Diduga Kesal karena Nilai Jelek, Ini Fakta Siswa Bacok Guru saat Sedang Awasi Ujian
Sang guru sempat dikabarkan meninggal dunia, namun kabar itu hoax.
Sang guru sempat dikabarkan meninggal dunia, namun kabar itu hoax.
Diduga Kesal karena Nilai Jelek, Ini 4 Fakta Siswa Bacok Guru saat Sedang Awasi Ujian
Kejadian miris terjadi di Demak. Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Kapan guru tersebut melakukan perbuatan bejatnya? Perbuatan pelecehan itu dilakukan pelaku pada saat jam pelajaran di lingkungan sekolah.
-
Apa perbuatan bejat yang dilakukan guru tersebut? Perbuatan pelecehan itu dilakukan pelaku pada saat jam pelajaran di lingkungan sekolah. Dia mengimingi-imingi korban dengan uang"Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang," jelasnya.
-
Di mana guru tersebut melakukan perbuatan bejatnya? Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas.
-
Mengapa guru tersebut melakukan perbuatan bejat? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang.
-
Mengapa guru dalam cerita lucu ini tampak kebingungan? Guru: "Maaf ... ini dari siapa?"Penelpon: "Ini dari ayah saya."Guru : ?????&%^&$*^%????
-
Di mana kejadian lucu dalam cerita tentang guru yang mengabsen murid? Cerita Lucu soal Anak Pintar Cerita Lucu soal Keceplosan Guru mengabsen murid di sekolah.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
Setelah melakukan aksinya, siswa berinisial R itu langsung membuang barang bukti dan melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
Berikut fakta kasus siswa SMA di Demak bacok guru selengkapnya.
Pernyataan Pelaku
Pada Selasa (26/9) dini hari, pelaku berhasil diamankan polisi. R kemudian langsung dibawa ke Polres Gubug.
Dalam perjalanan menuju kantor polisi, R sempat ditanya mengenai alasannya tega membacok korban.
Pelaku mengungkapkan tidak ada kesempatan lagi untuknya buat sekolah, karena sang guru sudah banyak memberinya kesempatan.
“Tidak ada kesempatan lagi buat sekolah. Udah terlalu banyak kesempatan,” kata pelaku.
Kondisi Guru
Sementara itu Perwakilan Kemenag Kanwil Jateng mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas kejadian tersebut. Ia mengatakan saat ini guru yang menjadi korban atas peristiwa itu telah dirawat di RS dr. Kariadi dan dalam kondisi yang stabil.
“Perlu kami sampaikan saat ini kami sudah melakukan kroscek lapangan, dan saya sudah ketemu dengan korban, bapak guru yang bersangkutan, saat ini kondisi yang bersangkutan stabil. Oleh karena itu saya mohon doa restu panjenengan sedoyo, dan berita terkait beliau meninggal itu tidak benar,”
kata perwakilan Kemenag Jateng, dikutip dari akun Instagram @demakhariini.
- 6 Fakta Satu Keluarga Guru di Malang Tewas dalam Satu Kamar, Begini Kondisi Anaknya yang Masih Hidup
- Fakta-Fakta Baru Kasus Guru Terancam Denda Rp50 Juta Usai Tegur Siswa Agar Salat
- Gunduli Rambut Siswi, Guru di Lamongan Kena Sanksi Dibebastugaskan Mengajar
- Fakta Eks Camat Gajahmungkur Ade Bhakti, Diduga Dimutasi Gara-Gara Sindir Lomba Nasi Goreng Mbak Ita
Guru Sempat Dikabarkan Meninggal
Beberapa saat setelah insiden itu, sang buru bernama Fathkur sempat dikabarkan meninggal dunia.
Seiring waktu, kondisi korban membaik dan sudah bisa diajak berkomunikasi.
“Guru korban bacok siswa di MA Yasua Pilangwetan masih dirawat intensif dan sudah bisa diajak bicara. Video pelaku diamankan Polsek Gubug HOAX,” tulis akun Instagram @demakharini pada Senin (25/9).
Kesaksian Tetangga
Dikutip dari akun Instagram @demakhariini pada Selasa (26/9), pelaku dan korban sebenarnya merupakan tetangga satu RT.
Karena berasal dari keluarga tidak punya, biaya sekolah R dibayar oleh budhe-nya.
Namun karena uang sekolah semester belum lunas, R tetap tidak diperkenankan ikut ujian. Berdasarkan informasi itu juga dijelaskan korban sebenarnya juga sudah tidak mau sekolah.