kabah untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu pada waktu bulan haji, yaitu Syawal, Dzulhijjah, atau sepuluh hari pertama Dzulhijjah.
Perintah Melaksanakan Haji
Perintah untuk melaksanakan ibadah tertuang dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, artinya:
"Wahai sekalian manusia, sungguh Allah telah mewajibkan bagi kalian haji maka berhajilah kalian!" Seseorang berkata: "Apakah setiap tahun, ya Rasulullah?” Beliau terdiam sehingga orang tersebut mengulangi ucapannya tiga kali. Lalu Rasulullah SAW bersabda: "Kalau aku katakan ya, niscaya akan wajib bagi kalian dan kalian tidak akan sanggup."
Kemudian beliau berkata: "Biarkanlah apa yang aku tinggalkan kepada kalian. Sesungguhnya orang sebelum kalian telah binasa karena mereka banyak bertanya yang tidak diperlukan dan menyelisihi nabi-nabi mereka. Jika aku memerintahkan sesuatu kepada kalian maka lakukanlah sesuai dengan kesanggupan kalian. Dan bila aku melarang kalian dari sesuatu maka tinggalkanlah."
Niat Haji dan Artinya
Ilustrasi shutterstock.com
Niat haji perlu dibaca setiap muslim yang hendak menunaikan ibadah haji. Niat haji diartikan sebagai keteguhan hati dalam melaksanakan ibadah dan siap mematuhi semua hal yang dilarang sampai selesai masa haji. Adapun niat haji dan artinya adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بحَجًَةِ
Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’aa labbaika Allahumma hajjan.
Artinya:
“Aku niat pelaksanaan haji dan berihram karena Allah SWT. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berhaji”
Niat Haji Ifrad
Haji ifrad adalah ibadah haji yang dikerjakan terlebih dahulu, setelah itu melaksanakan umrah. Kata Ifrad sendiri bermakna menjadikan sesuatu itu sendirian, atau memisahkan sesuatu yang bergabung menjadi sendiri-sendiri.
Sederhananya, orang yang berhaji ifrad ialah orang yang menyelesaikan ibadah haji terlebih dahulu kemudian bisa melakukan umrah. Adapun niat haji ifrad dan artinya adalah sebagai berikut:
Nawaitu alkhamju wa akh ramtu bihililahi taalaa
Artinya:
Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji
Niat Haji Tamattu’
Haji tammatu menjadi salah satu jenis haji yang sering dilaksanakan Jemaah dari Indonesia. Pelaksanaan ibadah ini dilakukan sesudah selesai melakukan umrah. Jenis haji tamattu lebih mudah jika dibandingkan dengan haji ifrad dan qiran, sebab setelah selesai tawaf dan sa’I umrah, Jemaah bisa langsung tahallul agar terbebas dari larangan sesame ihram.
Jemaah haji yang memilih haji tamattu juga berkewajiban untuk membayar dam atau denda menyembelih seekor kambing. Namun, jika tidak mampu, Jemaah harus menggantinya dengan berpuasa selama 10 hari. Adapun niat haji tamattu dan artinya adalah sebagai berikut:
Nawaitul hajja wahramtu bihi lillahi ta’ala labbika Allahuma hajjan
Artinya:
Aku berniat haji dengan berihram karana Allah ta’ala
Niat Haji Qiran
Qiran adalah ibadah haji yang menggabungkan niat haji dan umrah secara sekaligus. Pelaksanaan ibadah haji ini dikerjakan pada bulan-bulan haji. Pelaksanaan tawaf, sa’i, dan tahallul untuk haji dan umrah hanya dilaksanakan satu kali atau sekaligus.
Jemaah yang ingin melaksanakan haji qiran dikenakan dam atau denda menyembelih seekor kambing. Namun, jika tidak mampu, Jemaah harus menggantinya dengan berpuasa selama 10 hari. Selain itu, bagi Jemaah yang memilih haji qiran juga disunnahkan melaksanakan tawaf qudum saat tiba di Mekkah.
Adapun niat haji qiran dan artinya adalah sebagai berikut:
Nawaitul hajja wal umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala
Artinya:
Aku niat melaksanakan haji sekaligus umrah dan berihram karena Allah SWT.
Rukun-rukun Haji
Dalam tata cara pelaksanaan haji, dikenal dengan istilah rukun haji. Di mana rukun haji merupakan perkara yang harus dilaksanakan saat melakukan ibadah haji, sehingga ketika seorang muslim tidak melaksanakannya, maka hajinya batal dan harus diulang.
Oleh karena itu, sebelum melaksanakan ibadah haji setiap muslim dianjurkan untuk mengetahui serta memahami rukun haji. Hal ini harus dipahami dengan benar karena rukun haji menjadi salah satu perkara penting yang harus dilaksanakan bagi calon haji. Adapun rukun haji menurut Mazhab Syafi’ yang banyak dianut masyarakat muslim ialah sebagai berikut:
Ihram
Rukun haji yang pertama yaitu ihram atau berniat untuk melaksanakan haji. Sebagaimana dalam ibadah-ibadah wajib umat muslim lainnya, niat menjadi salah satu perkara paling penting yang harus diperhatikan saat pelaksanaan haji. Selain itu, bagi jamaah haji juga dianjurkan untuk mandi, memakai wangi-wangian, shalat dua rekaat, serta menggunakan pakaian ihram untuk laki-laki.
Wukuf
Rukun haji berikutnya yang harus dikerjakan bagi jemaah haji berikutnya yaitu wukuf di bukit Arafah. Waktu pelaksanaan wukuf terentang mulai dari waktu zhuhur tanggal 9 Dzulhijjah hingga subuh tanggal 10 Dzulhijjah. Para jemaah haji bisa melaksanakan malam harinya sampai jelang subuh atau mengambil waktu siang hingga setelah maghrib.
Thawaf Ifadhah
Setelah melaksanakan wukuf di Arafah, jemaah haji harus melaksanakan thawaf menunju Masjidil Haram mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Adapun putaran pertama dimulai dari arah Hajar Aswad, dan Ka’bah berada di sisi kiri badan jemaah haji. Sederhananya, jemaah haji berputar melawan arah jarum jam.
Sa’i
Rukun haji berikutnya yaitu sa’i dari bukit Shafa dan Marwah. Saat melakukan sa’i, para jemaah haji harus berjalan sampai tujuh kali perjalanan dan berakhir di bukit Marwah. Tujuh putaran sa’i biasanya dilakukan sekaligus tanpa jeda atau istirahat, kecuali saat berdoa di Bukit Shafa dan Marwah.
Tahallul
Tahallul merupakan proses mencukur rambut kepala setelah rangkaian haji selesai. Tahallul disimbolkan dengan mencukur minimal 3 helai rambut. Adapun pelaksanaannya dilakukan sekurang-kurangnya setelah lewat tanggal 10 Dzulhijjah.
(mdk/jen)