Fungsi Progesteron pada Tubuh Wanita, Ketahui Beberapa Risiko Gangguannya
Selain memberikan pengaruh pada kesuburan dan siklus menstruasi, terdapat beberapa fungsi progesteron lain yang tidak kalah penting. Seperti merangsang tubuh memproduksi pembuluh darah untuk menjaga janin bayi saat wanita hamil, membatasi sel telur yang dapat dibuahi.
Seperti diketahui, progesteron merupakan salah satu jenis hormon yang memainkan peranan penting dalam tubuh wanita. Di mana sistem kerja hormon ini memberikan banyak pengaruh pada tingkat kesuburan dan siklus menstruasi yang dialami wanita setiap bulan. Tanpa hormon ini, tentu sistem reproduksi wanita tidak dapat bekerja dengan baik.
Selain memberikan pengaruh pada kesuburan dan siklus menstruasi, terdapat beberapa fungsi progesteron lain yang tidak kalah penting. Seperti merangsang tubuh memproduksi pembuluh darah untuk menjaga janin bayi saat wanita hamil, membatasi sel telur yang dapat dibuahi, hingga membantu mempersiapkan payudara untuk memproduksi ASI.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Siapa yang mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana kekeringan di Jateng? Namun Pak Suharyanto mengingatkan masyarakat bahwa meski tidak ada dampak El Niño, namun bencana kekeringan di Jawa Tengah masih mungkin terjadi, sehingga tetap perlu waspada.
-
Siapa yang menerima bantuan pangan di Jateng? Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Bagaimana warga Jateng merayakan kemenangan Timnas Indonesia? Setelah pertandingan selesai, mereka larut dalam euforia. Beberapa warga menyalakan kembang api untuk merayakan kemenangan bersejarah itu.
Bukan hanya itu, fungsi progesteron juga bekerja sama dengan jenis hormon lain dalam tubuh wanita untuk menangani berbagai macam gejala saat memasuki masa menopause. Dengan begitu, setiap wanita perlu mengetahui bagaimana fungsi progesteron bekerja pada sistem reproduksi wanita. Dengan mengetahui hal ini, tentu dapat membantu Anda dalam membuat pilihan berdasarkan pengetahuan mengenai reproduksi wanita.
Selain itu, terdapat risiko gangguan hormon tertentu yang perlu diketahui. Dalam hal ini, masalah yang terjadi pada hormon dapat menyebabkan berbagai gangguan yang berkaitan dengan sistem reproduksi wanita. Seperti menstruasi yang tidak teratur hingga risiko keguguran. Dilansir dari situs Hormone, berikut kami merangkum penjelasan fungsi progesterone pada tubuh wanita dan berbagai gangguannya, perlu Anda pahami.
Mengenal Hormon Progesteron
©www.healthxchange.com.sg
Sebelum mengetahui fungsi progesteron pada tubuh wanita, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan progesteron. Progesteron merupakan jenis hormon steroid yang memberikan banyak pengaruh pada tingkat kesuburan dan siklus menstruasi wanita. Biasanya progesteron disekresikan oleh korpus luteum, yaitu kelenjar endoktrin sementara yang diproduksi wanita selama paruh kedua siklus menstruasi.
Hormon steroid sintesis yang memiliki sifat sama seperti progesteron disebut dengan progestin. Progestin sering dikombinasikan dengan estrogen , hormon lain, untuk mengembangkan kontrasepsi seperti pil KB dan patch kulit. Progestin juga berguna dalam mengobati gejala menopause yang umum . Memahami progesteron dan progestin akan membantu wanita membuat pilihan berdasarkan informasi tentang kesehatan reproduksi mereka.
Fungsi Progesteron pada Tubuh Wanita
Setelah mengetahui pengertian umumnya, berikutnya terdapat fungsi progesteron yang bekerja secara khusus dalam tubuh wanita. Dalam hal ini, hormon progesteron bekerja menyiapkan endometrium untuk mengembangkan potensi kehamilan setelah ovulasi. Dalam prosesnya, lapisan pada rahim menebal untuk menerima pembuahan pada sel telur. Selain itu, fungsi progesteron juga bekerja membatasi kontraksi otot di bagian rahim yang memungkinkan tubuh menolak sel telur. Saat hormon progesteron meningkat tinggi, biasanya tubuh tidak akan berovulasi.
