Ganjar Pranowo Temui Warga Kontra Penambang Wadas, Sampaikan Ini
Pada Minggu (13/2), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kembali berkunjung ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo. Kali ini dia menemui para warga yang kontra terhadap penambangan tersebut.
Pada Minggu (13/2), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kembali berkunjung ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo. Kali ini dia menemui para warga yang kontra terhadap penambangan tersebut.
Hari itu, Ganjar datang sendiri tanpa pengawalan aparat kepolisian. Dia disambut hangat oleh masyarakat yang sudah menunggu di Masjid Nurul Huda. Tak ada ketegangan sama sekali dalam pertemuan itu.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Diskusi antara Ganjar dan warga pun digelar usai salat zuhur. Dia mengawali sambutan dengan meminta maaf kepada warga Wadas atas kejadian yang kurang menyenangkan pada Selasa (8/2).
“Saya minta maaf atas peristiwa yang terjadi, makanya saya datang ke sini secara langsung. Yang kedua, saya ingin mendengarkan langsung dari masyarakat mengenai persoalan yang ada. Saya juga ingin takziah karena mendengar ada sesepuh Desa Wadas yang meninggal,” kata Ganjar dikutip dari ANTARA pada Senin (14/2).
Lantas apa saja yang didiskusikan Ganjar Pranowo dengan para warga Desa Wadas? Berikut selengkapnya:
Warga Desa Wadas Trauma
©Instagram/@ganjar_pranowo
Dalam kesempatan itu, Ganjar mendengarkan uneg-uneg yang disampaikan warga Desa Wadas. Banyak dari mereka yang mengaku trauma atas pengepungan dan penangkapan terhadap warga yang dilakukan aparat kepolisian.
“Kami takut, Pak. Suami saya ditangkap tanpa tahu masalahnya. Sekarang di rumah dan kalau lihat polisi atau pria asing berbaju hitam jadi ketakutan. Setiap hari mengurung diri di rumah, pintu selalu dikunci. Anak-anak juga trauma pak,” kata Waliyah, salah seorang warga.
Warga lainnya, Ana, juga mengaku trauma saat dia dan suaminya ditangkap aparat kepolisian saat konflik terjadi. Suaminya ditangkap saat dalam perjalanan menuju Purworejo. Sedangkan dia ditangkap saat sedang berada di desa.
“Kasihan anak saya, Pak. Masih kecil. Bagaimana rasanya ditinggal kedua orang tuanya yang ditangkap polisi. Kami warga masih trauma,” ujar Ana.
Pernyataan Ganjar Pranowo
©Instagram/@ganjar_pranowo
Usai mendengar keluhan warga, Ganjar mengaku akan menindaklanjuti dan berdialog dengan berbagai pihak yang berkepentingan. Disinggung terkait tuntutan warga untuk mencabut izin lokasi penambangan kuari di Desa Wadas, dia mengaku bahwa hal tersebut akan dibicarakan secara teknis.
“Belum, itu masalah teknis yang harus kita bicarakan. Tidak sekedar bicara cabut atau tidak cabut, tapi itu teknis. Itu yang saya katakan evaluasi teknis yang akan kami lakukan. Semua opsi masih ada peluang, makanya kita bicarakan,” kata Ganjar.
Oleh-oleh dari Warga Desa Wadas
©Instagram/@ganjar_pranowo
Sebelum pulang meninggalkan Desa Wadas, Ganjar Pranowo diberi oleh-oleh oleh warga setempat. Oleh-oleh itu berupa durian yang merupakan hasil alam dari desa tersebut. Menurut warga setempat, durian mereka merupakan yang paling enak se-dunia.
“Ini hasil alam desa kita, sebagian kecil saja kenang-kenangan dari kami,” kata seorang warga yang memberikan durian itu langsung pada Ganjar, dikutip dari Instagram pribadi Ganjar Pranowo.
(mdk/shr)