Cara Mengatasi Stress pada Mahasiswa, Bantu Lewati Fase Sulit
Jika tidak dikelola dengan baik, tentu kondisi stres yang dialami akan semakin parah yang bisa meningkatkan risiko depresi dan masalah kesehatan mental lainnya. Dengan begitu, penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai cara mengatasi stress pada mahasiswa yang baik dan efektif.
Kondisi stres memang menjadi ancaman tersendiri bagi setiap orang. Dalam hal ini, kondisi stres dapat dipicu oleh berbagai macam faktor. Mulai dari banyaknya tugas pekerjaan yang harus diselesaikan, rutinitas harian yang monoton, kondisi hubungan dengan keluarga, teman, maupun pasangan, hingga berbagai faktor pemicu stres lainnya.
Stres juga sering kali dirasakan oleh mahasiswa. Umumnya, stres yang dialami mahasiswa berkaitan dengan akademik. Mulai dari berbagai tugas yang menumpuk, nilai ujian yang tidak sesuai harapan, hingga masalah skripsi sebagai tugas akhir yang tidak kunjung selesai. Meskipun terkesan sepele, namun berbagai masalah ini cukup memberikan efek stres yang kuat.
-
Bagaimana stres mempengaruhi jantung? Tekanan darah akan meningkat seiring dengan berlanjutnya stres. Hal ini terjadi karena pembuluh darah akan menyempit. Dampaknya, risiko terkena masalah jantung, seperti hipertensi, kadar kolesterol yang tinggi, dan serangan jantung akan semakin meningkat.
-
Apa saja tanda-tanda yang menunjukkan stres akibat kerja? Gejala gangguan mental yang berkaitan dengan pekerjaan umumnya meliputi kesulitan tidur, stres akibat tekanan pekerjaan, kehilangan motivasi untuk memulai pekerjaan, dan penurunan interaksi dengan keluarga karena beban kerja yang tinggi.
-
Apa tanda remaja sedang mengalami stres? Menurut Dr. Fransiska M. Kaligis, dokter spesialis kesehatan jiwa di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), perubahan perilaku yang terjadi pada remaja akibat stres merupakan sebuah isyarat bagi orang dewasa untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada mereka. "Itu mungkin suatu tanda bahwa kita perlu memberikan perhatian kepada remaja tersebut. Perhatiannya dalam bentuk apa, mungkin kita dekati dan ajak komunikasi dulu,” kata Fransiska beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Kapan kita gampang ngantuk dan ngerasa pengen nguap gara-gara stres? Stres dapat berdampak pada kecenderungan untuk sering menguap dan merasa ngantuk. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan aliran darah di otak setelah makan, peningkatan hormon tertentu selama proses pencernaan, serta pengaruh stres terhadap kualitas tidur.
-
Siapa yang rentan mengalami stres? Setiap individu memiliki tingkat toleransi stres yang berbeda, dan faktor-faktor yang menyebabkan stres dapat bervariasi.
-
Kapan stres bisa menjadi berbahaya bagi jantung? Tidak semua stres dapat langsung merusak jantung. Stres yang terjadi dalam jangka pendek atau sesaat, menurut Dr. Rio, tidak akan menyebabkan kerusakan serius pada jantung. "Kalau cemas atau stres yang hanya 1 sampai dengan 2 hari itu tidak termasuk," katanya.
Jika tidak dikelola dengan baik, tentu kondisi stres yang dialami akan semakin parah yang bisa meningkatkan risiko depresi dan masalah kesehatan mental lainnya. Dengan begitu, penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai cara mengatasi stress pada mahasiswa yang baik dan efektif.
Cara mengatasi stress pada mahasiswa bisa dilakukan dengan tidur yang cukup, makan makanan yang bergizi, olahraga secara teratur, tidak menunda-nunda, hingga menetapkan harapan realistis. Beberapa cara ini dapat membantu Anda mengelola stres dengan baik, sehingga setiap masalah dapat dihadapi dengan baik.
Dilansir dari laman Best Colleges, berikut kami merangkum cara mengatasi stress pada mahasiswa yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penyebab Stress pada Mahasiswa
Sebelum mengetahui cara mengatasi stress pada mahasiswa, penting untuk diketahui hal apa saja yang biasanya memicu stres pada mahasiswa. Seperti disebutkan sebelumnya, stress yang dialami bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.
Umumnya, stres yang terjadi pada mahasiswa berkaitan dengan akademik. Mulai dari tugas kuliah yang menumpuk, kerja kelompok yang tidak bisa berjalan dengan lancar, ujian yang sulit atau mendapatkan nilai yang kurang memuaskan, hingga tugas akhir seperti skripsi yang tidak kunjung selesai.
