Dikritik Terkait Komunikasi Politik, Begini Jawaban Gibran Rakabuming
Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto, menilai gaya komunikasi politik Gibran Rakabuming belum cukup baik dalam memimpin Kota Solo selama setahun terakhir. Kritikan ini ditanggapi langsung oleh Gibran Rakabuming.
Beberapa waktu lalu, Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto, menilai gaya komunikasi politik Gibran Rakabuming belum cukup baik dalam memimpin Kota Solo selama setahun terakhir.
Itulah yang kemudian berdampak pada penolakan terhadap program-program yang sudah direncanakan. Salah satunya adalah penolakan sejumlah pedagang mebel Pasar Gilingan terhadap pemindahan lokasi jualan mereka ke lahan yang baru.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Hingga waktu berjalan, kritikan ini ditanggapi langsung oleh Gibran Rakabuming. Lalu bagaimana jawaban yang ia berikan terkait kritikan itu?
Jawaban Gibran Rakabuming
©2021 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Terkait dengan pembangunan sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Pasar Mebel Gilingan, Banjarsari, Solo, Gibran mengakui sempat terjadi pro dan kontra. Namun, ia menegaskan kalau persoalan itu sudah selesai.
Terkait komunikasi politik yang tidak baik, Gibran membantah hal tersebut. Menurutnya, jika ia tidak memiliki komunikasi politik yang baik, maka ia akan menemui banyak kesulitan dalam menyelesaikan persoalan di Kota Solo.
“Kalau dibilang komunikasi jelek ya enggak lah, bahkan pekerjaan yang berpuluh-puluh tahun tidak selesai sudah saya selesaikan. Kalau saya tidak komunikasi sama orang apa ya selesai,” kata Gibran dikutip dari ANTARA pada Rabu (23/2).
Tidak Mau Dibandingkan
©2021 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Gibran menolak untuk dibandingkan dengan gaya komunikasi politik Wali Kota Solo sebelumnya. Menurutnya, gaya komunikasi tiap orang berbeda-beda. Bagi dia yang penting pekerjaan beres, pola komunikasi tidak terlalu ia permasalahkan.
Sementara itu, terkait pola komunikasi “Tujuh Si” yang diterapkan mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Gibran mengaku akan memperbaiki gaya komunikasi politiknya. “Tujuh Si” merupakan singkatan dari komunikasi, koordinasi, solusi, sosialisasi, rehabilitasi, koreksi, dan evaluasi.
“Nanti saya evaluasi lagi. Saya perbaiki, lah. Tapi kan ya beda-beda,” kata Gibran.
(mdk/shr)