Cara Mengatasi Masuk Angin secara Alami, Efektif
Dengan begitu, penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja gejala masuk angin yang sering terjadi. Selain itu, perlu diketahui pula beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko dan cara mengatasi masuk angin secara efektif.
Istilah masuk angin tentu sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan kondisi badan yang sedang tidak sehat atau fit. Kondisi masuk angin sering kali ditandai dengan kepala yang terasa pusing, badan pegal, hingga tubuh lemas dan cepat merasa kelelahan saat beraktivitas.
Hingga saat ini, penyebab masuk angin belum diketahui secara jelas. Namun istilah masuk angin bukan berarti disebabkan oleh masuknya angin ke dalam tubuh. Meskipun, kondisi ini sering kali terjadi ketika memasuki musim hujan dengan hawa dingin.
-
Apa itu masuk angin? Masuk angin adalah istilah yang umum digunakan untuk menggambarkan sejumlah gejala yang muncul pada tubuh, terutama di bagian perut dan saluran pencernaan, akibat perubahan cuaca atau faktor lainnya.
-
Bagaimana cara orang Jawa Timur mengatasi masuk angin? Sebagian besar masyarakat lebih memilih cara alternatif yang dianggap mampu mengatasi gejala masuk angin tersebut, yang dikenal dengan istilah kerokan.
-
Bagaimana cara paling ampuh untuk mengatasi 'masuk angin'? Banyak yang menganggap kalau obat masuk angin paling ampuh cuma bisa dilakukan dengan 1 cara, kerokan.
-
Bagaimana cara mencegah angin duduk? Menyadari bahwa penyakit ini bisa menyerang siapa saja dan terjadi secara mendadak, maka alangkah lebih baik jika Anda mencegahnya. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah angin duduk dan hal ini pun berhubungan dengan bagaimana sebaiknya kamu menerapkan gaya hidup sehari-hari.
-
Bagaimana cara melakukan senam jantung? Berikut beberapa gerakan senam jantung yang dapat Anda praktikkan, dilansir dari berbagai sumber. Semoga membantu! Ragam Gerakan Senam Jantung 1. JoggingGerakan senam jantung yang pertama adalah jogging di tempat. Ya, jogging di tempat adalah salah satu gerakan senam jantung yang efektif dan dapat dilakukan di mana saja.
-
Bagaimana cara melepas tanduk kambing? Proses melepas tanduk kambing hampir sama seperti metode yang telah dijelaskan sebelumnya. Bedanya, setelah direbus, tanduk kambing akan dipotong memakai pisau dengan cara dipukul-pukul. Dengan demikian, kepala kambing akan terbebas dari bulu dan tanduk, sehingga siap untuk diproses lebih lanjut.
Walaupun penyebab masuk angin belum diketahui secara pasti, namun kondisi ini tetap harus diwaspadai. Pasalnya, kondisi masuk angin bisa menjadi salah satu tanda atau gejala terjadinya suatu penyakit yang lebih serius. Mulai dari penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan, pencernaan, hingga beberapa penyakit berat yang tidak boleh disepelekan.
Dengan begitu, penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja gejala masuk angin yang sering terjadi. Selain itu, perlu diketahui pula beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko dan cara mengatasi masuk angin secara efektif.
Dilansir dari Mayoclinic, berikut kami merangkum berbagai gejala yang sering muncul, faktor risiko, cara mencegah, serta cara mengatasi masuk angin, bisa Anda simak.
Gejala dan Faktor Risiko Masuk Angin
©medicalnewstoday.com
Sebelum mengetahui bagaimana cara mengatasi masuk angin, perlu dipahami terlebih dahulu berbagai gejala yang sering terjadi dan faktor yang meningkatkan risiko. Dengan memahami hal ini, Anda bisa mengantisipasi serta mendeteksi dengan lebih cepat jika sedang mengalami masuk angin. Berikut penjelasan lengkap gejala dan faktor risiko masuk angin yang bisa Anda simak.
Gejala masuk angin
- Hidung berair atau tersumbat
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Sakit badan ringan atau sakit kepala ringan
- Bersin
- Demam ringan
- Umumnya merasa tidak enak badan
Gejala masuk angin atau flu pada orang dewasa meliputi:
- Gejala yang memburuk atau tidak kunjung membaik
- Demam lebih dari 101,3 F (38,5 C) yang berlangsung lebih dari tiga hari
- Demam kembali setelah periode bebas demam
- Sesak napas
- Mengi
- Sakit tenggorokan parah, sakit kepala atau sakit sinus
Gejala masuk angin atau flu pada anak-anak meliputi:
- Demam 100,4 F (38 C) pada bayi baru lahir hingga 12 minggu
- Meningkatnya demam atau demam berlangsung lebih dari dua hari pada anak dari segala usia
- Gejala parah, seperti sakit kepala, sakit tenggorokan atau batuk
- Kesulitan bernapas atau mengi
- Sakit telinga
- Kerewelan ekstrem
- Rasa kantuk yang tidak biasa
- Kurang nafsu makan
Faktor risiko masuk angin:
Sementara itu, faktor risiko masuk angin akan meningkat pada kelompok tertentu atau ketika memiliki beberapa kondisi. Berikut faktor risiko masuk angin yang perlu diperhatikan:
- Usia. Bayi dan anak kecil paling berisiko terkena pilek, terutama jika mereka menghabiskan waktu di tempat umum, termasuk tempat penitipan anak.
