Cuaca Ekstrem Sebabkan Banjir dan Pergerakan Tanah di Bantul, Ini Kata BPBD
Besarnya intensitas hujan membuat terjadinya bencana hidrometeorologi di beberapa tempat. Kondisi itu juga terjadi di Kabupaten Bantul.
Pada pertengahan Bulan Februari ini, sebagian besar wilayah Jateng dan DIY memasuki puncak musim hujan. Besarnya intensitas hujan membuat terjadinya bencana hidrometeorologi di beberapa tempat. Kondisi itu juga terjadi di Kabupaten Bantul.
“Hujan disertai angin kencang di wilayah Bantul pada Kamis (17/2) sekitar pukul 16.00 WIB mengakibatkan sejumlah kejadian, yaitu banjir di empat lokasi, dan pergerakan tanah di tujuh lokasi,” kata Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah, dikutip dari ANTARA.
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Apa yang menjadi ancaman utama di 30 kabupaten/kota di Jateng? Memasuki bulan Agustus, potensi kekeringan sudah mulai terlihat pada berbagai tempat. Tak terkecuali di Provinsi Jawa Tengah. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, mengatakan bahwa saat ini ada 30 kabupaten atau kota di Jateng yang telah menetapkan status siaga bencana.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Di mana pemudik bisa mendapatkan informasi cuaca di jalur darat? Ia mengatakan, pemudik yang membutuhkan informasi cuaca jalur darat bisa mengunjungi laman Digital Weather for Traffic yang dapat diakses melalui https://signature.bmkg.go.id/dwt/main.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Bencana Hidrometeorogi di Bantul
©BPBD Sleman
Cuaca ekstrem yang terjadi di Bantul juga mengakibatkan pohon tumbang di 19 lokasi dan talud sungai jebol di satu lokasi. Kejadian tersebut tersebar di 10 kecamatan yang meliputi 14 kelurahan/desa.
Rinciannya, di Desa Baturetno (Banguntapan) satu lokasi, di Desa Palbapang (Bantul) satu lokasi, di Desa Imogiri dua lokasi dan di Desa Wukirsari (Imogiri) delapan lokasi, di Desa Canden (Jetis) satu lokasi, di Desa Sendangsari (Pajangan) lima lokasi, dan di Desa Gilangharjo (Pandak) satu lokasi.
Selain itu, di Desa Bawuran lima lokasi, di Desa Segoroyoso satu lokasi, dan Desa Wonolelo (Pleret) satu lokasi, Desa Srihardono (Pundong) satu lokasi, Desa Argosari satu lokasi, Desa Argomulyo (Sedayu) dua lokasi, dan Desa Timbulharjo (Sewon) satu lokasi.
Kerugian Capai Puluhan Juta Rupiah
©2022 Merdeka.com
Aka mengatakan, dampak dari kejadian itu adalah tertutupnya akses jalan, pohon tumbang yang menimpa jaringan listrik, jembatan, kandang, pondok pesantren, rumah, sekolah, kerusakan talud jalan, talud pekarangan, talud sungai, dan tempat usaha. Estimasi biaya kerusakan yang disebabkan angin kencang itu mencapai Rp37.990.000.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca ekstrem itu berlangsung sejak 17 sampai 23 Februari 2022.
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, dan dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan lain-lain,” kata Aka dikutip dari ANTARA.
(mdk/shr)