Bantu Lewati Masa Krisis Ekonomi, Orang Miskin di Yogyakarta Terima Ini dari SAPDA
Pandemi Covid-19 menimbulkan krisis ekonomi di kalangan masyarakat prasejahtera dan rentan. Untuk itu, Yayasan Sentra Advokasi Perempuan, Difabel, dan Anak (SAPDA) mendistribusikan bantuan ini kepada mereka.
Sebanyak 1.750 warga prasejahtera (miskin) dan rentan di Kota Yogyakarta menerima paket bantuan pangan dari Yayasan Sentra Advokasi Perempuan, Difabel, dan Anak (SAPDA). Distribusi bantuan yang bertujuan menekan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 berlangsung pada 29 April hingga 6 Mei 2021.
Para warga penerima paket bantuan pangan berasal dari 7 kelurahan di 3 Kemantren (Kecamatan), yaitu di Kecamatan Kotagede (Kelurahan Purbayan, Rejowinangun, dan Prenggan), Kecamatan Jetis (Kelurahan Cokrodiningrat dan Bumijo), dan Kecamatan Wirobrajan (Kelurahan Wirobrajan dan Patangpuluhan).
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kenapa publik jadi perhatian sama kabar Jeanneta? Jeanne jadi perhatian publik gara-gara kabar cerai ini.
-
Siapa yang mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana kekeringan di Jateng? Namun Pak Suharyanto mengingatkan masyarakat bahwa meski tidak ada dampak El Niño, namun bencana kekeringan di Jawa Tengah masih mungkin terjadi, sehingga tetap perlu waspada.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
Bangun Solidaritas
Distribusi paket bantuan pangan untuk warga miskin dan rentan di Yogyakarta ini merupakan pelaksanaan Program Warga Aktif Membangun Solidaritas dan Ketahanan dalam Menghadapi Covid-19 atau Active Citizens Building Solidarity and Resilience in Response to Covid-19 (ACTION).
Program ACTION sepenuhnya didanai oleh Uni Eropa, serta diinisiasi dan dikoordinir oleh Hivos. Selanjutnya, diimplementasikan oleh SAPDA, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK), Institut KAPAL Perempuan, dan Pamflet Generasi.
Penerima Bantuan
©2021 Merdeka.com/Dok. SAPDA
Penerima bantuan pangan terdiri dari 891 lansia, 535 penyandang disabilitas, 188 perempuan kepala rumah tangga, 60 anak penyandang disabilitas, 44 perempuan pencari nafkah utama, dan 21 orang dari kelompok seksual minoritas.
Rincian penerima bantuan penyandang disabilitas yakni 247 penerima dengan ragam disabilitas daksa, 137 penerima dengan ragam disabilitas mental, 75 penerima dengan ragam disabilitas tuliwicara, 52 penerima dengan ragam disabilitas intelektual, 45 penerima dengan ragam disabilitas netra, dan 2 penerima penerima dengan lebih dari satu ragam disabilitas.
“Para penerima bantuan adalah kelompok yang mudah terdampak pandemi. Mereka rentan kehilangan sumber penghidupan karena mayoritas bergantung pada anggota keluarga lain dan sulit menjangkau akses ekonomi. Mereka juga rentan secara kesehatan dan rentan mendapatkan kekerasan dari lingkungan sekitarnya. Mereka seringkali tidak terlihat dan tidak terdengar karena selama ini terpinggirkan dan dipandang tidak mampu berkontribusi dalam keluarga dan masyarakat,” ujar Direktur SAPDA, Nurul Saadah Andriani, melalui keterangan tertulis yang diterima Merdeka (5/5).
Nurul berharap, bantuan ini turut membantu penerima manfaat melewati krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Setidaknya dalam beberapa waktu akan terjaga persediaan makanan yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Tetapi dampak lebih jauh yang kami harapkan adalah para penerima bantuan pangan program ACTION menjadi kelompok prioritas dalam program bantuan dan perlindungan sosial ke depan, karena selama ini mereka mungkin belum cukup mendapatkan perhatian,” imbuhnya.
Penentuan Penerima Bantuan
©2021 Merdeka.com/Dok. SAPDA
Project Officer SAPDA untuk program ACTION Sholih Muhdlor mengungkapkan, distribusi bantuan pangan dilakukan berbasis pendataan dan asesmen yang di lima daerah pada Desember 2020.
“Penerima manfaat tidak harus memiliki KTP atau Kartu Keluarga sesuai tempat tinggal, yang terpenting adalah berdomisili di wilayah intervensi program ACTION. Beberapa dari penerima manfaat bahkan sama sekali tidak memiliki surat kependudukan,” jelasnya.
Selain membantu masyarakat pra sejahtera dan rentan, distribusi bantuan pangan ini juga bertujuan memberdayakan kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Tiga UMKM rintisan komunitas penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta dilibatkan sebagai pemasok bantuan pangan, yaitu Ardhan Barokah, Mbah Bayan, dan Santo Sembako. Selain itu, bantuan pangan juga dipasok dari Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakan UMKM binaan DP3AP2KB Kota Yogyakarta; dan E-Warung Kube 22 yang merupakan UMKM binaan Dinas Sosial Kota Yogyakarta.
Distribusi Bantuan Pangan
Selain Kota Yogyakarta, distribusi bantuan pangan rencananya juga akan dilakukan di empat daerah lain, yaitu Kabupaten Bogor pada Mei 2021 (2.075 penerima manfaat), Kota Makassar pada Juni 2021 (1.534 penerima manfaat), Kabupaten Lombok Timur pada Juli 2021 (303 penerima manfaat), dan Kota Jakarta Timur pada Agustus 2021 (1.534 penerima manfaat). Total bantuan pangan yang didistribusikan ke 5 daerah tersebut mencapai 7.000 paket.
Rincian penerima bantuan pangan tersebut terdiri dari 3.869 lansia, 1.259 penyandang disabilitas, 1.312 perempuan kepala rumah tangga, 221 individu kelompok seksual minoritas, anak penyandang disabilitas dan 132 pencari nafkah utama.