Jika wanita tidak hamil, korpus luteum akan rusak, sehingga kondisi ini dapat menurunkan kadar progesteron dalam tubuh. Perubahan inilah yang memicu menstruasi. Jika tubuh benar-benar hamil, progesteron terus merangsang tubuh untuk menyediakan pembuluh darah di endometrium untuk memberi makan janin yang sedang tumbuh. Hormon juga mempersiapkan batas rahim lebih jauh sehingga dapat menerima sel telur yang telah dibuahi.
Setelah plasenta berkembang, produksi progesteron juga akan meningkat untuk mendukung korpus luteum. Hal ini menyebabkan kadarnya tetap tinggi selama kehamilan, sehingga tubuh tidak memproduksi lebih banyak sel telur. Selain itu, fungsi progesteron juga membantu mempersiapkan payudara untuk produksi ASI.
Fungsi Progestin pada Tubuh Wanita
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Subbotina Anna
Setelah mengetahui fungsi progesteron pada tubuh wanita, perlu diketahui pula bahwa terdapat hormon lain yang memiliki sifat sama dengan progesteron. Hormon ini disebut dengan progestin. Dalam hal ini, progestin diproduksi untuk mengikat reseptor progesteron dalam tubuh dan menciptakan efek yang sama seperti progesteron. Progestin dapat mengubah lapisan rahim dan menghentikan pembentukan lapisan.
Progestin juga dapat digunakan untuk mengobati gejala menopause seperti hot flashes dan kekeringan pada vagina . Estrogen dapat digunakan sendiri untuk mengobati gejala-gejala ini, atau dapat dikombinasikan dengan progestin. Untuk wanita yang mengalami perimenopause atau baru menopause, penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan pengobatan progesteron mikronisasi oral.
Risiko Gangguan Hormon Progesteron dan Gejalanya
Setelah mengetahui fungsi progesteron dan progestin dalam tubuh wanita, berikutnya tak kalah penting untuk mengetahui risiko gangguan hormon yang mungkin terjadi. Gangguan yang sering terjadi terkait dengan hal ini adalah kadar progesteron yang rendah. Wanita yang memiliki kadar progesteron rendah akan mengalami siklus menstruasi yang tidak normal atau mungkin kesulitan untuk hamil karena progesteron tidak memicu lingkungan yang tepat untuk pertumbuhan sel telur yang dikandung.
Sedangkan pada wanita yang memiliki kadar progesteron rendah akan mengalami siklus menstruasi yang tidak normal atau mungkin kesulitan untuk hamil karena progesteron tidak menyediakan lingkungan yang tepat untuk pertumbuhan sel telur yang dikandung. Berikut adalah tanda-tanda kadar progesteron rendah yang perlu diketahui :
- Pendarahan uterus abnormal
- Haid tidak teratur atau terlewat or
- Bercak dan sakit perut selama kehamilan
- Keguguran yang sering terjadi
Selain itu, kadar progesteron yang rendah dapat menyebabkan kadar estrogen yang terlalu tinggi. Hal ini tentu dapat menurunkan gairah seks, berkontribusi pada penambahan berat badan, atau menyebabkan masalah kandung empedu.
Risiko Gangguan Progestin
©www.livestrong.com
Setelah memahami fungsi progesteron dan gangguannya, ternyata hormon progestin juga memiliki risiko gangguan tersendiri yang perlu diwaspadai. Hal ini tidak lain berkaitan dengan masalah kadar progesteron rendah yang terjadi pada wanita.
Seperti dijelaskan sebelumnya, wanita yang memiliki kadar progesteron rendah akan mengalami siklus menstruasi yang tidak normal atau mungkin kesulitan untuk hamil. Selain itu, pada wanita dengan kadar progesteron rendah yang berhasil hamil memiliki risiko keguguran lebih tinggi atau kelahiran premature.
Jika Anda mengonsumsi progestin untuk mengobati gejala menopause, pengendalian kelahiran, atau untuk mengobati kondisi lain, kemungkinan akan terjadi efek samping. Seperti perubahan suasana hati, kembung, sakit kepala, dan nyeri payudara. Dalam pengendalian kelahiran hormonal, efek samping progestin dapat meliputi pendarahan dan peningkatan kram. Efek samping lain juga bisa berupa peningkatan tekanan darah dan gula darah rendah.