- Sistem kekebalan tubuh melemah. Memiliki penyakit kronis atau sistem kekebalan yang melemah meningkatkan risiko terkena masuk angin.
- Merokok. Anda lebih mungkin terkena flu dan pilek yang lebih parah jika Anda merokok atau berada di sekitar perokok pasif.
- Paparan. Jika Anda berada di sekitar orang banyak, seperti di sekolah atau di transportasi umum, Anda kemungkinan besar akan terpapar virus penyebab pilek dengan lebih mudah.
Cara Mencegah Masuk Angin
Sebelum mengetahui cara mengatasi masuk angin, terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko masuk angin. Beberapa cara ini cukup sederhana, tidak lain adalah dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat.
Berikut beberapa cara mencegah masuk angin yang bisa Anda lakukan:
- Cuci tangan. Cuci tangan Anda secara menyeluruh dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung setidaknya 60% alkohol. Ajari anak pentingnya mencuci tangan. Hindari menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan yang belum dicuci.
- Desinfeksi barang-barang. Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, sakelar lampu, elektronik, serta meja dapur dan kamar mandi setiap hari. Ini sangat penting ketika seseorang dalam keluarga Anda terkena flu.
- Tutupi batuk. Saat ingin bersin dan batuk gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung. Segera buang tisu tersebut, lalu cuci tangan hingga bersih. Jika Anda tidak memiliki tisu, lakukan bersin atau batuk di lekukan siku lalu cuci tangan sampai bersih.
- Jangan berbagi. Jangan berbagi gelas minum atau peralatan makan dengan anggota keluarga lainnya. Gunakan gelas Anda sendiri atau gelas sekali pakai ketika Anda atau orang lain sakit. Beri label cangkir atau gelas dengan nama orang yang menggunakannya.
- Jauhi orang-orang yang terserang pilek. Hindari kontak dekat dengan siapa saja yang sedang flu. Jauhi keramaian, jika memungkinkan. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda.
- Jaga pola hidup. Makan dengan baik dan berolahraga dan tidur yang cukup sangat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Cara Mengatasi Masuk Angin
©www.hindustantimes.com
Setelah mengetahui gejala, faktor risiko, dan cara mencegah, terakhir terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan jika terjadi masuk angin. Beberapa cara ini adalah pengobatan alami yang efektif untuk menurunkan gejala dan membantu proses penyembuhan masuk angin.
Berikut beberapa cara mengatasi masuk angin yang bisa Anda lakukan:
- Tetap terhidrasi. Air, jus, kaldu bening atau air lemon hangat dengan madu membantu melonggarkan gangguan tenggorokan dan mencegah kondisi dehidrasi. Dalam hal ini, Anda perlu menghindari beberapa minuman seperti alkohol, kopi, dan soda berkafein, yang dapat memperburuk dehidrasi.
- Cukupi kebutuhan istirahat dengan baik.
- Redakan sakit tenggorokan. Berkumur dengan air asin 1/4 hingga 1/2 sendok teh garam yang dilarutkan dalam segelas air hangat, dapat meredakan sakit tenggorokan atau gatal untuk sementara. Anda juga dapat mencoba semprotan sakit tenggorokan, pelega tenggorokan, atau permen keras. Berhati-hatilah saat memberikan pelega tenggorokan atau permen keras kepada anak-anak karena mereka dapat tersedak. Jangan berikan pelega tenggorokan atau permen keras kepada anak-anak di bawah 6 tahun.
- Mengurangi rasa sesak. Tetes dan semprotan hidung saline yang dijual bebas dapat membantu meredakan gejala hidung tersumbat saat masuk angin. Pada bayi, para ahli merekomendasikan untuk memasukkan beberapa tetes garam ke dalam satu lubang hidung, kemudian dengan lembut menyedot lubang hidung dengan jarum suntik. Sementara itu, pada anak yang lebih besar bisa menggunakan semprotan hidung namun perlu dilakukan dengan pendampingan.
- Menyesap cairan hangat. Obat flu yang digunakan di banyak budaya, meminum cairan hangat, seperti sup ayam, teh atau jus apel hangat, efektif untuk menenangkan dan mengurangi gejala hidung tersumbat dengan meningkatkan aliran lendir.
- Konsumsi madu. Madu dapat membantu batuk pada orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua di atas usia 1 tahun. Coba campurkan beberapa sendok madu ke dalam teh hangat dan minum secara rutin.
- Tambahkan kelembapan ke udara. Alat penguap atau pelembap kabut dingin dapat menambahkan kelembapan ke rumah Anda. Alat ini dapat membantu mengurangi gejala hidung tersumbat secara efektif. Namun, jangan lupa untuk mengganti air setiap hari, dan bersihkan unit sesuai dengan instruksi pabrik.
- Cobalah obat flu dan batuk yang dijual bebas. Untuk orang dewasa dan anak-anak berusia 5 tahun ke atas, dekongestan OTC, antihistamin, dan pereda nyeri mungkin dapat meredakan gejala.