Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa DIY, Ini Penjelasan BMKG
BMKG Yogyakarta secara tertulis mengimbau masyarakat Yogyakarta untuk mewaspadai cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat disertai kilat, petir, serta angin kencang dalam beberapa hari ke depan. Selain itu, cuaca ekstrem ini diprediksi menyebabkan gelombang tinggi yang mengakibatkan rob di pesisir selatan Jawa.
Belakangan ini, hujan terjadi semakin intens di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Bahkan secara terang-terangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat disertai kilat, petir, serta angin kencang dalam beberapa hari ke depan.
Dalam keterangan tertulis yang dikutip dari ANTARA pada Senin (17/1), Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta International Airport, Warjono mengatakan bahwa cuaca ekstrem itu juga rawan berakibat pada bencana susulan seperti longsor, banjir, banjir bandang, maupun pohon tumbang.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Selain itu, cuaca ekstrem juga berdampak pada peningkatan gelombang air laut di pesisir selatan Yogyakarta. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga 21 Januari 2022.
Lantas apa yang membuat cuaca ekstrem terjadi? Berikut selengkapnya:
Fenomena Atmosfer
©2021 Merdeka.com/Pexels-Pixabay
Warjono menjelaskan, berdasarkan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer per 17 Januari 2022 pukul 12.00 WIB, ada indikasi peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti could surge atau seruak massa udara dingin dari Asia menuju wilayah Indonesia.
Selain itu, terindikasi pula aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator. Ada pula pola tekanan udara rendah yang memicu terbentuknya pumpunan angin serta adanya pengaruh labilitas udara dalam skala lokal.
“Kondisi tersebut secara signifikan dapat meningkatkan potensi peningkatan curah hujan hingga cuaca ekstrem di wilayah DIY dalam periode tiga hingga lima hari ke depan,” kata Warjono, memgutip dari ANTARA.
Tempat Terjadi Hujan Lebat
©2017 Merdeka.com
Warjono mengatakan, hujan dengan intensitas sedang-lebat berpotensi terjadi pada seluruh kabupaten di DIY di antaranya Kabupaten Sleman yang meliputi Kecamatan Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Kalasan, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Berbah, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Moyudan, serta Prambanan.
Lalu ada pula Kabupaten Bantul yang meliputi Kecamatan Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Banguntapan, Piyungan, Imogiri, Dlingo, Pundong, Pandak, dan Bambanglipuro.
Sementara ada Kabupaten Gunung Kidul yang meliputi Kecamatan Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Semin, Patuk, Playen, Paliyan, Panggang, Purwosari, Semanu, Tepus, Semanu, Rongkop, Karangmojo, Wonosari, Tanjungsari, Saptosari, Ponjong, dan Girisubo.
Sedangkan Kabupaten Kulon Progo cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kecamatan Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Sentolo, Pengasih, Temon, Wates, Panjatan, Galur, Lendah, dan Kokap. Cuaca ekstrem ini berpotensi pula terjadi di Kota Yogyakarta.
Potensi Rob di Pesisir Jabar hingga DIY
Instagram theyachtmogul ©2022 Merdeka.com
Sementara itu BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wilung Cilacap juga mengeluarkan peringatan ancaman cuaca ekstrem berupa banjir rob yang akan menghantam daerah pesisir Jawa dari Provinsi Jabar hingga DIY. Kepala Kelompok Teknisi BMKG Tunggul Wulung Teguh Wardoyo mengatakan kalau peringatan itu berlaku mulai dari 17-20 Januari 2022.
Ia mengatakan kondisi tersebut secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian warga seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, aktivitas tambak garam, dan perikanan darat.
“Tinggi gelombang di perairan selatan Jabar, Jateng, dan DIY pada tanggal 17-19 Januari 2022 diprakirakan berkisar 2,5-4 meter atau kategori tinggi, sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan saat terjadi rob,” kata Teguh, mengutip dari ANTARA pada Senin (17/1).