Fungsi Rongga Mulut dalam Sistem Pencernaan, Ketahui Strukturnya
Selain memahami fungsi rongga mulut beserta struktur penyusunnya, terdapat beberapa jenis penyakit yang bisa menyerang organ terluar sistem pencernaan ini. Beberapa jenis penyakit ini tentu perlu diwaspadai
Rongga mulut merupakan salah satu organ dalam sistem pencernaan yang berada di paling luar. Dalam hal ini, rongga mulut menjadi tempat masuknya makanan atau minuman yang dikonsumsi. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa rongga mulut menjadi pintu masuk dari setiap asupan nutrisi yang akan masuk dan diserap oleh tubuh.
Organ rongga mulut ini mempunyai beberapa bagian yang membentuknya. Mulai dari mulut, lidah, gigi, kelenjar ludah, sistem limfatik rongga mulut, hingga faring atau tenggorokan. Setiap bagian yang menyusun rongga mulut ini mempunyai peran yang sama-sama penting. Di mana setiap bagian rongga mulut bekerja sama dalam mengunyah atau atau mengolah makanan sebelum masuk ke dalam tubuh.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Siapa yang mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana kekeringan di Jateng? Namun Pak Suharyanto mengingatkan masyarakat bahwa meski tidak ada dampak El Niño, namun bencana kekeringan di Jawa Tengah masih mungkin terjadi, sehingga tetap perlu waspada.
-
Siapa yang menerima bantuan pangan di Jateng? Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Bagaimana warga Jateng merayakan kemenangan Timnas Indonesia? Setelah pertandingan selesai, mereka larut dalam euforia. Beberapa warga menyalakan kembang api untuk merayakan kemenangan bersejarah itu.
Sehingga dapat dikatakan bahwa masing-masing struktur penyusun rongga mulut ini mempunyai fungsi tersendiri namun saling berkaitan agar dapat menjalankan sistem kerja dengan baik secara menyeluruh. Berbagai fungsi rongga mulut ini penting untuk diketahui, sehingga Anda memahami bagaimana mulut bekerja dalam memproses setiap makanan yang dikonsumsi.
Selain memahami fungsi rongga mulut beserta struktur penyusunnya, terdapat beberapa jenis penyakit yang bisa menyerang organ terluar sistem pencernaan ini. Beberapa jenis penyakit ini tentu perlu diwaspadai, jika tidak sistem pencernaan tentu tidak mampu bekerja dengan normal. Hal ini pun dapat mengganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dilansir dari situs Lecturio, berikut kami merangkum beberapa fungsi rongga mulut dalam sistem pencernaan dan berbagai informasi lainnya perlu Anda ketahui.
Bibir
©Shutterstock
Fungsi rongga mulut yang pertama yaitu dijalankan oleh bagian bibir. Bibir merupakan bagian rongga mulut yang lembut dan dapat digerakkan. Area merah pada bibir, disebut sebagai pars intermedia, menandai transisi ke bagian dalam bibir. Jaringan tampak merah karena melimpahnya pembuluh darah.
Bagian dalam bibir disebut sebagai pars mukosa, yang merupakan asal mukosa mulut. Ini terdiri dari epitel skuamosa bertingkat non-keratin. Bibir melekat pada gusi oleh frenula labial atas dan bawah (frenulum labii superioris dan frenulum labii inferioris). Otot bibir terdiri dari otot orbicularis oris, otot depressor labii inferioris, dan otot levator labii.
Selain sebagai organ yang dapat digerakkan untuk jalan masukkan makanan, bibir juga berfungsi sebagai organ sensorik. Di mana saat bibir berciuman akan menghasilkan respons taktil yang menunjukkan adanya sensor atau rangsangan.
Langit-Langit Atap Mulut
Fungsi rongga mulut berikutnya terdapat pada langit-langit atap mulut. Langit-langit atap mulut ini dibagi menjadi dua, yaitu langit-langit keras anterior dan langit-langit lunak yang menempel di belakang. Langit-langit keras anterior dibentuk oleh proses dua palatine dari tulang rahang atas dan tulang palatine. Sedangkan langit-langit lunak di belakang bersifat lembut dan dapat digerakkan. Langit-langit ini juga mengandung tensor otot veli palatini di bagian posterior.
Dua tulang rahang atas dan lempeng horizontal tulang palatine (lamina horizontalis) membentuk palatum durum, yang menghasilkan jahitan median palatina pada orientasi sagital dan jahitan palatina transversal pada orientasi transversal.
Lidah
Fungsi rongga mulut selanjutnya yaitu terdapat pada bagian lidah. Secara anatomis, lidah manusia (lingua) dibagi menjadi tiga bagian: akar lidah (radix linguae), badan lidah (corpus linguae), dan ujung lidah (apex linguae). Dalam hal ini, lidah berperan dalam roses seperti mengunyah, berbicara, dan menelan. Oleh karena itu, lidah terdiri dari otot rangka, yang memungkinkan kelenturan.