Selain berkaitan dengan hal-hal akademik, stres pada mahasiswa juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor lain. Seperti rindu keluarga dan rumah karena terlalu lama merantau, masalah dengan teman satu kamar, kehilangan anggota keluarga seperti orang tua, gagalnya hubungan romantis, sulitnya mengatur waktu belajar dengan pekerjaan sambilan, hingga masalah keuangan.
Berbagai hal ini dapat memberikan pengaruh stres yang cukup kuat pada mahasiswa. Tidak menjadi masalah jika stress dapat dikelola dengan baik. Jika tidak, kondisi stres akan semakin buruk dan bisa memicu depresi hingga masalah mental lainnya.
Gejala Stress pada Mahasiswa
Sebelum mengetahui cara mengatasi stress pada mahasiswa, Anda juga perlu memahami gejala stres apa saja yang mungkin dialami mahasiswa. Secara umum, saat seseorang terkena stres maka akan mengalami reaksi fisik, emosional, perilaku, dan kognitif.
Meskipun begitu, setiap orang mempunyai gejala stres yang berbeda-beda. Berikut beberapa gejala stres pada mahasiswa yang perlu Anda perhatikan:
Gejala fisik: Berkeringat, peningkatan denyut jantung atau tekanan darah, vertigo, sesak napas, ketegangan otot, sakit kepala, sakit perut, kelelahan
Gejala emosional: Permusuhan, lekas marah, dan perubahan suasana hati lainnya; meningkatnya kekhawatiran; perasaan tidak berdaya; kesendirian
Gejala perilaku: Makan berlebihan atau berkurang, penyalahgunaan obat atau alkohol, penurunan gairah seks, kebiasaan tidur yang tidak menentu
Gejala kognitif: Kehilangan memori, kehilangan konsentrasi, pandangan negatif, disosiasi (yaitu, terputusnya pikiran, perasaan, dan identitas)
Cara Mengatasi Stress pada Mahasiswa
Setelah memahami penyebab dan gejalanya, terakhir akan dijelaskan bagaimana cara mengatasi stress pada mahasiswa yang bisa dilakukan. Beberapa cara ini memang sederhana, namun dapat membantu Anda mengelola stress dengan baik.
Jika diterapkan secara rutin, Anda bisa mengelola kesehatan dan kesejahteraan mental lebih baik dengan beberapa cara ini. Berikut cara mengatasi stress pada mahasiswa yang bisa dipraktikkan:
Tidur yang cukup
Cara mengatasi stres pada mahasiswa yang pertama bisa dilakukan dengan tidur yang cukup. Mendapatkan tidur cukup dan berkualitas dapat mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati yang lebih baik. Selain itu, tidur yang cukup juga meningkatkan fokus dan daya ingat, sehingga Anda akan mendapatkan pikiran lebih jernih. Tidur yang cukup juga meningkatkan imun sehingga Anda bisa menjaga kesehatan dengan baik.
Makan dengan baik
Cara mengatasi stress pada mahasiswa berikutnya, yaitu makan dengan baik. Usahakan makan makanan yang bergizi, dan hindari makan sambil terburu-buru. Sebaiknya luangkan waktu secara teratur untuk sarapan, makan siang, dan makan malam sehingga nutrisi dapat terpenuhi dengan baik. Makan dengan santai juga melindungi sistem pencernaan dari berbagai masalah. Selain itu, makan dengan cukup dan bergizi dapat secara efektif mengurangi stres dan meningkatkan mood.
Olahraga secara teratur
Cara mengatasi stress pada mahasiswa selanjutnya, yaitu olahraga secara teratur. Selain menjaga tubuh Anda tetap sehat, olahraga teratur melepaskan endorfin dan meningkatkan kemampuan kognitif Anda secara keseluruhan. Olahraga bahkan dapat membantu tidur lebih nyenyak sehingga dapat mengurangi stres. Anda bisa melakukan olahraga apa saja mulai dari yoga, jalan kaki, bersepeda, renang, atau sekedar latihan peregangan.
Hindari menunda-nunda
Cara mengatasi stress pada mahasiswa lainnya adalah hindari kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Sekilas kebiasaan ini memang memberikan kelegaan, namun pada akhirnya jika Anda terus menunda, pekerjaan akan semakin menumpuk dan sulit untuk diselesaikan. Dengan begitu, usahakan untuk mengatur waktu dengan baik sehingga berbagai pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik tanpa menjadi beban.
Tetapkan harapan yang realistis
Cara mengatasi stress pada mahasiswa yang terakhir namun tak kalah penting, yaitu menetapkan harapan yang realistis. Setiap target memang dapat memacu motivasi Anda untuk melakukan yang terbaik agar tujuan dapat tercapai dengan baik.
Namun Anda juga perlu menetapkan harapan yang realistis dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Jika berhasil, maka berilah penghargaan pada diri sendiri. Jika tidak maka jangan menyalahkan diri sendiri. Pahami bahwa kegagalan adalah hal biasa.