Sebagian besar otot lidah menempel pada pelat jaringan ikat di bawah lidah yang disebut aponeurosis lingual. Ada perbedaan antara otot lidah bagian dalam dan bagian luar. Otot luar menghubungkan lidah ke struktur sekitarnya dan terdiri dari genioglossus, hyoglossus, styloglossus, dan otot palatoglossus.
Otot lidah dalam menghubungkan bagian awal dan akhir tanpa asal yang terdiri dari otot linguae verticalis, otot longitudinal superior, otot longitudinal inferior, dan otot lingual transversal.
Gigi
© SHUTTERSTOCK/SUBBOTINA ANNA
Fungsi rongga mulut juga diperankan oleh gigi. Gigi merupakan bagian dalam rongga mulut yang bekerja dalam mengunyah dan menghaluskan makanan. Dalam hal ini, gigi orang dewasa biasanya berjumlah 32, dengan 16 buah gigi di setiap rahang.
Gigi dibagi menjadi empat kuadran dengan masing-masing delapan gigi: dua gigi seri (dentes incisivi), satu gigi taring (dens caninus), dua gigi premolar (dentes premolares), dan tiga gigi molar (dentes molares) membentuk satu kuadran. Setiap bagian gigi terbentuk dari enamel (enamelum), dentin (dentinum), dan semen gigi (sementum).
Kelenjar Ludah
Fungsi rongga mulut berikutnya adalah kelenjar ludah. Dalam hal ini, kelenjar ludah dibagi menjadi kelenjar sublingual, kelenjar submandibular, dan kelenjar parotis. Kelenjar ludah ini menghasilkan 0,5–1,5 L air liur setiap hari. Air liur mengandung enzim yang berperan penting dalam pencernaan dan pembilasan rongga mulut untuk memudahkan menelan makanan.
Enzim alfa-amilase pencernaan ditemukan di air liur. Enzim ini paling aktif pada pH 6,9. Namun, ia tidak aktif di dalam perut karena pH-nya yang sangat asam. Selain itu, air liur mengandung imunoglobulin, terutama IgA, serta elektrolit seperti natrium, kalium, klorida, dan lainnya.
Sistem Limfatik Rongga Mulut
Sistem limfatik juga memerankan fungsi rongga mulut yang tidak kalah penting. Perlu diketahui, proses bernapas dan makan secara konstan mengangkut bakteri ke dalam tubuh. Faring merupakan salah satu pintu masuk ke dalam tubuh, dan dikelilingi oleh jaringan limfatik berupa amandel yang disebut cincin tonsil Waldeyer. Amandel memainkan peran kunci dalam mendeteksi organisme yang berpotensi berbahaya.
Faring atau Tenggorokan
©idiva.com
Fungsi rongga mulut yang terakhir terdapat pada faring atau tenggorokan. Biasanya, faring memiliki panjang kira-kira 5 inci (12 cm) dan memanjang dari rongga hidung ke kerongkongan atau laring.
Dalam hal ini, faring berkoordinasi dengan beberapa kelompok otot khusus yang membantu proses menelan. Pada faring, dibedakan antara otot faring yang menyempit (otot konstriktor superior, tengah, dan inferior) dan otot faring yang memperpendek dan melebarkan faring (otot palatopharyngeus, stylopharyngeus, salpingopharyngeus, dan stylohyoid).
Penyakit Rongga Mulut
Setelah mengetahui beberapa fungsi rongga mulut, berikutnya terdapat beberapa jenis penyakit yang dapat mengganggu kesehatan dan fungsi kerja rongga mulut. Berikut adalah beberapa jenis penyakit yang menyerang rongga mulut, perlu Anda waspadai :
- Tonsilitis : yaitu gangguan peradangan umum pada tonsil palatina . Dalam kebanyakan kasus, peradangan ini disebabkan oleh streptokokus beta-hemolitik grup A, C, atau G. Selain gejala khas seperti demam dan kelelahan, tonsilitis dapat muncul dengan kesulitan menelan dan limfadenopati yang melibatkan mandibula.
- Mikosis candida : yaitu Infeksi jamur pada rongga mulut paling sering disebabkan oleh Candida albicans. Infeksi ini biasanya terjadi hanya selama imunosupresi atau setelah terapi antibiotik. Selain itu, penderita diabetes lebih rentan terkena infeksi jamur. Gejala khasnya adalah lapisan putih di lidah.
- Kanker mulut : yaitu tumor yang dapat terjadi di rongga mulut. Orang yang merokok, mengunyah tembakau, dan mengonsumsi alkohol secara teratur dapat memiliki risiko kanker mulut lebih tinggi. Jika dibandingkan. pria memiliki risiko sekitar delapan kali lipat lebih tinggi terkena tumor mulut ganas daripada wanita.
- Adenoma pleomorfik: yaitu tumor kelenjar ludah yang paling umum terjadi. Adenoma pleomorfik juga disebut dengan tumor jinak dan muncul secara individual dikelilingi oleh kapsul. Kondisi ini dipersulit oleh lokasi anatomis kelenjar ludah, yang terkadang menyebabkan atau memicu kambuh.